Showing posts with label Kematian. Show all posts
Showing posts with label Kematian. Show all posts

Wednesday, August 3, 2022

Siapa Yang Memandikan Jenazah

 

Ⓜ️𝐞𝐝𝐢𝐚 𝐃𝐚𝐤𝐰𝐚𝐡 𝐒𝐚𝐥𝐚𝐟
┈┉┉━━ ❁﷽❁ ━━┉┉┈
*🌸 Kalau Jenazah Perempuan Yang up Mandikan Juga Perempuan  🌸*
                      ━🔅━
_Ustadz 𝐤𝐡𝐚𝐥𝐢𝐝 𝐛𝐚𝐬𝐚𝐥𝐚𝐦𝐚𝐡 حفظه الله تعلى_
┈┉┉━━❅❁Ⓝ︎❁❅━━┉┉┈
𝗠𝗮𝗻𝗵𝗮𝗷 𝗦𝗮𝗹𝗮𝗳

~𝐀𝐥𝐥𝐚𝐡 ﷻ 𝐁𝐞𝐫𝐟𝐢𝐫𝐦𝐚𝐧
~𝐑𝐚𝐬𝐮𝐥𝐮𝐥𝐥𝐚𝐡 ﷺ 𝐁𝐞𝐫𝐬𝐚𝐛𝐝𝐚

SIAPA YG BOLEH MEMANDIKAN JENAZAH KITA .

Hukum asalnya: Laki-laki memandikan laki-laki, perempuan memandikan perempuan.

Untuk jenazah laki-laki didahulukan:
-Ayah
-Kakek
-Anak laki-laki
-Cucu laki-laki
-Saudara laki-laki
-Anak laki-laki dari saudara laki-laki (keponakan)
-Paman (saudara ayah)
-Anak laki-laki dari paman (sepupu)
-Laki-laki yang masih punya hubungan keluarga dekat
-Laki-laki yang tidak punya hubungan keluarga dekat
-Istri

Untuk jenazah perempuan didahulukan:
-Wanita yang masih punya hubungan kerabat
-Wanita yang tidak punya hubungan kerabat
-Suami.

Catatan: Laki-laki lain tidak boleh memandikan jenazah perempuan.

Aturan siapa yang memandikan
Disyaratkan untuk yang memandikan adalah muslim jika jenazah itu muslim.

Jika jenazah itu kafir, maka kerabat yang kafir yang lebih berhak untuk memandikan, kemudian baru kerabat muslim.

Si pembunuh jenazah tidak boleh memandikan jenazah. Ia tidak boleh memandikannya karena ia tidak berhak mendapatkan jatah waris.
Jika tidak didapati untuk yang memandikan jenazah laki-laki selain perempuan bukan mahram, atau tidak didapati yang memandikan jenazah perempuan selain laki-laki yang bukan mahram, maka memandikan jenazah menjadi gugur.

Cukup dengan tayamum untuk menggantikan mandi. Hal ini diqiyaskan seperti orang yang mandi yang tidak mendapati air.

Jika ketika memandikan jenazah laki-laki muslim tidak didapati kecuali laki-laki kafir atau wanita bukan mahram, maka yang lebih layak mandikan adalah laki-laki kafir, lalu yang menyalatkannya adalah wanita muslimah tadi.
Jika yang meninggal dunia itu orang kafir, maka boleh untuk kerabatnya yang muslim memandikan, mengafani, dan menguburkan jenazahnya.

Anak kecil yang tidak mungkin ada syahwat padanya, maka boleh dimandikan oleh laki-laki atau pun perempuan karena ia boleh dipandang dan disentuh, terserah yang meninggal dunia adalah anak kecil laki-laki ataukah perempuan.
Jika wanita kafir dzimmi dan ia memiliki suami muslim, maka suaminya boleh memandikan jenazahnya jika memang tidak ada wanita lain, karena nikah itu sama dengan nasab dalam hal memandikan.
Jika seorang suami mentalak istrinya dengan talak bain, atau talak raj’iy, atau nikahnya faskh (batal), kemudian salah seorang dari mereka berdua meninggal dunia dalam masa ‘iddah, maka tidak boleh yang lain memandikannya, karena dalam hal mahram seperti wanita bukan mahram.

