Showing posts with label Aib. Show all posts
Showing posts with label Aib. Show all posts

Saturday, March 5, 2022

Sembunyikan Aibmu

 

Sembunyikan Aib-mu & Segera Iringi dengan Kebaikan Setelahnya

Di tempat cukur, sekilas kami melihat acara TV, ternyata sedang bongkar aib keluarga/ sang istri di wawancara tentang suaminya yang begini dan begitu (selingkuh), kemudian dibantu investigasi oleh tim TV. Ternyata banyak acara semisal ini dan yang menonton juga banyak. Alhamdulillah di rumah kami tidak ada TV sejak dahulu (TV untuk channel-channel bermanfaat boleh saja). Tugas, target dan peran kita masih banyak, sedangkan umur dan waktu sedikit sekali. Mari kita lakukan yang bermanfaat untuk diri kita.

Yang kami sorot di sini adalah mudahnya seseorang mengumbar aibnya, misalnya berkata:

“Gue gak mau munafik, gue ini begini dan begitu juga (sebutkan maksiat yang ia lakukan)”

Atau di zaman sosial media seperti ini, bisa jadi ada orang yang meng-upload dengan mudah berbagai masalahnya dan aibnya di sosial media yang dibaca banyak orang (curhat di sosmed).

Sembunyikan aib dan dosa kita

Kita diperintahkan menyembunyikan aib kita. Jika aib diumbar, dikhawatirkan termasuk orang yang “muhajir”, yaitu terang-terangan membuka maksiat dan aibnya (bisa jadi bangga). Allah tidak mengampuni yang semisal ini.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Setiap ummatku diampuni kecuali mujahir (orang yang membuka aib sendri), dan termasuk perbuatan membuka aib, seperti seorang hamba yang melakukan sebuah perbuatan pada malam hari kemudian keesokan harinya ia berkata,

‘Wahai, fulan ! Tadi malam aku telah melakukan ini dan itu,’

Padahal malam harinya Allah menutupi perbuatannya, akan tetapi keesokan harinya ia membuka penutup yang Allah telah berikan”. (HR. Muslim)

https://muslimafiyah.com/sembunyikan-aib-mu-segera-iringi-dengan-kebaikan-setelahnya.html

Penyusun: Raehanul Bahraen

Sunday, January 2, 2022

Tutupi Aib Saudaramu

 

Tutupi Aib Saudaramu

Allah Akan Tutupi Aibmu

Oleh : Ust Abu Yahya Badru Salam

Wednesday, November 3, 2021

Cara mengenal aib diri Sendiri

Apabila kita ingin mengetahui kekurangan diri kita lebih jauh di hadapan syariat, hendaklah kita menelaah ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam.

Dengan cara demikian, kita akan mengetahui seberapa banyak perintah Allah dan Rasul-Nya yang masih terabaikan dan seberapa banyak pula larangan-Nya yang masih sering dilanggar.

Memang, terkadang aib diri itu tidak diketahui oleh pemiliknya sehingga malah tidak dihiraukan. 

Andaikan seseorang mengetahui aibnya, belum tentu juga dia mau mengobatinya karena obatnya yang pahit, yaitu bersiap menyelisihi hawa nafsunya. 

Seandainya dia mau bersabar dengan pahitnya obat, belum tentu juga dia akan mendapatkan dokter yang ahli, dokter yang ahli dalam hal ini adalah para ulama.

Imam Ibnu Qudamah rahimahullah​ berkata,

​“Ketahuilah bahwa apabila seorang hamba dikehendaki kebaikan oleh Allah subhanahu wa ta’ala, Allah akan menjadikannya sebagai orang yang mengetahui kekurangannya. 

Orang yang terbuka mata hatinya, niscaya tidak akan samar segala kekurangannya, jika dia mengetahui kekurangan dirinya, dia bisa mengobatinya.

Namun, sayang sekali, kebanyakan orang tidak mengetahui kekurangannya, bahkan, salah seorang dari mereka bisa melihat kotoran kecil yang melekat pada mata saudaranya, tetapi tidak bisa melihat batang pohon yang ada di matanya sendiri.

Ada empat cara bagi orang yang ingin mengetahui aib dirinya:

1. Duduk di hadapan syaikh atau guru orang alim yang sangat memahami aib aib jiwa, orang alim itu akan memberi tahu aib-aib dirinya beserta terapi pengobatannya. 

Akan tetapi, orang alim pada zaman sekarang sangatlah jarang, jika seseorang menemukannya, berarti dia telah mendapatkan seorang dokter yang mahir, oleh karena itu, hendaklah dia tidak berpisah darinya.

2. Mencari teman yang jujur, yang terbuka mata hatinya, dan bagus agamanya, teman yang seperti ini bisa dijadikan sebagai pengawas bagi dirinya agar mengingatkannya dari perangai dan tingkah laku yang tidak baik.

