Showing posts with label Muslim. Show all posts
Showing posts with label Muslim. Show all posts

Friday, December 3, 2021

Muslim Belum Tentu Mukmin

Ⓜ️edia Sunnah Nabi

Pertanyaan.

Allâh Azza wa Jalla berfirman dalam al-Qur’an:

قَالَتِ الْأَعْرَابُ آمَنَّا ۖ قُلْ لَمْ تُؤْمِنُوا وَلَٰكِنْ قُولُوا أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ الْإِيمَانُ فِي قُلُوبِكُمْ ۖ وَإِنْ تُطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَا يَلِتْكُمْ مِنْ أَعْمَالِكُمْ شَيْئًا ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Orang-orang Arab badui itu berkata, Kami telah beriman.” Katakanlah,Kalian belum beriman, tapi katakanlah, Kami telah berislam (tunduk)’, karena iman itu belum masuk ke dalam hati kalian, dan jika kalian taat kepada Allâh dan Rasul-Nya, dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu. Sesungguhnya Allâh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” *[Al-Hujurat/49:14]*

Apa makna ayat ini? Apakah ada beda antara iman dan Islam?

Syaikh Shalih fauzan hafizhahullâh menjawab[1]:

Agama Islam mempunyai tiga tingkatan. Pertama, islam, kemudian (kedua) yang lebih tinggi dari islam yaitu iman dan tingkatan ketiga yang paling tinggi yaitu ihsan. Tentang tiga tingkatan ini telah diterangkan dalam hadits Jibril Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Dalam hadits itu disebutkan bahwa Jibril Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang masing-masing tingkatan ini dan dijawab oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian diakhir hadits, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada para Sahabatnya setelah orang asing yang bertanya itu pergi:

Dialah Jibril Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang datang kepada kalian untuk mengajari kalian urusan agama kalian. *[HR.Al-Bukhâri, no. 50 dan Muslim, no.7]*

Dalam hadits ini, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkannya secara berurutan, mulai dari urutan yang paling rendah lalu yang lebih tinggi kemudian yang paling tinggi.

Terkait ayat di atas, ketika orang-orang arab badui (pedalaman) itu datang kepada Nabi di awal-awal keislaman mereka dan mengklaim diri mereka telah sampai pada martabat yang sebenarnya belum mereka capai. Mereka baru berada pada tingkatan Islam (berislam) namun mengklaim telah berada pada tingkatan iman (beriman), padahal mereka belum sampai pada tingkatan itu. Oleh karena itu, Allâh Azza wa Jalla menjawab pernyataan mereka ini  dengan firman-Nya:

قَالَتِ الْأَعْرَابُ آمَنَّا ۖ قُلْ لَمْ تُؤْمِنُوا وَلَٰكِنْ قُولُوا أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ الْإِيمَانُ فِي قُلُوبِكُمْ ۖ وَإِنْ تُطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَا يَلِتْكُمْ مِنْ أَعْمَالِكُمْ شَيْئًا ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Orang-orang Arab badui itu berkata, Kami telah beriman.” Katakanlah, Kalian belum beriman, tapi katakanlah, ‘Kami telah berislam (tunduk)’, karena iman itu belum masuk ke dalam hati kalian, dan jika kalian taat kepada Allâh dan Rasul-Nya, dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu. Sesungguhnya Allâh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” *[Al-Hujurat/49:14]*

Jadi, mereka di awal-awal keislaman mereka belum tertanam keimanan yang mantap dalam hati mereka. Meski mereka telah memiliki keimanan, namun keimanan mereka masih sangat rapuh atau kadar keimanannya masih sedikit.

Dan dari firman Allâh Azza wa Jalla , yang artinya, karena iman itu belum masuk ke dalam hati kalian,” bisa dipahami bahwa keimanan itu akan masuk dalam hati mereka di belakang hari. Mereka ini bukan orang-orang kafir atau munafik. Mereka ini kaum Muslimin, mereka sudah memiliki iman akan tetapi kadarnya masih sedikit, sehingga belum berhak disebut sebagai kaum Mukminin. Kelak, keimanan akan tertanam kuat dalam hati mereka, berdasarkan firman Allâh Azza wa Jalla , yang artinya, karena iman itu belum masuk ke dalam hati kalian,”

Adakah beda antara Islam dan iman? Kata Islam dan iman jika disebutkan secara bersamaan (dalam satu kalimat atau konteks-red) maka masing-masing memiliki makna yang berbeda. Maksudnya, Islam memiliki makna sendiri begitu juga kata iman memiliki arti tersendiri, sebagaimana dalam hadits Jibril Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Dia bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang Islam, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:

الإِسْلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهَ وَأَنْ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً

Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada yang berhak untuk diibadahi (dengan benar) kecuali Allâh dan engkau bersaksi bahwa Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah utusan Allâh, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat dan engkau berpuasa di bulan Ramadhan serta berhaji ke Baitullah jika engkau mampu melakukan perjalanan kesana.

Jibril Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang iman, maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:

الإِيْمَانُ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ

Iman adalah engkau beriman kepada Allâh, beriman kepada para Malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, beriman kepada para rasul-Nya, mengimani hari akhir dan engkau beriman dengan taqdir, baik yang bagus maupun yang buruk. *[HR. Al-Bukhâri dan Muslim]*

Berdasarkan penjelasan ini, bisa disimpulkan, bahwa islam itu merupakan gambaran dari ketundukan secara zhahir atau fisik, sementara iman merupakan ketundukan hati kepada Allâh.

