Skip to main content

Sunnah yang Telah Terabaikan

Bismillah

Silsilah Fiqh Sholat

(Bagian 11)

By: Berik Said

Sunnah yang Telah Terabaikan :

DALAM SHOLAT BERJAMA’AH, MA’MUM JANGAN BERGERAK ATAU MEMBARENGI -APALAGI MENDAHULUI- BAIK TAKBIROTUL IHROM, TURUN UNTUK RUKU, I’TIDAL, ATAU  SUJUD SAMPAI IMAM TELAH SEMPURNA PADA POSISI-POSISI TERSEBUT !

By: Berik Said

Ana sebut sebagian dalil terkait hal ini, maka perhatikanlah :

Nabi shollalloohu ‘alayhi wa sallam bersabda :

إنَّما جُعِلَ الإمامُ ليؤتمَّ به، 

‘Sengguhnya imam itu untuk DIIKUTI, maka :

فإذا كبَّر فكبِّروا، ولا تُكبِّروا حتى يُكبِّر، 

(1) jika IMAM TELAH BERTAKBIR, BERTAKBIRLAH KALIAN SEMUA, DAN JANGAN KALIAN BERTAKBIR SEBELUM IMAM (TUNTAS) BERTAKBIR; 

وإذا ركَع فارْكعوا، ولا تركعوا حتى يركعَ،

(2) Jika IMAM TELAH RUKU’, MAKA RUKU’LAH KALIAN SEMUA, DAN JANGAN KALIAN RUKU SEBELUM IMAM (SEMPURNA POSISI) RUKU(NYA); 

وإذا قال: سمِعَ اللهُ لِمَن حمِدَه، فقولوا: اللهمَّ ربنا لك الحمدُ، 

(3) Jika IMAM TELAH MENGUCAPKAN SAMI’ALLOOHU LIMAN HAMIDAH, MAKA UCAPKAN OLEH KALIAN ‘ALLAAHUMMA ROBANAA LAKAL HAMDU’; 

وإذا سجَد فاسجدوا، ولا تسجدوا حتى يسجُدَ

(4) Jika IMAM TELAH TELAH SUJUD,’, MAKA SUJUDLAH KALIAN SEMUA, DAN JANGAN KALIAN SUJUD SEBELUM IMAM (SEMPURNA POSISI) SUJUD(NYA); 

(HSR Buklhori [734]; Muslim [414]

Al Barro’ bin ‘Aazib rodhialloohu ‘anhu mencertitakan :

لَمْ يَحْنِ أَحَدٌ مِنَّا ظَهْرَهُ، حَتَّى يَقَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَاجِدًا، ثُمَّ نَقَعُ سُجُودًا بَعْدَهُ

“TIDAK ADA SEORANGPUN DIANTARA KAMI (MA’MUM SHOLAT SAAT ITU -pent) YANG MEMBUNGKUKKAN PUNGGUNGNYA (UNTUK TURUN SUJUD) SEBELUM NABI shollalloohu ‘alayhi wa sallam BENAR-BENAR TELAH (MELETAKKAN KEPALANYA) BERSUJUD; BARU SETELAH BELIAU (SEMPURNA) POSISI SUJUDNYA KAMI PUN BERGERAK TURUN SUJUD”. 

(HSR. Bukhari no. 690 dan Muslim no. 474)

Lebih bahaya kalau MENDAHULUI IMAM.

Ini bahkan HARAM DAN BAHKAN BISA MEMBATALKAN SHOLATNYA !

Dalam hal ini sampai Nabi shollalloohu ‘alayhi wa sallam mengingatkan :

أيُّها الناسُ، إنِّي إمامُكم؛ فلا تَسبِقوني بالرُّكوعِ، ولا بالسُّجودِ، ولا بالقيامِ، ولا بالانصرافِ

‘Wahai manusia, aku adalah imam kalian, maka JANGANLAH KALIAN MENDAHUKLUIKU DAALAM RUKU’, SUJUD, BERDIRI (I’TIDAL), DAN JUGA SAAT BERPALING/SALAM’.’

(HSR. Muslim [426]

Semua ulama bahkan BERIJMA’ HARAMNYA MA’MUM MENDAHULUI IMAM SAAT SHOLAT.

Pernyataan ijma’ ini diantaranya dikatakan oleh  Ibnu Taimiyyah rohimahulloh dalam Majmu’ Fatawa-nya [XXIII:336]

Lebih dari itu JIKA MA’AMUM SENGAJA MENDAHULUI IMAM DALAM PERKARA RUKUN SHOLAT, seperti ia MENDAHULUI IMAM DALAM TAKBIROTUL IHROM, RUKU, SUJUD, SALAM, dsb, maka tak sedikit ulama mengatakan BATAL SHOLATNYA.

Hal ini merupakan pendapat dari kalangan Madzhab Syafi’I, sebagaimana dikatakan oleh Imasm as Syarbini rohimahulloh dalam Mughnil Muhtaaj [I:259]

Ini juga pendapat dari Syaikh al ‘Utsaimin rohimahulloh dalam Syarhul Mumti’ [IV:182]

KESIMPULAN

Jangan MEMBERENGI -APALAGI MENDAHULUI- GERAKAN IMAM SAAT SHOLAT BERJAMA’AH.

