Sunday, May 9, 2021
Friday, April 23, 2021
Saturday, January 16, 2021
Mengenal Aqidah 4 Imam Madzab
Segala puji bagi Allah ﷻ, sholawat dan salam atas Rasulullah ﷺ.
Diantara ulama’ atau imam kaum muslimin yang paling menonjol adalah imam yang empat:
1⃣. Imam Abu Hanifah (wafat 150H)
2⃣. Imam Malik (179H)
3⃣. Imam Syafii (204H)
4⃣. Imam Ahmad (241H)
Semoga Allah ﷻ merahmati mereka semua. Aamiin
Keempat imam madzhab tersebut tidak ada perbedaan pendapat dalam masalah ushuluddin (pokok agama).
Perbedaan mereka hanya dalam masalah fiqih, tidak berarti mereka berbeda pendapat dalam masalah aqidah.
Aqidah imam yang empat adalah seperti yang dituturkan oleh al Qur’an dan Sunnah, sesuai dengan apa yang menjadi pegangan para sahabat dan tabi’in.
Para imam yang empat secara umum sepakat dalam masalah tauhid, masalah asma’ wa sifat, masalah qadar (taqdir) dan lainnya. Pendapat mereka tentang sahabat Rasulullah juga sama, mereka menghormati dan mengikuti para sahabat. Mereka juga sama-sama mencela ilmu kalam dan melarang banyak berdebat dalam ilmu agama.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah pernah ditanya tentang aqidah Imam Syafi’I rahimahullah. Beliau menjawab, *“Aqidah Imam Syafi’i dan aqidah para ulama salaf seperti Imam Malik, Imam ats-Tsauri, Imam al-Auza’i, Imam Ibnu al-Mubarak, Imam Ahmad bin Hambal, dan Imam Ishaq bin Rahawaih adalah seperti aqidah para imam panutan umat yang lain, seperti Imam al-Fudhail bin ‘Iyadh, Imam Abu Sulaiman ad-Darani, Sahl bin Abdullah at-Tusturi, dan lain-lain. Mereka tidak berbeda pendapat dalam Ushuluddin (masalah aqidah). Begitu pula Imam Abu Hanifah, Aqidah tetap beliau dalam masalah tauhid, qadar, dan sebagainya adalah sama dengan aqidah para imam tersebut di atas*.
Dan aqidah para imam itu adalah sama dengan aqidah para sahabat dan Tabi’in, yaitu sesuai dengan apa yang dituturkan oleh al-Qur’an dan as-Sunnah. ” (Majmu’ al-Fatawa, V/256)
Pendapat imam yang empat (Abu Hanifa, Malik, Syafii, Ahmad) dan imam-imam yang lainnya dalam masalah aqidah secara umum sama. Sebagai contoh dalam masalah asma’ dan sifat-sifat Allah, mereka semua menetapkan sebagaimana Allah dan RasulNya tetapkan. *Mereka tidak melakukan ta’wil (memalingkan makna), ta’thil (menolak), tasybih (menyerupakan dengan makhluq) dan tamtsil (memisalkan).*
Imam Abu Hanifa mengatakan, “Kita menyifati Allah sebagaimana Allah menyifati diri-Nya sendiri. Allah adalah Esa, Dzat yang padanya-Nya para hamba memohon, tidak melahirkan dan tidak dilahirkan, dan tidak ada satu pun yang menyamai-Nya. Allah juga hidup, berkuasa, melihat, dan mengetahui.” Tangan Allah di atas tangan-tangan mereka yang menyatakan janji setia kepada Rasul. Tangan Allah tidak seperti tangan makhluk-Nya. Wajah Allah tidak seperti wajah-wajah makhluknya .” ( al Fiqh Al-Absath , hal. 56)