Dahulu, Amirul Mukminin Umar bin al-Khaththab radhiallahu​ anhu berkata, ​“Semoga Allah subhanahu wa ta’ala merahmati orang yang memberi tahu kami tentang kekurangan kekurangan kami.”​

Para salaf pendahulu umat ini, amat mencintai orang yang mengingatkan kekurangan atau aibnya, namun, pada masa kita ini justru sebaliknya. 

Orang yang menunjukkan aib kita, pada umumnya dijadikan sebagai orang yang paling dibenci, ini menandakan lemahnya iman.

3. Menggali kekurangan dirinya dari ucapan yang keluar dari musuhnya, penglihatan orang yang memiliki kebencian akan selalu berusaha mencari aib orang yang dibencinya. 

Oleh sebab itu, hendaklah seseorang lebih banyak mengambil pelajaran dari musuhnya yang kerap menyebut aibnya daripada temannya sendiri, yang seringnya berbasa-basi dan menyembunyikan kekurangannya.

4. Berbaur dengan orang-orang yang baik sehingga apa yang mereka pandang bahwa sesuatu itu tercela, dia akan berusaha menjauhinya.

(Dinukil secara ringkas dari kitab Mukhtashar Minhajul Qashidin, 

hlm. 203—205) di copy oleh 

cahaya sunnah dengan sedikit ringkasan.

Kita tutup group ini dengan membaca do'a Kafaratul Majelis :

سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلٰه إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَ أَتُوبُ إِلَيْكَ

"Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik"

"Maha Suci Engkau Ya Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"

بَارَكَ اللّٰه فِيْكُمْ

Thursday, April 1, 2021

Kapan ALLAH Membongkar Aib Sang Hamba

Kapan ALLAH Membongkar Aib Sang Hamba ?

Allah membongkar aib-aib hamba-Nya dalam dua kondisi:

(1) Jika sang hamba mencari-cari kesalahan saudaranya.

Rasulullah shallalahu alaihi wasalam bersabda:1eig

ولا تتبعوا عوراتهم فإنه من اتبع عوراتهم يتبع الله عورته ومن يتبع الله عورته يفضحه في بيته

“Janganlah kalian mencari-cari kesalahan-kesalahan kaum Muslimin. Karena barang siapa yang mencari-cari kesalahan mereka, maka Allah akan mencari-cari kesalahan-kesalahannya. Dan barang siapa yang dicari-cari kesalahannya oleh Allah, maka Allah tetap akan menampakkan kesalahannya, (meskipun) dia ada di dalam rumahnya sendiri.” [HR Abu Dawud no 4880]

(2) Jika sang hamba terlalu sering melakukan dosa-dosa secara sembunyi-sembunyi, maka Allah akan membongkarnya sebagai pelajaran untuk yang lainnya. Jika satu aib kita atau satu dosa kita saja dibongkar oleh Allah, maka mau taruh di mana wajah kita ini….??

Orang-orang yang selama ini menghargai atau menghormati kita, maka mereka akan menjauhi kita. Sahabat dekat akan menjauh, bahkan memusuhi

Di antara doa Nabi:

اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي

Allahummas-tur 'awrootii

Artinya:

Yaa Allah tutuplah aib-aibku.” 

(HR Ibnu Maajah no 3871 dan Ibnu Hibban no 957)

( DR Firanda Andirja, MA hafidzahullah)

 📎Sunnah dijaga dengan kebenaran, kejujuran, dan keadilan bukan dengan kedustaan dan kedhaliman."

(Ibnu Taimiyyah rahimahullahu)

Semoga bermanfaat,

Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini : 

Rasulullooh Juga Berdagang

Cara Mengatasi Pandemi 

Besarnya Dosa Meninggalkan Sholat

Kunci Bahagia dan Sukses

Belajar Al Qur'an Dengan Metode Ummi (jilid 3 )

Gara-gara Menyiksa Kucing

Buku-buku Penuh Manfaat dan Hikmah

Kisah Nabi Ismail as dan Telaga Zam-Zam

Manusia - Manusia Lemah

Carilah Sahabat Seperti ini

Hukum Riya'

Sebab Sempit Hati

Wanita Wajib Izin Suami Saat Akan Keluar Rumah

Kisah Nabi Luth as.