Aturan dalam memandikan jenazah
Hendaklah yang memandikan jenazah itu amanat dan menutup aib yang dimandikan, dan ia tampakkan hanya bagus-bagus saja. Namun jika yang meninggal itu seorang yang fasik (ahli maksiat), maka sah seperti itu (membuka aib).
Yang menghadiri proses memandikan hanyalah yang memandikan atau orang yang mesti membantu.
Bagi wali dari jenazah boleh masuk dalam proses pemandian, walaupun ia tidak memandikan atau membantu memandikan. Tujuannya untuk menyemangati dalam maslahat.

Baarakallahu fiikum

Pembahasan ini kami sarikan dari Al-Mu’tamad fii Al-Fiqh Asy-Syafi’i karya Prof. Dr. Muhammad Az-Zuhailiy.

Sumber https://rumaysho.com/20976-aturan-memandikan-jenazah.html

MATI BUNUH DIRI, APAKAH PERLU DISALATI?

 بسْـــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Bunuh diri merupakan salah satu dosa besar yang pelakunya diancam azab di akhirat. 

Allah Ta’ala berfirman,

وَلاَ تُلْقُواْ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ

“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan.”

(QS. Al-Baqarah: 195)

Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

وَمَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِشَيْءٍ عُذِّبَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Barang siapa membunuh dirinya sendiri dengan sesuatu (alat), maka dia akan disiksa dengan alat tersebut pada hari kiamat.”

(HR. Bukhari no. 6105 dan Muslim no. 101)

Sebelum adanya hukuman di akhirat, pelaku bunuh diri sudah dihinakan di dunia dengan *TIDAK DISALATI* jenazahnya oleh pemimpin kaum muslimin atau tokoh masyarakat setempat. 

Dari sahabat Jabir bin Samurah Radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan,

أُتِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِرَجُلٍ قَتَلَ نَفْسَهُ بِمَشَاقِصَ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيْهِ

“Pernah didatangkan kepada beliau shallallahu ‘alaihi wasallam jenazah seorang laki-laki yang bunuh diri dengan anak panah. Tetapi, jenazah tersebut tidak disalatkan oleh beliau.”

(HR. Muslim no. 978)

Hadis di atas menunjukkan bahwa disyariatkan bagi seorang pemimpin (penguasa) kaum muslimin atau orang yang memiliki kedudukan (tokoh terpandang) di masyarakat untuk tidak mensalati orang yang mati bunuh diri. 

Hal ini disebabkan maksiat yang telah dia kerjakan. Juga supaya orang lain (yang masih hidup) menjauhi perbuatan dosa besar tersebut.

Dzahir hadis ini menunjukkan bahwa hukum ini juga berlaku bagi orang selain *pemimpin (misalnya, tokoh masyarakat).* Mereka juga boleh tidak mensalati jenazah orang yang mati bunuh diri jika hal tersebut dinilai bisa sebagai bentuk peringatan bagi orang-orang yang masih hidup agar tidak melakukan hal serupa. 

(Lihat Majmu’ Al-Fataawa, 24: 290)

Di dalam riwayat An-Nasa’i disebutkan,

أَمَّا أَنَا فَلَا أُصَلِّي عَلَيْهِ

“Adapun aku, maka aku tidak mensalatinya.”

(HR. An-Nasa’i no. 1964, dinilai sahih oleh Al-Albani)

Lafaz dalam hadis di atas menunjukkan bahwa pada dasarnya, tetap diperbolehkan bagi seorang pemimpin jika ingin mensalati jenazah yang mati bunuh diri. 

Hal ini karena dengan perbuatan bunuh diri tersebut, dia sangat membutuhkan dan masih berhak mendapatkan syafaat dan doa dari kaum muslimin yang mensalati jenazahnya.

Syekh Dr. Shalih Al-Fauzan Hafizahullah menjelaskan, 

“Apakah makna hadis ini menunjukkan bahwa pelaku bunuh diri tidak disalati sama sekali? Tidak. Akan tetapi, yang tidak mensalati adalah orang-orang yang memiliki keutamaan di tengah masyarakat.