Imam Malik pernah ditanya tentang masalah bagaimana istiwa’ (bersemanyam) Allah. Mendengar pertanyaan itu, Imam Malik marah. Beliau tidak pernah marah seperti itu. Kemudian beliau melihat ke tanah sambil memegang-megang kayu di tangannya, lalu beliau mengangkat kepala beliau dan melempar kayu tersebut, lalu berkata, *“Cara Allah beristiwa’ tidaklah dapat dicerna dengan akal, sedangkan istiwa’ (bersemayam) itu sendiri dapat dimaklumi maknanya. Sedangkan kita wajib mengimaninya, dan menanyakan hal itu adalah bid’ah .”* Kemudian Imam Malik menyuruh orang itu agar dikeluarkan. (Lihat Al-Hilyah, VI/325-326. Ash-Shabuni, ‘Aqidah as-Salaf Ash-hab al-Hadits, hal. 17-18)
Imam Syafii berkata, “Kita menerapkan sifat-sifat Allah sebagaimana disebutkan di dalam Al-Qur’an dan Sunnah Nabi dan kita meniadakan tasybih (menyamakan Allah dengan makhlukNya), sebagaimana Allah juga meniadakan tasybih itu dalam firman-Nya:
ﻟَﻴْﺲَ ﻛَﻤِﺜْﻠِﻪِ ﺷَﻲْﺀٌ ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟﺴَّﻤِﻴﻊُ ﺍﻟﺒَﺼِﻴﺮُ
*"Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat.”* (QS Syuura: 11) (Lihat Siyar A’lam an Nubala’, XX/341)
Imam Ahmad bin Hambal mengatakan, *“Kami mengimani bahwa Allah ada di atas ‘Arsy, bagaimana Dia berkehendak dan seperti apa yang Allah kehendaki, tanpa batasan dan sifat yang dipakai oleh seseorang untuk mensifati dan membatasi sifat itu. Sifat-sifat Allah adalah sifat-sifat yang digunakan untuk Allah, yaitu seperti Allah mensifati diri-Nya sendiri, bahwa Dia tidak dapat dilihat oleh mata .”* (Dar’u Ta’arudh al-‘Aql wa an-Naql, II/30)
Imam yang empat adalah orang yang mendalam ilmunya baik masalah fikih, aqidah dan yang lainnya. Mereka adalah orang yang layak dijadikan panutan dalam masalah agama.
Sungguh aneh jika ada seorang yang fanatik dengan madzhab fikih tertentu, tetapi malah menyelisihi imamnya dalam masalah aqidah.
Semoga Allah merahmati seluruh imam kaum muslimin dan menjadikan kita orang yang dapat meneladani mereka. Amien.
Artikel ini disarikan dari kitab ﺍﻋﺘﻘﺎﺩ ﺍﻷﺋﻤﺔ ﺍﻷﺭﺑﻌﺔ (Aqidah Imam Empat) karya Syaikh Dr Muhammad al-Khumais, yang juga telah diterjemahkan oleh Dr Ali Mustafa Ya’qub, MA.
Abu Zakariya Sutrisno. Riyadh, 13/6/1437H.
*"Barangsiapa yang menyeru kepada sebuah petunjuk maka baginya pahal seperti pahala-pahala orang-orang yang mengikutinya" (HR. Muslim)*
Semoga bermanfaat.
Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini
Saturday, January 9, 2021
VAKSIN DOSIS TINGGI ADA DLM ALQURAN
Dalam sutiasi Dunia dikuasai oleh Covid-19 yang mematikan ini, kita perlu adanya ketenangan dan Imunitas tinggi.
Vaksin anti virus sangat kita butuhkan, namun selain Vaksin buatan manusia yang datang dari berbagai Negara itu, kita perlu pula tambahkan Vaksin yang datang dari Langit, inilah Vaksin berdosis tertinggi.
Al-Quran adalah VAKSIN terampuh yang mampu membuat hati damai, tenang dan meningkatkan imunitas.
Allah SWT berfirman ;
وننزل من القران ما هو شفاء ورحمة للمؤمنين.
الاسراء ١٧ الاية ٨٢.
"Dan Kami turunkan dari Al-Quran, suatu penawar brupa penyembuh dan rahmat bagi orang orang yang beriman"
(Surah Al-Israa 17, ayat 82).
