Showing posts with label infon islam. Show all posts
Showing posts with label infon islam. Show all posts

Sunday, November 8, 2020

Perdebatan Nabi Ibrahim dengan Raja Namrud

Setelah peristiwa pembakaran nabi Ibrahim, banyak rakyat mau mengikuti ajarannya. Tapi mereka takut pada ancaman Raja Namrud, maka mereka masih banyak yang kafir. Nabi Ibrahim pun meneruskan dakwahnya untuk mengajak manusia hanya menyembah Allaah SWT. Hal ini tentu saja membuat raja Namrud berang dan kesal. Sehingga pada suatu hari Nabi Ibrahim dipanggil menghadap ke istana Raja Namrud. Raja Namrud berkata kepada Nabi Ibrahim, " Engkau telah menyebarkan fitnah yang jahat sekali, adakah Tuhan selain aku? akulah tuhan yang harus kamu sembah. Aku dapat mengatur dan merusak segala-galanya. siapakah yang lebih tinggi kekuasaannya daripada aku? Hukum yang kutetapkan mesti berlaku, keputusanku pasti berjalan. Semua orang tunduk kepadaku, mengapa kau menentangku?" 
Dengan tenang Nabi Ibrahim menjawab : " Tuhanku adalah Allaah. Dialah yang kusembah. Dia telah menciptakan kamu dan aku yang asalnya tidak ada. Dia sanggup mematikan dan menghidupkan siapa saja yag dikehendaki-Nya. Dia adalah pencipta langit dan bumi." Raja Namrud menyanggah jawaban Nabi Ibrahim itu dengan pendapatnya yang konyol : " aku juga bisa menghidupkan dan mematikan", kemudian Raja Namrud mengambil pedang. Salah satu dari budak dipenggal lehernya sampai mati. Seorang lagi dibiarkan hidup, lalu Namrud berkata : " begitulah cara aku menghidupkan dan mematikan."
Nabi Ibrahim berkata : " Itu bukan mematikan, melainkan membunuh dengan cara biadab dan kejam. Tuhanku bisa menjalankan matahari dari timur kebarat, jika kau memang berkuasa, cobalah kau jalankan matahari itu dari barat ke timur, Namrud terbungkam tak bisa bicara. Tantangan Nabi Ibrahim benar-benar membuatnya tidak bisa berkata apapun, tak bisa membantah lagi,Raja Namrud benar - benar telah dijatuhkan oleh kecerdasan akal Nabi Ibrahim. Sejak saat itu Namrud menganggap sebagai musuh besarnya.

Nabi Ibrahim meninggalkan Negeri Babilon setelah dirasa suasana negeri Babilon tidak memungkinkan untuk berdakwah, maka Nabi Ibrahim dan istrinya Siti Sarah, segera meninggalkan negerinya menuju Syam ( Palestina ). Ikut serta rombongan pengikutnya anak lelaki saudaranya bernama Luth yang telah mengakui kenabian Ibrahim as. Tetapi tidak selang lama negeri Palestina diserang bahaya kelaparan dan penyakit menular, Nabi Ibrahim dan pengikutnya kemudian pindah ke mesir.

Pada waktu itu mesir dikuasai oleh seorang raja serakah dan kejam. Raja mesir suka merampas wanita-wanita cantik walaupun wanita itu bersuami. Ketika raja mesir mendengar Siti Sarah adalah perempuan yang cantik maka Ibrahim dan Siti Sarah dipanggil menghadap raja Mesir. Raja mesir memang memiliki kebiasaan aneh, yaitu merampas isteri orang yang berwajah cantik sekedar untuk menunjukkan betapa besar kekuasaanya, dan tidak ada seorangpun yang berani menghalangi perbuatannya tersebut.

Dan saat Raja menanyakan siapa wanita cantik yang bersama Ibrahim, maka Nabipun terpaksa berbohong dengan mengatakan bahwa Siti Sarah adalah saudara perempuannya. Karena jika jujur tentu Nabi Ibrahim akan dibunuh dan isterinya dirampas. Dan akhirnya Siti Sarah pun diambil istri oleh raja yang serakah itu, tetapi Allaah tetap menjaga kesuciannya. Pada suatu hari Siti Sarah dapat menyembuhkan sakit sang raja yang saat itu sepasang tangan raja itu mengatup rapat tidak dapat digerakkan. Atas jasanya itu Siti Sarah kemudian diberi hadiah seorang budak perempuan bernama Hajar. Dan dengan ikhlas Hajar kemudian diberikan kepada Nabi Ibrahim untuk dijadikan Istri.

Di Mesir, Nabi Ibrahim bisa hidup tenang tak kurang suatu apapun. Hartanya melimpah ruah. Tapi itu justru menjadikan iri hati bagi penduduk asli mesir.  Maka Nabi Ibrahim pun memutuskan kembali ke Palestina. Sejak saat itu Palestina dijadikan tempat tinggalnya. Dijadikan tanah airnya dan dijadikan tempat untuk menyembah Allaah. Dinegeri Palestina Hajar melahirkan seorang anak laki-laki bernama Ismail. Kemudian tidak lama kemudian Sarah juga melahirkan anak Laki-laki diberi nama Ishak.