Balasan Penyebar Aib

Istighfar/Doa Anak 

Pejuang Sunnah

Pendidikan Agama Anak

Lunasi Hutang Dengan Kesederhanaan

Tiga Kamus Bahasa Tentang Pekerjaan

Perhiasan dalam Tiga Bahasa

Tiga Bahasa Untuk Warna dan Busana

Tiga Bahasa Untuk Perkakas dan Elektronik

Tiga Bahasa Bab Sekolahan

Meskipun Sakit, Pahala Tetap Mengalir

Hak Istri Dalam Rumah Tangga

Perdebatan Nabi Ibrahim dan Raja Namrud

Mendo'akan Orang Tua

Utusan Setan

Bertaubat, Setiap Dosa Akan di Ampuni

Perbanyak Doa Untuk Melunasi Hutang

Ciri Suami Pembawa Rejeki

Tiga Bahasa Tentang Organ Tubuh

Perilaku yang Sesuai Surat Yunus

Tiga Bahasa Tentang Hari dan Bulan

Cara Melindungi Akun Whatsapp

Menghidupkan Sunnah

Infak dan Sedekah

Kandungan Surat Az zumar dan Surat At taubah

Kandungan Surat An nisa dan Al maidah

Lailatul Qadar

Mengatasi Malas Menuntut Ilmu

Sholat Taubat

Sunnah yang Terlupakan

Menyembunyikan Kebaikan

Hakikat Dunia

Hukum memakai Hijab dalam pandangan 4 Mazhab

Panduan Shalat Tahajud

Meminta Izin dan Mengucapkan Salam

Seputar Syirik

Mata Cerminan Hati

Dikagumi Oleh Allaah, Kok Bisa ya ?

Sakit Adalah Ujian, Cobaan, dan Takdir

Islam Telah Sempurna 

Sifat Orang yang Sering Berhutang

Beriman Kepada Nabi Muhammad

Melihat Kebawah Dalam Urusan Dunia

Doa Memohon Anak Yang Shalih

Sakit manghapuskan dosa-dosa kita

Ibu, Ibu, Ibu, Bapak

#griyakajiansunnah

Silahkan di share atau simpan link ini, sehingga  link bisa dibagikan setiap saat

Jazakallah Khairan.

Friday, February 26, 2021

YANG AKAN DIDAPAT OLEH YANG GEMAR MENYEBAR AIB

BISMILLAH

Syaikh Muhammad bin shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata :

"Dan ketahuilah bahwasanya jika engkau menyebarkan aib saudaramu maka sesungguhnya Allah akan mengirimkan kepadamu orang yang akan menyebarkan aibmu sebagai balasan yang setimpal"

Tafsir Surat Al-Hujurat 1/52.

Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini : 

Rasulullooh Juga Berdagang

Cara Mengatasi Pandemi 

Belajar Al Qur'an Dengan Metode Ummi (jilid 3 )

Buku-buku Penuh Manfaat dan Hikmah

Kisah Nabi Ismail as dan Telaga Zam-Zam

Manusia - Manusia Lemah

Carilah Sahabat Seperti ini

Sebab Sempit Hati

Wanita Wajib Izin Suami Saat Akan Keluar Rumah

Kisah Nabi Luth as.

Balasan Penyebar Aib

Istighfar/Doa Anak 

Lunasi Hutang Dengan Kesederhanaan

Tiga Kamus Bahasa Tentang Pekerjaan

Perhiasan dalam Tiga Bahasa

Tiga Bahasa Untuk Warna dan Busana

Tiga Bahasa Untuk Perkakas dan Elektronik

Tiga Bahasa Bab Sekolahan

Meskipun Sakit, Pahala Tetap Mengalir

Hak Istri Dalam Rumah Tangga

Perdebatan Nabi Ibrahim dan Raja Namrud

Mendo'akan Orang Tua

Utusan Setan

Bertaubat, Setiap Dosa Akan di Ampuni

Perbanyak Doa Untuk Melunasi Hutang

Ciri Suami Pembawa Rejeki

Tiga Bahasa Tentang Organ Tubuh

Perilaku yang Sesuai Surat Yunus

Tiga Bahasa Tentang Hari dan Bulan

Cara Melindungi Akun Whatsapp

Menghidupkan Sunnah

Infak dan Sedekah

Kandungan Surat Az zumar dan Surat At taubah

Kandungan Surat An nisa dan Al maidah

Lailatul Qadar

Mengatasi Malas Menuntut Ilmu

Sholat Taubat

Sunnah yang Terlupakan

Menyembunyikan Kebaikan

Hakikat Dunia

Hukum memakai Hijab dalam pandangan 4 Mazhab

Panduan Shalat Tahajud

Meminta Izin dan Mengucapkan Salam

Seputar Syirik

Mata Cerminan Hati

Sakit Adalah Ujian, Cobaan, dan Takdir

Islam Telah Sempurna 

Beriman Kepada Nabi Muhammad

Melihat Kebawah Dalam Urusan Dunia

Doa Memohon Anak Yang Shalih

Sakit manghapuskan dosa-dosa kita

Ibu, Ibu, Ibu, Bapak

#griyakajiansunnah

Yuk share...

Silahkan di share atau simpan link ini, sehingga  link bisa dibagikan setiap harinya.

Jazakallah Khairan.