يايها الناس قد جاءتكم موعظة من ربكم وشفاء لما فى الصدور وهدى ورحمة للمؤمنين.
يونس ١٠ الاية ٥٧
"Wahai Manusia, sungguh telah datang kepadamu pelajaran berupa Al-Quran dari Tuhanmu, sebagai penyembuh penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta Rahmat bagi orang orang yang beriman"
(Surah Yunus 10, ayat 57).
Imunostimulan
Kecemasan dapat menimbulkan perubahan derastis fisikis dan psikologis.
Kecemasan mengaktifkan sistem saraf otonom yang membuat detak jantung meningkat, tekanan darah naik, frekuensi nafas bertambah, dan mengurangi energi. Ini berbahaya bagi kesehatan.
Perasaan cemas, galau dan stress sangatlah merugikan segalanya.
Al-Quran tegas mengingatkan hal ini. Dan Al-Quran juga memberi solusi agar bisa sehat, sembuh dan bisa hidup tenang dan damai.
Yaitu, rutinlah membaca Al-Quran dengan sedikit bersuara. Ini punya efek penting bagi tubuh, yaitu sebagai Imunostimulan.
Mari buka Al-Quran ;
1. Surah As-Syu’ara 26, ayat 80:
(Allah Maha Penyembuh).
2. Surah At- Taubah 9, ayat 124:
(Al-Quran memberi kabar gembira dan senang),
3. Surah At- Taubah 9, Ayat 14: (Al-Quran adalah Penyembuh),
4. Surah Yunus 10, ayat 57;
(Al-Quran adalah Penyembuh),
5.Surah Al-Israa 17, Ayat 82 :
(Al-Quran adalah Penyembuh),
6. Surah Fusshilat 41, Ayat 44;
(Al-Quran adalah Penyembuh).
“Apabila Al-Quran dibacakan, maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang, agar kamu mendapat Rahmat,”
7. Surah Al-A’raaf 7, ayat 204;
(Baca dan dengarkan Al-Quran, niscaya Engkau akan disayang Allah).
Telah banyak penelitian, dan terbukti bahwa membaca Al-Quran bersuara dengan teratur, bermanfaat bagi fisik dan jiwa yang membacanya.
Salah satunya, Mr. Enrick William Duve, seorang peneliti Dunia mengatakan bahwa gelombang suara mempengaruhi otak secara positif atau negatif.
Gelombang suara yang seimbang dan berirama, akan memberikan efek positif pada seluruh sistem tubuh.
Itulah sebabnya kini, getaran gelombang suara sudah digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, salah satunya adalah menyembuhkan kecemasan.
Membaca Al-Quran dengan bersuara, juga memberikan efek positif karena gelombang suara dari tilawah
Al-Quran berada pada resonansi yang sama, sehingga mampu meningkatkan dan melejitkan potensi seluruh sistem sel-sel tubuh.
Rasulullah SAW, menggunakan
Al-Quran sebagai penyembuh. Ketika beliau sakit, beliau membaca Al-Quran. Hal ini ditegaskan oleh Sayyidatinaa Aisyah RA Isteri Rasulullah sendiri.
Metode penyembuhan ini diebut "Ruqyah", yaitu pengobatan dengan membaca ayat-ayat pilihan dari Al-Quran (Al-Ma’tsurah).
Dalam kondisi Covid-19 luas mewabah yang membuat kita stress dan was was, maka
seringlah membaca Al-Quran dengan sedikit bersuara, rajin tadaarus bersama keluarga di rumah, dengarkan Murattal Al-Quran di mobil, di kapal, di pewat, di toko saat menunggu pembeli dll. Dan afdol lagi membaca Al-Quran setelah sholat Subuh, setelah sholat Maghrib dan sebelum tidur.
Jadikanlah Al-Quran sebagai solusi hidup. SEBESAR keyakinan akan Al-Quran, sebesar itupulalah keampuhan daya penyembuhan pada pembacanya.
