Anak-anak merupakan cikal-bakal penerus generasi orang-orang dewasa dalam memakmurkan muka bumi. Model manusia istimewa yang di kemudian hari akan mengisi perannya di dunia, tergantung kepada kualitas anak-anaknya yang terdidik dalam lingkungan dan suasana pendidikan iman, ibadah dan akhlak yang baik di belakang hari.
Dalam Islam, pendidikan anak mencakup ketiga pilar ajaran Islam diatas. Pertama, Pendidikan iman. Perintah menanamkan iman yang bersih dan kuat kepada anak Allah isyaratkan dalam Alquran melalui kisah Lukman dan anaknya. “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS Luqman [31]: 13)
Menanamkan tauhid dan keimanan sejak dini kepada anak-anak sesungguhnya sebuah upaya memberikan pemahaman tentang orientasi hidupnya di dunia. Dengan pendidikan iman yang kuat, seorang anak akan tumbuh menjadi manusia yang memiliki visi hidup ukhrawi, bekal mental dan tekad yang membaja dalam menjalani kehidupan.
Kedua, Pendidikan ibadah. Membiasakan anak beribadah dalam rangka menjalankan ketaatan bagi anak-anak terdapat dalam perintah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam agar menyuruh anak melaksanakan shalat sejak usia tujuh tahun. Sabdanya, “Perintahkanlah anak-akan kalian untuk mendirikan shalat saat mereka menginjak usia tujuh tahun, pukullah mereka (jika tidak mau melaksanakan shalat) saat mereka berusia sepuluh tahun dan pisahkanlah mereka dalam tempat tidur.” (HR Abu Daud)
Ibadah yang telah terbiasa anak-anak lakukan sejak kecil tentu akan terbawa saat ia kelak mencapai usia baligh dan dewasa. Kewajiban-kewajiban ibadah itu nantinya akan terasa ringan. Perasaan takut dan menyesal akan ia rasakan jika satu kali saja kewajiban itu ia tinggalkan. Akhirnya ia mampu menjaga ibadahnya dengan baik.
Ketiga, pendidikan akhlak. Pendidikan ini tampak jelas dalam kisah Rasullah SAW bersama anak tirinya Umar ibn Abu Salamah, ia mengisahkan, “Saat aku masih kecil berada dalam asuhan Rasulullah SAW, pernah suatu saat tanganku bergerak kesana-kemari dalam hidangan makanan. Rasulullah kemudian bersabda, “Wahai anak! Sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu dan ambillah apa yang di dekatmu.” (HR Bukhari dan Muslim).
Semoga bermanfaat.
Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini :
Kisah Nabi Ismail as dan Telaga Zam-Zam
Lunasi Hutang Dengan Kesederhanaan
Tiga Kamus Bahasa Tentang Pekerjaan
Tiga Bahasa Untuk Warna dan Busana
Tiga Bahasa Untuk Perkakas dan Elektronik
Perdebatan Nabi Ibrahim dan Raja Namrud
Bertaubat, Setiap Dosa Akan di Ampuni
Perbanyak Doa Untuk Melunasi Hutang
Tiga Bahasa Tentang Organ Tubuh
Perilaku yang Sesuai Surat Yunus
Tiga Bahasa Tentang Hari dan Bulan
Kandungan Surat Az zumar dan Surat At taubah
Kandungan Surat An nisa dan Al maidah
Melihat Kebawah Dalam Urusan Dunia
Comments
Post a Comment
Selalu Berkomentar yang Baik sebab Semua akan dimintai Pertanggung Jawaban di Akhirat Kelak.