Adapun kaum muslimin lainnya (baca: masyarakat biasa) tetap mensalatinya. Hal ini karena salat jenazah hukumnya wajib kifayah.

Adapun orang terpandang tidak perlu mensalati jenazahnya, hal ini sebagai bentuk peringatan agar manusia menjauhi perbuatan dosa yang jelek tersebut.

Sedangkan kaum muslimin yang lain tetap mensalati jenazahnya. Hal ini berdasarkan dalil-dalil umum yang menunjukkan bahwa kaum muslimin mensalati jenazah kaum muslimin yang lain jika meninggal atau terbunuh.”

(Tashiilul Ilmaam, 3: 39)

Oleh : Ustadz M. Saifudin Hakim

Muslim.or.id

Friday, July 22, 2022

BISA JADI AJALMU SUDAH DEKAT

 

Bismillah,, assalamu'alaikum.

#BISA JADI AJALMU SUDAH DEKAT#

Syaikh Bin Baz rahimahullah berkata : 

‎قد يكون الأجل  قد قرب ودنا وأنت في غفلة، قد يصبح الإنسان ولا يمسي ولا يصبح، وقد ينام ولا يقوم، فَالعاقل والحازم ه‍و الذي يعد العدة دائماً

‎ويكون دائماً على حذر وإعدادٍ لآخرة

“Bisa jadi ajal itu sudah dekat sementara engkau masih lalai, banyak orang yang di waktu pagi tidak mendapati waktu sore, masih di waktu sore namun tidak mendapati waktu pagi, ada yang tidur tidak bangun-bangun. Orang yang cerdas dan brilian akan selalu bersiap-siap dan berhati-hati dan persiapan menuju akhirat”

📚 Syarh Riyadushsholihin 1/245

Wallahu a'lamu bish_showaab.

Semoga bermanfa'at , in syaa Allah.

Wednesday, June 22, 2022

REZEKIMU AKAN MENGEJARMU SEPERTI MAUT MENGEJARMU


Pulang Kantor, mampir dulu beli titipan  orang rumah. Kali ini dititipin ketoprak. Akhirnya ketemu gerobak ketoprak, kok ini gerobaknya kosong ga ada orang yang jaga. "Pak, ini tukangnya mana Pak?" tanyaku ke tukang cukur di sebelahnya.

"Oh, lagi sholat maghrib Pak. Dah dari tadi, bentar lagi datang", jawabnya.

Sehubungan ini pesenan orang rumah, terpaksalah menunggu agak lama, kalo untuk diri sendiri mah sudah saya tinggal langsung. Sedikit terlintas dalam hati, betapa banyak potensi pembeli yang akan hilang, kalo ditinggal lama begini.Tak berapa lama datanglah tukang ketoprak tersebut, "Beli ketoprak Pak satu". Ucapku.

Entah mengapa, tiba - tiba berubah pikiran, "dua deh Pak".

Kemudian datanglah beberapa orang yang antri ingin beli ketoprak. Entah darimana mereka, tadi saya menunggu sendiri ga ada orang lain, tiba - tiba mereka datang memesan ketoprak. Masya Allah, tidak sedikit pedagang yang rela meninggalkan sholat demi menjaga dagangannya yang belum tentu ada orang beli. Apalagi jika pelanggan sedang ramai. Atau mungkin pegawai kantoran, rela menunda sholat bahkan meninggalkan sholat hanya karena alasan sibuk kerja, meeting dan lain sebagainya. Mereka (dan juga kita) seakan lupa kalo Allah lah yang mengatur rezeki.

Tukang ketoprak ini, dengan yakinnya meninggalkan jualannya tuk sholat, seakan ia lari meninggalkan rezekinya, sekembalinya dari sholat ternyata rezeki datang bak lebah mengerumuni bunga. Bahkan Allah pun menggerakkan hati saya sendiri untuk membeli lebih dari yang seharusnya.