Keyakinan yang kuat pada kekuatan Al-Quran, akan menimbulkan respon emosional, kejiwaan yang sangat positif dan berperan sangat penting dalam menjaga stabilitas DAYA TAHAN tubuh.
Semakin yakin, semakin kuat pula efeknya dan semakin bermakna efek Imunostimulan yang akan dihasilkan.
Imunostimulan berbasis Al-Quran dapat berhasil dengan ketentuan harus dilakukan berdasarkan pada keyakinan yang kuat, didampingi dengan rutinitas membaca, mendengarkan, dan memahami makna Al-Quran setiap hari dan sesering mungkin.
Selamat mengisi tahun 2021 dengan bacaan Al-Quran sesering mungkin. Aamiin
Semoga bermanfaat.
Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini
Monday, December 28, 2020
SAAT ISTRIKU SUDAH TIDAK CANTIK DAN MENGGAIRAHKAN LAGI
Assalamu'alaikum, saham kaum muslimin berikut ini adalah tips agar kita senantiasa cinta dengan istri kita.
🌹 Suatu hari IMAM SYAFI’I
kedatangan seorang Laki-laki, Suami.
Dia mengadu kepada IMAM SYAFI’I tentang istrinya yang sudah tak cantik, dan tak Menggairahkan lagi dipandangnya.
Suami: “Wanita yang aku nikahi itu pertama kali cantik dan menggairahkan. Tapi kenapa skrg kecantikannya hilang, tidak menggairah-kan ?”
Mendengar hal itu, Imam Syafi’i dgn tersenyum berkata : “Kamu ingin istrimu kembali lagi cantik, Menggairahkan ?”
Suami: “Betul”
Imam syafi’i: “Gampang.. tundukan pandanganmu dari seluruh wanita yang diharamkan selama sebulan !”
Setelah mendengar nasihat tersebut, ia segera mematuhi apa yang disampaikan Imam Syafi’i.
Sebulan kemudian Laki-laki tersebut bertemu kembali dgn Sang Imam.
Imam syafi’i pun bertanya: “Bagaimana sekarang ?
Istrimu sudah kelihatan cantik ?”
Suami: “Maa syaa Allah wahai imam, sungguh tak ada wanita cantik, menggairahkan selain istriku.”
Imam syafi’i pun berkata dari kenyataan itu:
“Sebenarnya istrimu tidak berubah. Namun ketika kamu menjadi laki-laki yang sering melabuhkan atau mendaratkan pandangannya kepada wanita-wanita yg tidak halal. Ketika itu, Allah Ta'ala mencabut kenikmatan pandanganmu melihat yang halal.
Ketika Allah Ta'ala mencabut kepadamu kenikmatan melihat yang halal itulah kenapa kamu melihat istrimu menjadi biasa.”
“Akan tetapi ketika kamu meninggalkan pandangan yg haram. Lalu akhirnya kamu kemudian hanya menikmati pada pandangan yang halal (istrimu), disitulah kamu akan mendapati kenikmatan istrimu kembali.”
Semoga Bermanfaat
Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini
Friday, December 18, 2020
Jihad Mewujudkan Kemslahatan bukan Kemadhorotan
Jihad haruslah dapat mewujudkan kemaslahatan dan tidak mengakibatkan kemadhorotan yang lebih besar. Yang demikian itu karena Jihad dengan segala bentuknya disyariatkan untuk mewujudkan maslahat dan menolak madhorot dari Islam dan kaum muslimin baik perorangan maupun kelompok. Senantiasa jihad disyariatkan apabila diketahui dengan seyakin-yakinnya atau diperkirakan dengan seksama dapat mewujudkan tujuan tersebut. Tapi sebaliknya, jika diketahui dengan yakin atau diperkirakan dengan seksama hal tersebut lebih banyak mendatangkan madhorot, maka jihad pada saat itu tidak disyariatkan. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata : “Seutama-utamanya jihad dan amal shalih adalah yang lebih mentaati Allah dan lebih bermanfaat bagi hamba Allah. Apabila jihad dapat memadhorotkannya serta menghalangi dari yang lebih bermanfaat maka tidak bisa dikatagorikan sebagai amal shalih”
Semoga bermanfaat.