Sekilah kisah Nabi Ibrahim tersebut semoga bermanfaat

Baca Juga : Kajian Sunnah Terbaru Klik Disini

Thursday, October 1, 2020

Adab Pada Hari Jumat Sesuai Sunnah Nabi

Apa saja adab adab dihari jum'at, berikut ini adalah beberapa adab yang harus diperhatikan bagi setiap muslim yang ingin menghidupkan syariat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada setiap hari Jumat.

1. Membaca Surat Al Kahfi

Nabi bersabda yang artinya, “Barang siapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat maka Allah akan meneranginya di antara dua Jumat.” (HR. Imam Hakim dalam Mustadrok, dan beliau menshahihkannya)

Demikianlah sekelumit etika yang seharusnya diperhatikan bagi setiap muslim yang hendak menghidupkan ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika di hari Jumat. Semoga kita menjadi hamba-Nya yang senantiasa di atas sunnah Nabi-Nya dan selalu istiqomah di atas jalan-Nya.

2. Memperbanyak Sholawat Nabi

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian adalah hari Jumat, maka perbanyaklah sholawat kepadaku di dalamnya, karena sholawat kalian akan ditunjukkan kepadaku, para sahabat berkata: ‘Bagaimana ditunjukkan kepadamu sedangkan engkau telah menjadi tanah?’ Nabi bersabda: ‘Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi.” (Shohih. HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, An-Nasa’i)

3. Mandi Jumat

Mandi pada hari Jumat wajib hukumnya bagi setiap muslim yang balig berdasarkan hadits Abu Sa’id Al Khudri, di mana Rasulullah bersabda yang artinya, “Mandi pada hari Jumat adalah wajib bagi setiap orang yang baligh.” (HR. Bukhori dan Muslim). Mandi Jumat ini diwajibkan bagi setiap muslim pria yang telah baligh, tetapi tidak wajib bagi anak-anak, wanita, orang sakit dan musafir. Sedangkan waktunya adalah sebelum berangkat sholat Jumat. Adapun tata cara mandi Jumat ini seperti halnya mandi janabah biasa. Rasulullah bersabda yang artinya, “Barang siapa mandi Jumat seperti mandi janabah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Menggunakan Minyak Wangi

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Barang siapa mandi pada hari Jumat dan bersuci semampunya, lalu memakai minyak rambut atau minyak wangi kemudian berangkat ke masjid dan tidak memisahkan antara dua orang, lalu sholat sesuai yang ditentukan baginya dan ketika imam memulai khotbah, ia diam dan mendengarkannya maka akan diampuni dosanya mulai Jumat ini sampai Jumat berikutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Bersegera Untuk Berangkat ke Masjid

Anas bin Malik berkata, “Kami berpagi-pagi menuju sholat Jumat dan tidur siang setelah sholat Jumat.” (HR. Bukhari). Al Hafidz Ibnu Hajar berkata, “Makna hadits ini yaitu para sahabat memulai sholat Jumat pada awal waktu sebelum mereka tidur siang, berbeda dengan kebiasaan mereka pada sholat zuhur ketika panas, sesungguhnya para sahabat tidur terlebih dahulu, kemudian sholat ketika matahari telah rendah panasnya.” (Lihat Fathul Bari II/388)

6. Sholat Sunnah Ketika Menunggu Imam atau Khatib

Abu Huroiroh radhiallahu ‘anhu menuturkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa mandi kemudian datang untuk sholat Jumat, lalu ia sholat semampunya dan dia diam mendengarkan khotbah hingga selesai, kemudian sholat bersama imam maka akan diampuni dosanya mulai jum’at ini sampai jum’at berikutnya ditambah tiga hari.” (HR. Muslim)

7. Tidak Duduk dengan Memeluk Lutut Ketika Khatib Berkhotbah

“Sahl bin Mu’ad bin Anas mengatakan bahwa Rasulullah melarang Al Habwah (duduk sambil memegang lutut) pada saat sholat Jumat ketika imam sedang berkhotbah.” (Hasan. HR. Abu Dawud, Tirmidzi)

8. Sholat Sunnah Setelah Sholat Jumat

Rasulullah bersabda yang artinya, “Apabila kalian telah selesai mengerjakan sholat Jumat, maka sholatlah empat rakaat.” Amr menambahkan dalam riwayatnya dari jalan Ibnu Idris, bahwa Suhail berkata, “Apabila engkau tergesa-gesa karena sesuatu, maka sholatlah dua rakaat di masjid dan dua rakaat apabila engkau pulang.” (HR. Muslim, Tirmidzi)




Hikmah Berqurban