Ini jika kedua kata itu disebutkan dalam konteks yang sama.

Adapun jika kedua kata itu disebutkan dalam konteks yang berbeda, maksudnya kata “Islam” saja yang disebutkan atau kata iman saja, maka makna masing-masing kata masuk ke kata yang satu itu. Misalnya, jika kata islam saja yang disebutkan maka makna kata “iman” masuk dalam  satu kata Islam itu. Begitu juga jika yang disebutkan hanya kata iman, maka makna islam masuk dalam kata  iman tersebut. Oleh karena itu, para ahli ilmu mengatakan bahwa kedua kata itu, jika disebutkan bersama maka maknanya berbeda dan jika disebutkan terpisah, maka maknanya menyatu.

Jadi, iman menurut ahli sunnah wal jamaah adalah membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan.

Dengan pengertian ini, maka makna Islam masuk disitu. Karena pengertian Islam adalah membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan. Demikian juga iman

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 11/Tahun XXI/1439H/2018M.  Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 

Footnote

[1]  Majmu’ Fatawa syaikh Shalih Fauzan, hlm. 10-12"

Ⓜ️edia Sunnah Nabi

📘📖.........................✍🏻

Saturday, March 6, 2021

Ajaibnya Keadaan Seorang Mukmin


“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim, no. 2999)

Imam Al-Munawi berkata dalam Faidhul Qadir, “Keadaan seorang mukmin semuanya itu baik. Hanya didapati hal ini pada seorang mukmin. Seperti itu tidak ditemukan pada orang kafir maupun munafik. Keajaibannya adalah ketika ia diberi kesenangan berupa sehat, keselamatan, harta dan kedudukan, maka ia bersyukur pada Allah atas karunia tersebut. Ia akan dicatat termasuk orang yang bersyukur. Ketika ia ditimpa musibah, ia bersabar. Ia akan dicatat termasuk orang yang bersabar.

Oleh karenanya, selama seseorang itu dibebani syari’at, maka jalan kebaikan selalu terbuka untuknya. Sehingga seorang hamba yang beriman itu berada di antara mendapatkan nikmat yang ia diperintahkan untuk mensyukurinya dan musibah yang ia diperintahkan untuk bersabar.

Semoga keadaan kita semuanya baik.

Lihat Disini : http://bit.ly/3kQtAHh

Semoga bermanfaat,

Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini : 

Rasulullooh Juga Berdagang

Cara Mengatasi Pandemi 

Belajar Al Qur'an Dengan Metode Ummi (jilid 3 )

Buku-buku Penuh Manfaat dan Hikmah

Kisah Nabi Ismail as dan Telaga Zam-Zam

Manusia - Manusia Lemah

Carilah Sahabat Seperti ini

Sebab Sempit Hati

Wanita Wajib Izin Suami Saat Akan Keluar Rumah

Kisah Nabi Luth as.

Balasan Penyebar Aib

Istighfar/Doa Anak 

Pendidikan Agama Anak

Lunasi Hutang Dengan Kesederhanaan

Tiga Kamus Bahasa Tentang Pekerjaan

Perhiasan dalam Tiga Bahasa

Tiga Bahasa Untuk Warna dan Busana

Tiga Bahasa Untuk Perkakas dan Elektronik

Tiga Bahasa Bab Sekolahan

Meskipun Sakit, Pahala Tetap Mengalir

Hak Istri Dalam Rumah Tangga

Perdebatan Nabi Ibrahim dan Raja Namrud

Mendo'akan Orang Tua

Utusan Setan

Bertaubat, Setiap Dosa Akan di Ampuni

Perbanyak Doa Untuk Melunasi Hutang

Ciri Suami Pembawa Rejeki

Tiga Bahasa Tentang Organ Tubuh

Perilaku yang Sesuai Surat Yunus

Tiga Bahasa Tentang Hari dan Bulan

Cara Melindungi Akun Whatsapp

Menghidupkan Sunnah

Infak dan Sedekah

Kandungan Surat Az zumar dan Surat At taubah

Kandungan Surat An nisa dan Al maidah

Lailatul Qadar

Mengatasi Malas Menuntut Ilmu

Sholat Taubat

Sunnah yang Terlupakan

Menyembunyikan Kebaikan

Hakikat Dunia

Hukum memakai Hijab dalam pandangan 4 Mazhab

Panduan Shalat Tahajud

Meminta Izin dan Mengucapkan Salam

Seputar Syirik

Mata Cerminan Hati

Sakit Adalah Ujian, Cobaan, dan Takdir

Islam Telah Sempurna 

Beriman Kepada Nabi Muhammad

Melihat Kebawah Dalam Urusan Dunia

Doa Memohon Anak Yang Shalih

Sakit manghapuskan dosa-dosa kita

Ibu, Ibu, Ibu, Bapak

#griyakajiansunnah

Yuk share...

Silahkan di share atau simpan link ini, sehingga  link bisa dibagikan setiap harinya.

Jazakallah Khairan.

Hikmah Berqurban