Baca Juga Artikel Terbaru Kami Disini :
Kisah Nabi Ismail as dan Telaga Zam-Zam
Tiga Kamus Bahasa Tentang Pekerjaan
Tiga Bahasa Untuk Warna dan Busana
Tiga Bahasa Untuk Perkakas dan Elektronik
Perdebatan Nabi Ibrahim dan Raja Namrud
Tiga Bahasa Tentang Organ Tubuh
Perilaku yang Sesuai Surat Yunus
Tiga Bahasa Tentang Hari dan Bulan
Kaidah Jihat Dengan Rahmat dan Kelembutan
Kandungan Surat Az zumar dan Surat At taubah
Kandungan Surat An nisa dan Al maidah
Kaidah Jihad Meninggikan Kalimat Allaah
Kaidah Jihad Dengan Ilmu dan pemahaman Agama
Tuesday, December 15, 2020
Sifat Orang Yang Bertaqwa
Takut kepada Allah adalah sifat orang yang bertaqwa, dan ia juga merupakan bukti imannya kepada Allah. Lihatlah bagaimana Allah mensifati para Malaikat, Allah Ta’ala berfirman (yang artinya) : “Mereka takut kepada Rabb mereka yang berada di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka)” (QS. An Nahl: 50).
Lihat juga bagaimana Allah Ta’ala berfirman tentang hamba-hambanya yang paling mulia, yaitu para Nabi ‘alahimus wassalam (artinya) : “Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan takut. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami” (QS. Al Anbiya: 90)
Semoga bermanfaat.
Baca Juga Artikel Terbaru Kami :
Kisah Nabi Ismail as dan Telaga Zam-Zam
Tiga Kamus Bahasa Tentang Pekerjaan
Tiga Bahasa Untuk Warna dan Busana
Tiga Bahasa Untuk Perkakas dan Elektronik
Perdebatan Nabi Ibrahim dan Raja Namrud
Tiga Bahasa Tentang Organ Tubuh
Perilaku yang Sesuai Surat Yunus
Tiga Bahasa Tentang Hari dan Bulan
Kandungan Surat Az zumar dan Surat At taubah
Kandungan Surat An nisa dan Al maidah
Saturday, December 5, 2020
Hadits Tentang Perintah Istiqamah
Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh
Bismillaah,
Adapun Hadist Tentang Menuntut ilmu adalah Sebagai Berikut :
" Qul, 'amantu billah fastaqim "
Yang artinya : "Katakanlah, aku beriman kepada Allaah, kemudian beristiqamahlah ( berpegang teguh kepada ketaatn."
Shahih Muslim Nomor 38
Semoga Bermanfaat
Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini
Wassalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh
Friday, December 4, 2020
Jangan Salah Kaprah Niat Sedekah
Tuesday, December 1, 2020
MANUSIA LALAI DARI KEMATIAN
Mengapa lalai...?
Wahai para wanita, kecantikanmu di dunia ini hanyalah sementara. Ketika engkau berumur 40 tahun maka kulitmu akan berkeriput, rambutmu akan beruban, penglihatan dan pendengaranmu akan berkurang, gigimu sudah mulai copot, engkau semakin hari semakin tua.
Begitu banyak perhiasan di badanmu, semua itu tidak akan mendatangkan manfaat sedikit pun setelah kematianmu.
Setelah engkau mati... maka yang pertama kali membusuk di kuburan adalah perutmu yang dulu kamu isi dengan berbagai macam makanan dan minuman kesukaanmu, lalu kedua matamu akan meleleh dan mengeluarkan nanah yang busuk. Setelah beberapa hari dalam kuburan, sekujur tubuhmu akan dipenuhi ulat (belatung).