Sungguh benar perkataanmu wahai Nabiku:

,لو أن ابن آدم هرب من رزقه كما يهرب من الموت لأدركه رزقهكما يدركه الموت

​“Kalaulah anak Adam lari dari rezekinya (untuk menjalankan perintah Allah) sebagaimana ia lari dari kematian,, niscaya rezekinya akan mengejarnya sebagaimana kematian itu akan mengejarnya.” (HR. Ibnu Hibban No. 1084)

Semoga Allah menjadikan kita hamba-hambaNya yang selalu bertakwa, aamiin.


🔰 @IslamAdalahSunnah

Monday, April 25, 2022

Setelah Mati ini Keinginan Mayit

 

Semoga Bermanfaat, Silahkan Share jika dirasa bermanfaat semoga mendapatkan pahala jariyahnya.

Masukan dan Saran Serta Kritik Membangun sangat diharapkan ke email : tujuanmucom@gmail.com

Simak Juga Artikel Kami Lainnya di Channel Youtube :

https://www.youtube.com/c/TopChannelOne

Play List Kajian Sunnah di Youtube :

https://www.youtube.com/playlist?list=PLIJQYJ-Cz_XkX6L_nhAGqOAX9FX9MDKQQ

Blog Sederhana :

https://griyakajiansunnah.blogspot.com

Tag / Label :

Kajian Sunnah, Kajian Islam, Kajian Islam Terbaru,Update Kajian,Update sunnah, info Islam,Info Kajian Islam, News Islam, Berita Islam, Manhaj Salaf, Tauhid, ,Al Qur’an, Allah di atas Arsy', Ilmu Agama, Islam News

Supported By : www.tujuanmu.com

Monday, January 31, 2022

Manfaat Ingat Mati


Apa manfaat ingat mati atau mengingat kematian?

Berikut beberapa faedah atau manfaatnya yang sengaja penulis sarikan dari penjelasan ulama sebagai nasehat untuk kita semua.

1- Mengingat kematian adalah termasuk ibadah tersendiri, dengan mengingatnya saja seseorang telah mendapatkan ganjaran karena inilah yang diperintahkan oleh suri tauladan kita, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

2- Mengingat kematian membantu kita dalam khusyu’ dalam shalat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اذكرِ الموتَ فى صلاتِك فإنَّ الرجلَ إذا ذكر الموتَ فى صلاتِهِ فَحَرِىٌّ أن يحسنَ صلاتَه وصلِّ صلاةَ رجلٍ لا يظن أنه يصلى صلاةً غيرَها وإياك وكلَّ أمرٍ يعتذرُ منه

“Ingatlah kematian dalam shalatmu karena jika seseorang mengingat mati dalam shalatnya, maka ia akan memperbagus shalatnya. Shalatlah seperti shalat orang yang tidak menyangka bahwa ia masih punya kesempatan melakukan shalat yang lainnya. Hati-hatilah dengan perkara yang kelak malah engkau meminta udzur (meralatnya) (karena tidak bisa memenuhinya).” (HR. Ad Dailami dalam musnad Al Firdaus. Hadits ini hasan sebagaimana kata Syaikh Al Albani)

3- Mengingat kematian menjadikan seseorang semakin mempersiapkan diri untuk berjumpa dengan Allah. Karena barangsiapa mengetahui bahwa ia akan menjadi mayit kelak, ia pasti akan berjumpa dengan Allah. Jika tahu bahwa ia akan berjumpa Allah kelak padahal ia akan ditanya tentang amalnya didunia, maka ia pasti akan mempersiapkan jawaban.

4- Mengingat kematian akan membuat seseorang memperbaiki hidupnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أكثروا ذكر هَاذِمِ اللَّذَّاتِ فإنه ما ذكره أحد فى ضيق من العيش إلا وسعه عليه ولا فى سعة إلا ضيقه عليه

“Perbanyaklah banyak mengingat pemutus kelezatan (yaitu kematian) karena jika seseorang mengingatnya saat kehidupannya sempit, maka ia akan merasa lapang dan jika seseorang mengingatnya saat kehiupannya lapang, maka ia tidak akan tertipu dengan dunia (sehingga lalai akan akhirat).” (HR. Ibnu Hibban dan Al Baihaqi, dinyatakan hasan oleh Syaikh Al Albani).