Ma’mum hendaklah bergerak mengikuti imam SETALAH IMAM SEMPURNA POSISINYA DALAM POSISI SHOLATNYA TERSEBUT.

Walkhamdu lillaahi robbil ‘aalamiin, wa shollalloohu ‘alaa Muhammadin …

Semoga Bermanfaat

Baca Juga Artikel Terbaru Kami Disini : 

Rasulullooh Juga Berdagang

Cara Mengatasi Pandemi 

Cara Membayar/Memberikan Fidyah

Mengatasi Susah Buang Besar

Mengatasi Batu Empedu

Mengatasi Cacing Kremi

Extra Food ( Suplemen Buah dan Sayur )

Sabun Herbal Kolagen 

Sabun Herbal Propolos 

Sabun Madu ( Honey ) 

Pasta Gigi Herbal

Jumlah Rakaat Shalat Tarawih

Habbatussauda

Andrographis Centella Untuk Imunitas

Deep Squa 

Bilberry Untuk Kesehatan Mata

Carnocap 

Biosir Efektif Untuk Wasir / Ambeien

Pembalut Herbal HIBIS

Haid di Bulan Ramadhan

Pengobatan Cacar Air Bernanah

Besarnya Dosa Meninggalkan Sholat

Kunci Bahagia dan Sukses

Prinsip Aqidah Ahlussunnah Waljamaah

Belajar Al Qur'an Dengan Metode Ummi (jilid 3 )

Gara-gara Menyiksa Kucing

Buku-buku Penuh Manfaat dan Hikmah

Kisah Nabi Ismail as dan Telaga Zam-Zam

Manusia - Manusia Lemah

Carilah Sahabat Seperti ini

Hukum Riya'

Sebab Sempit Hati

Wanita Wajib Izin Suami Saat Akan Keluar Rumah

Kisah Nabi Luth as.

Balasan Penyebar Aib

Bejat jadi Bisa Lebih Baik

Istighfar/Doa Anak 

Pejuang Sunnah

Pendidikan Agama Anak

Lunasi Hutang Dengan Kesederhanaan

Tiga Kamus Bahasa Tentang Pekerjaan

Perhiasan dalam Tiga Bahasa

Tiga Bahasa Untuk Warna dan Busana

Tiga Bahasa Untuk Perkakas dan Elektronik

Tiga Bahasa Bab Sekolahan

Meskipun Sakit, Pahala Tetap Mengalir

Hak Istri Dalam Rumah Tangga

Perdebatan Nabi Ibrahim dan Raja Namrud

Mendo'akan Orang Tua

Utusan Setan

Bertaubat, Setiap Dosa Akan di Ampuni

Perbanyak Doa Untuk Melunasi Hutang

Ciri Suami Pembawa Rejeki

Tiga Bahasa Tentang Organ Tubuh

Perilaku yang Sesuai Surat Yunus

Tiga Bahasa Tentang Hari dan Bulan

Cara Melindungi Akun Whatsapp

Menghidupkan Sunnah

Infak dan Sedekah

Kandungan Surat Az zumar dan Surat At taubah

Kandungan Surat An nisa dan Al maidah

Lailatul Qadar

Hukum Jual Beli

Mengatasi Malas Menuntut Ilmu

Sholat Taubat

Sunnah yang Terlupakan

Menyembunyikan Kebaikan

Hakikat Dunia

Hukum memakai Hijab dalam pandangan 4 Mazhab

Panduan Shalat Tahajud

Adab Berbuka Puasa yang Benar

Meminta Izin dan Mengucapkan Salam

Seputar Syirik

Mata Cerminan Hati

Dikagumi Oleh Allaah, Kok Bisa ya ?

Sakit Adalah Ujian, Cobaan, dan Takdir

Islam Telah Sempurna 

Sifat Orang yang Sering Berhutang

Beriman Kepada Nabi Muhammad

Melihat Kebawah Dalam Urusan Dunia

Doa Memohon Anak Yang Shalih

Sakit manghapuskan dosa-dosa kit

Ganti Kulit Di Neraka

Ibu, Ibu, Ibu, Bapak

#griyakajiansunnah


Silahkan di share atau simpan link ini, sehingga  link bisa dibagikan setiap saat

Jazakallah Khairan.


Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an

Biografi Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah

BIOGRAFI ASATIDZAH SUNNAH INDONESIA🇲🇨 Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah Beliau hafizhahullah adalah Ustadz bermanhaj salaf asal Jogyakarta... Lulusan Fakultas Ushuluddin jurusan hadits Universitas Al Azhar Cairo Mesir Beliau mengisi kajian sunnah rutin kitab aqidah, manhaj, akhlak, hadits di beberapa masjid , tv dan radio sunnah, di beberapa wilayah diindonesia. Materi dakwahnya yg tegas menyampaikan aqidah, tentang bahaya  syirik, bid'ah, khurafat yg menjamur di tanah air, tentu banyak sekali para penentang yg memfitnah , membuli beliau sebagaimana kepada asatidz sunnah lainnya. Karena hanya dakwah salaf yang konsisten menyerukan umat kepada kemurnian islam, kembali kepada Al Qur'an dan Sunnah yang difahami salafush sholih.