Duhai... dulu kulitmu itu mulus dan sering kamu pamerkan keindahannya. Namun setelah itu...ternyata kamu hanya akan menjadi santapan cacing tanah dan ulat.
Akhir kesudahan setiap manusia akan seperti ini, maka ambillah pelajaran kepada mereka yang telah wafat dan meninggalkan dunia ini.
Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan penjagaan.
Semoga bermanfaat
Baca Juga : Artikel Terbaru Kami disini
Tuesday, November 17, 2020
TIPS AGAR BANGUN SHOLAT MALAM
Bismillaah,
Ternyata ketidakbisaan kita bangun malam untuk sholat malam / tahajud bukan tanpa sebab.
"Janganlah engkau berbuat maksiat kepada Allah pada siang hari niscaya Dia akan membangunkanmu dihadapan Nya pada waktu malam hari, karena sesungguhnya berdirimu dihadapan Nya pada malam hari merupakan suatu kemuliaan yang besar dan pelaku maksiat tidak berhak mendapatkan kemuliaan tersebut".
📖 Fashlul khithob fiz zuhd war roqo'iq wal adab 9/400
Baca juga : Artikel Terbaru Kami Klik Disini
Atau Kajian dibawah ini :
Cuek Dengan Perkataan Orang Lain
Bentuk- Bentuk Peninggalan Sejarah Islam
Bahaya Muslimah Memakai Celana Ketat Jean
Malaikat Menunggumu dipintu Masjid
Kisah Nabi Ismail as dan Telaga Zam-Zam
Tiga Kamus Bahasa Tentang Pekerjaan
Tiga Bahasa Untuk Warna dan Busana
Tiga Bahasa Untuk Perkakas dan Elektronik
Perdebatan Nabi Ibrahim dan Raja Namrud
Tiga Bahasa Tentang Organ Tubuh
Perilaku yang Sesuai Surat Yunus
Tiga Bahasa Tentang Hari dan Bulan
Kandungan Surat Az zumar dan Surat At taubah
Kandungan Surat An nisa dan Al maidah
Tuesday, November 10, 2020
Tiga Bahasa Untuk Perhiasan
Assalaamu'alaikum wr wb
Kali ini penulis mencoba mengulas sedikit tentang 3 bahasa ( indonesia, arab, inggris ) tentang perhiasan / accessories / alkhila, semoga bermanfaat :
1. Kalung : 'Iqdun, Necklace
2. Anting - anting : Qurthun, Ear ring
3. Gelang : Aswirat, Bracelet
4. Cincin : Khaatama j khawaatimu, Ring
5. Jam Tangan : Sa'atul yad, Watch
6. Kacamata : Mintharat, Glasses
7. Sepatu : Hidzaa'u, Shoes
8. Sandal : Na'lun, Slipper
9. Kaos kaki : Jaurabun, Soks
10. Sarung tangan : Al quffazu, Gloves
11. Sapu tangan : Al miknasatu, Handkerchief
12. Pita : Syariithun, Ribbon
Semoga Bermanfaat
Baca Juga :
Kamus Tiga Bahasa Tentang Pekerjaan
Tiga Bahasa Untuk Warna dan Busana
Tiga Bahasa Untuk Perkakas dan Elektronik
Perdebatan Nabi Ibrahim dan Raja Namrud
Tiga Bahasa Tentang Organ Tubuh
Perilaku yang Sesuai Surat Yunus
Tiga Bahasa Tentang Hari dan Bulan
Kandungan Surat Az zumar dan Surat At taubah
Sunday, November 8, 2020
Perdebatan Nabi Ibrahim dengan Raja Namrud
Thursday, November 5, 2020
Ciri - ciri suami Pembawa Rezeki
Bismillaah...
Semoga artikel aederhana ini bisa untuk menjadikan introspeksi bagi diri penulis dan pembaca blog ini, adapun ciri-ciri suami Pembawa rejeki adalah sebagai berikut :
1. Rajin dan taat dalam beribadah.
Sehingga suami bisa membawa anak dan istrinya menuju kebaikan dan surga Allaah. Suami yang taat ibadah akan memperlakukan anak dan istrinya dengan baik, karena sadar bahwa semuanya adalah titipan/amanah Allaah yang harus di jaga.