Monday, February 1, 2021

SIKAP HIKMAH DALAM MENYIKAPI AIB SAUDARAMU


Al-'Allamah Muhammad bin Sholih Al-'Utsaimin رحمه الله dalam suatu kesempatan menasihatkan,

وإذا كان الإنسان من طبيعته التقصير والنقص والعيب؛ فإن الواجب على المسلم نحو أخيه أن يستر عورته ولا يشيعها إلا من ضرورة.

Dan jika (diketahui) bahwa seorang insan itu memang tabiatnya penuh kelengahan, kekurangan, serta aib. Maka sungguh wajib atas setiap muslim terhadap saudaranya, hendaknya ia menutupi aurat (aib)nya. Dan janganlah ia menyebarluaskannya kecuali ketika darurat (benar-benar mendesak diperlukan -penerj).

 فإذا دعت الضرورة إلى ذلك فلابد منه، لكن بدون ضرورة فالأولى والأفضل أن يستر عورة أخيه؛

Adapun apabila kondisinya darurat pada hal itu, maka mau tidak mau (hendaknya disebarkan tentang kesalahannya -penerj). Akan tetapi jika kondisinya bukan darurat, maka yang pertama itu yang jauh lebih utama untuk menutupi aib saudaranya.

لأن الإنسان بشر ربما يخطئ عن شهوة ـ يعني عن إرادة سيئة ـ أو عن شبهة، حيث يشتبه عليه الحق فيقول بالباطل أو يعمل به، والمؤمن مأمور بأن يستر عورة أخيه.

 Karena yang namanya orang itu hanyalah manusia biasa yang terkadang salah karena dorongan syahwat, yakni karena keinginan yang jelek atau karena kerancuan, dimana (terkadang) akan tersamarkan padanya kebenaran, sehingga ia mengucapkan ucapan yang batil atau mengamalkannya. Seorang mukmin itu diperintahkan untuk menutupi aib saudaranya. 

Kitab Syarh Riyadhis Sholihin Hal. 6, Jilid 3, Cet. Daarul Wathon

Semoga bermanfaat.

Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini : 

Rasulullooh Juga Berdagang

Kisah Nabi Ismail as dan Telaga Zam-Zam

Kisah Nabi Luth as.

Lunasi Hutang Dengan Kesederhanaan

Tiga Kamus Bahasa Tentang Pekerjaan

Perhiasan dalam Tiga Bahasa

Tiga Bahasa Untuk Warna dan Busana

Tiga Bahasa Untuk Perkakas dan Elektronik

Tiga Bahasa Bab Sekolahan

Hak Istri Dalam Rumah Tangga

Perdebatan Nabi Ibrahim dan Raja Namrud

Mendo'akan Orang Tua

Bertaubat, Setiap Dosa Akan di Ampuni

Perbanyak Doa Untuk Melunasi Hutang

Ciri Suami Pembawa Rejeki

Tiga Bahasa Tentang Organ Tubuh

Perilaku yang Sesuai Surat Yunus

Tiga Bahasa Tentang Hari dan Bulan

Cara Melindungi Akun Whatsapp

Menghidupkan Sunnah

Infak dan Sedekah

Kandungan Surat Az zumar dan Surat At taubah

Kandungan Surat An nisa dan Al maidah

Lailatul Qadar

Mengatasi Malas Menuntut Ilmu

Sholat Taubat

Menyembunyikan Kebaikan

Seputar Syirik

Beriman Kepada Nabi Muhammad

Melihat Kebawah Dalam Urusan Dunia

#griyakajiansunnah




Saturday, December 19, 2020

MENGINTIP AIB SENDIRI

 MENGINTIP AIB DIRI

Ibnu Qudamah rahimahullah berkata, “Siapa yang ingin mengetahui kekurangan yang ada pada dirinya, maka ada empat cara:

1. Duduklah di hadapan seorang syaikh yang amat faham mengenal kesalahan diri. Ia akan memberitahumu dan memberi obatnya. Namun cara ini amat jarang di zaman ini.

2. Memiliki teman yang jujur yang mengingatkan kesalahannya. Dahulu Umar bin Khathab berkata, “Semoga Allah merahmati orang yang mengingatkan aib-aib kami.” Demikian pula salafushalih terdahulu suka bila ada yang mengingatkan kesalahannya. Sedangkan di zaman ini, orang yang mengingatkan kesalahan kita mungkin orang yang paling tidak kita sukai.

3. Mendengar dari lisan musuh. Karena mata yang memusuhi biasanya akan memperlihatkan aib sekecil apapun. Ini lebih bermanfaat untuk mengenal aib sendiri dibandingkan teman yang menjilat.

4. Bergaul dengan manusia. Sesuatu yang tercela diantara mereka jauhilah.

(Mukhtashar Minhajil Qashidin hal 156).

Semoga Bermanfaat

Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini



Hikmah Berqurban