Tuesday, August 3, 2021
Wednesday, January 13, 2021
Perkataan Ulama Salaf tentang Tajassus ( Mata-mata )
Amirul Mukminin Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu berkata,
(( ولا تظنَّنَّ بكلمة خرجت من أخيك المؤمن إلاَّ خيراً، وأنت تجد لها في الخير مَحملاً ))
“Janganlah engkau berprasangka terhadap perkataan yang keluar dari saudaramu yang mukmin kecuali dengan persangkaan yang baik. Dan hendaknya engkau selalu membawa perkataannya itu kepada prasangka-prasangka yang baik.”[4]
Syekh Abu Bakar bin Jabir al-Jazairi rahimahullah berkata ketika menafsirkan ayat ke 12 dari surat Al-Hujurat, “haram mencari kesalahan dan menyelidiki aib-aib kaum muslimin dan menyebarkannya serta menelitinya”[5].
Syekh As-Sa’di rahimahullah berkata, “janganlah kalian meneliti aurat (aib) kaum muslimin dan janganlah kalian menyelidikinya.”[6]
Murid dari Syaikh as-Sa’di yaitu Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah juga berkata, “tajassus yaitu mencari aib-aib orang lain atau menyelidiki kejelekan saudaranya”[7].
Dr. Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh juga menuturkan ketika menafsirkan ayat di atas sebagai berikut, “maksudnya adalah atas sebagian kalian. Kata ‘tajassus’ lebih sering digunakan untuk suatu kejahatan. Sedangkan kata ‘tahassus’ seringkali digunakan untuk hal yang baik. Sebagaimana yang difirmankan Allah Ta’ala, yang menceritakan tentang nabi Ya’qub ‘alaihissalam, di mana Dia berfirman dalam surat Yusuf ayat 87.
يَا بَنِيَّ اذْهَبُوا فَتَحَسَّسُوا مِنْ يُوسُفَ وَأَخِيهِ
(Ya’qub berkata) “Wahai anak-anakku, pergilah kalian, carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya…” (QS. Yusuf: 87)
Namun terkadang kedua kata tersebut digunakan untuk menunjukkan hal yang buruk, sebagaimana ditegaskan dalam hadis sahih di atas.”[8]
Imam Abu Hatim al-Busti rahimahullah berkata, “tajassus adalah cabang dari kemunafikan, sebagaimana sebaliknya prasangka yang baik merupakan cabang dari keimanan. Orang yang berakal akan berprasangka baik kepada saudaranya, dan tidak mau membuatnya sedih dan berduka. Sedangkan orang yang bodoh akan selalu berprasangka buruk kepada saudaranya dan tidak segan-segan berbuat jahat dan membuatnya menderita.”[9]
Semoga bermanfaat.
Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini :
Kisah Nabi Ismail as dan Telaga Zam-Zam
Lunasi Hutang Dengan Kesederhanaan
Tiga Kamus Bahasa Tentang Pekerjaan
Tiga Bahasa Untuk Warna dan Busana
Tiga Bahasa Untuk Perkakas dan Elektronik
Perdebatan Nabi Ibrahim dan Raja Namrud
Bertaubat, Setiap Dosa Akan di Ampuni
Perbanyak Doa Untuk Melunasi Hutang
Tiga Bahasa Tentang Organ Tubuh
Perilaku yang Sesuai Surat Yunus
Tiga Bahasa Tentang Hari dan Bulan
Kandungan Surat Az zumar dan Surat At taubah
Kandungan Surat An nisa dan Al maidah
Larangan Tajassus ( memata-matai )
Melihat Kebawah Dalam Urusan Dunia
Sunday, January 10, 2021
Bedanya Zaman Dulu dan Sekarang
Dulu.....dulu......dulu..... dulu....
1. Dulu IMAN yang harus kuat, sekarang IMUN yang jadi Fokus. Tapi layaknya sekarang Iman harus kuat ( Dunia sedang waspada )
2. Dulu kalau orang Bersin bilang Alhamdulillah, Umur panjang. Sekarang orang bersin....., dianggap sedang Sakit dan membawa Malapetaka ( Dunia sedang terguncang ).