2. Rajin dan tekun dalam bekerja.
Seorang suami sadar bahwa untuk menafkahi keluarganya harus bekerja, mustahil rezeki datang begitu saja tanpa bekerja atau berusaha.
3. Mencari rezeki yang halal
Seorang suami hendaklah menyadari bahwa keberkahan hidup hanya bisa diperoleh dengan cara bekerja dan yang halal sertai di ridhai Allaah SWT.
4. Jauh dari maksiat
Sudah otomatis maksiat adalah penyebab utama seretnya rejeki, sehingga seorang suami harus menghindarinya semaksimal mungkin, jangan memberi celah kemaksiatan, dan selalu bertobat jika melakukan kesalahan atau telah terjerumus kepada maksiat.
5. Rajin bersedekah dijalan Allaah.
Seorang suami haruslah tahu bahwa sedekah dan zakat akan membuat rejeki berkah dan melimpah, tentu niat awal asalah mendapat ridho Allaah, bukan sedekah untuk kaya semata atau rejeki semata. Utamanya Ridha Allaah SWT.
6. Santun dan berbakti kepada orang tua.
Baik itu dengan orang tua sendiri dan mertua serta orang yang lebih tua/seukuran dengan orang tuanya. Maka insya Allaah rejeki lancar.
7. Tidak pelit kepada istrinya
Inilah yang umumnya terjadi, bahwa sikap pelit kepada istri adalah salah satu sebab seretnya rejeki, dengan begitu seorang suami di anjurkan untuk tidak pelit/kikir terhadap istri dan keluarganya.
Semoga bermanfaat
Baca Juga : Kajian Sunnah Terbaru Klik Disini
Saturday, October 10, 2020
Syarat Wajib dan Sah Sholat
Adapun syarat-syarat wajib sholat adalah:
1. Bergama Islam
2. Sudah baligh
3. Berakal
4. Suci dari haid dan nifas
5. Telah mendengar ajakan dakwah Islam
Adapun syarat-syarat sah Sholat :
1. Suci dari 2 hadats (hadats kecil dan hadats besar)
2. Suci seluruh anggota badan, pakaian dan tempat dari najis
3. Menutup aurat, bagi laki-laki auratnya antara pusar dan lutut, sedang wanita selirih anggota badannya kecuali muka dan kedua telapak tangan.
4. Masuk pada waktu yang telah ditentukan untuk masing-masing sholat
5. Menghadap kiblat
6. Mengetahui mana yang fardhu dan mana yang sunnah
7. Menjauhi segala perkara -perkara yang membatalkan sholat
Rukun Sholat, yaitu:
1. Niat
2. Takbiratul ihram
3. Berdiri tegak bagi yg berkuasa ketika sholat fardlu. Boleh sambil duduk atau berbaring bagi yang sedang sakit.
4. Membaca surat Al-Fatihah pada tiap-tiap rakaat.
5. Rukuk dengan tumakninah
6. I'tidal dengana tumakninah
7. Sujud 2 kali dengan tumakninah
8. Duduk diantara dua sujud dengan tumakninah
9. Duduk tasyahud akhir dengan tumakninah
10. Membaca tasyahud akhir
11. Membaca sholawat kepada nabi Muhammad swa ketika tasyahud akhir
12. Membaca salam yang pertama
13. Tertib dan berurutan dalam mngerjakan rukun-rukun tersebut.
Semoga bermanfaat
#bolehdishare
-
Semoga Bermanfaat Label : Update kajian Islam, Kajian Sunnah, Sunnah, Info Islam, Islam Terbaru,Update Kajian Sunnah,Kajian Islam,Konsul...
-
Telegram : https://t.me/menebar_cahayasunnah Pertanyaan: Izin bertanya ustadz, sebagian kawan kami membeli rumah dengan car...