3. Dulu Bersatu kita Teguh. Sekarang berkumpul kita Runtuh. ( Dunia sudah lain )
4. Dulu ada Tamu, senang karena dianggap bawa Berkah. Sekarang ada tamu dianggap bawa Penyakit. ( Dunia Sudah Payah )
5. Dulu kalau ketemu Jabat tangan. Sekarang ketemu angkat kaki ( cepat pergi ). ( Dunia sedang sakit )
6. Dulu Parfum yang kita bawa di tas, sekarang Hand sanitizer spray yang dibawa ( Dunia sedang dilanda ketakutan )
7. Dulu Senyum yang dibagikan, sekarang Masker yang dibagikan.( Dunia dilanda kesulitan )
8. Dulu kata *"NEGATIF"* tidak Bagus, sekarang kata *"POSITIF"* tidak bagus.
( Dunia sedang Galau )
9. Dulu pulang membesuk Orang Tua membawa Kebahagiaan. Sekarang membesuk orang tua disangka membawa Penderitaan.
( Dunia Sudah Aneh )
10. Dulu cuci Tangan untuk Makan, sekarang di mana-mana di suruh cuci tangan tetapi tidak dikasih makan
( Dunia sudah terbalik )
DUNIA SUDAH BERUBAH
Benar juga, tiada yang Abadi dalam hidup ini Jangan Lupa Bahagia.
Semoga bermanfaat.
Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini :
Kisah Nabi Ismail as dan Telaga Zam-Zam
Lunasi Hutang Dengan Kesederhanaan
Tiga Kamus Bahasa Tentang Pekerjaan
Tiga Bahasa Untuk Warna dan Busana
Tiga Bahasa Untuk Perkakas dan Elektronik
Perdebatan Nabi Ibrahim dan Raja Namrud
Bertaubat, Setiap Dosa Akan di Ampuni
Perbanyak Doa Untuk Melunasi Hutang
Tiga Bahasa Tentang Organ Tubuh
Perilaku yang Sesuai Surat Yunus
Tiga Bahasa Tentang Hari dan Bulan
Kandungan Surat Az zumar dan Surat At taubah
Kandungan Surat An nisa dan Al maidah
Melihat Kebawah Dalam Urusan Dunia
Monday, February 24, 2020
MERENUNGI HAKEKAT HIDUP INI
________✒
Setiap hari sebenarnya semua orang selalu mendapatkan musibah, namun seringkali dia tidak menyadarinya, apalagi mengambil pelajaran darinya.
▶ *Musibah pertama :*
_Umur yang terus berkurang.._
Ironisnya pada hari ketika umurnya berkurang, dia tidak bersedih karenanya, tapi apabila uangnya berkurang, dia bersedih. Padahal uang bisa dicari lagi, sedangkan umur tidak mungkin dicari gantinya.
▶ *Musibah kedua :*
_Setiap hari dia memakan dari rezeki Allah._
_Bila rezeki itu haram, dia akan disiksa karenanya, dan bila rezeki itu halal, dia tetap akan dihisab untuk mempertanggung jawabkannya..._
Dan dia tidak tahu apakah dia akan selamat dalam hisab itu atau tidak.
▶ *Musibah ketiga :*
_Setiap hari, dia semakin mendekat kepada akherat, dan semakin menjauh dari dunia.._
Meskipun begitu, dia tidak memperhatikan akheratnya yang kekal sebagaimana dia memperhatikan dunianya yang fana.
Padahal dia tidak tahu, pada akhirnya nanti dia akan ke surga ataukah ke neraka.
_Ya Allah, janganlah Engkau jadikan dunia, sebagai tujuan terbesar hidup kami dan tujuan akhir ilmu kami.._
_Ya Allah.. Hindarkanlah kami dari nerakaMu, dan jadikanlah rumah abadi kami adalah surgaMu, amin._
🖊 Ustadz Dr. Musyaffa’ Ad Dariny, MA
Dewan Pembina Yayasan Risalah Islam
*Oleh : Mutiara Risalah Islam*