5- Mengingat kematian membuat kita tidak berlaku zholim. Allah Ta’ala berfirman,

أَلَا يَظُنُّ أُولَئِكَ أَنَّهُمْ مَبْعُوثُونَ

“Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan.” (QS. Al Muthoffifin: 4). Ayat ini dimaksudkan untuk orang-orang yang berlaku zholim dengan berbuat curang ketika menakar. Seandainya mereka tahu bahwa besok ada hari berbangkit dan akan dihisab satu per satu, tentu mereka tidak akan berbuat zholim seperti itu.

Imam Qurthubi menyebutkan dalam At Tadzkiroh mengenai perkataan Ad Daqoq mengenai keutamaan seseorang yang banyak mengingat mati:

1- menyegerakan taubat

2- hati yang qona’ah (selalu merasa cukup)

3- semangat dalam ibadah

Sedangkan kebalikannya adalah orang yang melupakan kematian, maka ia terkena hukuman:

1- menunda-nunda taubat

2- tidak mau ridho dan merasa cukup terhadap apa yang Allah beri

3-  bermalas-malasan dalam ibadah.

Semoga Allah menghindarkan kita dari penyakit cinta dunia dan takut mati.

Referensi:

Ahkamul Janaiz Fiqhu Tajhizul Mayyit, Kholid Hannuw, terbitan Dar Al ‘Alamiyah, cetakan pertama, 1432 H, hal. 9-13.

Penulis: Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, MSc

Artikel Muslim.Or.Id

Monday, December 6, 2021

Jangan Pernah Lelah Memohon Husnul Khatimah Kepada Allaah

Berkata asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di rahimahullah,

ينبغي للعبد أن يلح دائما على ربه في تثبيت إيمانه، وأن يحسن له الخاتمة، وأن يجعل خير أيامه آخرها، وخير أعماله خواتمها، فإن الله كريم جواد رحيم

Sudah sepantasnya bagi seorang hamba untuk terus menerus memohon kepada Allah agar mengokohkan imannya dan memperbagus penutup hidupnya. 

Dan agar Allah menjadikan sebaik-baik harinya adalah hari terakhir dalam hidupnya dan sebaik-baik amalannya adalah penutup usianya. Sesungguhnya Allah Mahamulia, dermawan lagi Penyayang.

Taisiru al-Lathifil Mannan fi Khulashati Tafsiri al-Qur'an hlm. 286

#Fawaidumum #husnulkhatimah #doa #amal #kebaikan

Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah

Channel kami https://t.me/warisansalaf 

Situs Resmi http://www.warisansalaf.com

Friday, December 3, 2021

Yang Bisa Istirahat dengan Kematian Hanyalah Orang yang Mendapatkan Ampunan Saja


Sebagian orang mengatakan: “Sudah lelah aku dengan kehidupan dunia ini, andai sekarang aku mati dan aku bisa beristirahat..!”

Dia mengatakan kata-kata ini, tanpa merasa ada masalah dengan kata-katanya. Padahal ini merupakan kesalahan besar yang bisa menjerumuskan dia kepada kebinasaan..!

Lihatlah bagaimana Nabi -shollallahu ‘alaihi wasallam- mengingkari perkataan yang mirip dengan perkataan tersebut.

Suatu ketika, ada orang mengatakan: “Ya Rosulullah, si Fulanah telah meninggal dan beristirahat..”

Maka Nabi -shollallahu ‘alaihi wasallam- marah dan mengatakan:

إنَّما يَسْتريحُ مَنْ غُفر له

“Sesungguhnya yang beristirahat hanyalah orang yang telah diampuni dosanya..!” [Silsilah Shohihah 4/286]

Ya, hanya orang yang telah diampuni saja. Adapun orang yang tidak diampuni dosa-dosanya, maka kehidupannya di alam berikutnya akan semakin berat dan semakin melelahkan..!

Maka, perbanyaklah berdo’a kepada Allah agar mengampuni kita sebelum meninggalkan dunia ini .. diantaranya dengan do’a Nabi Ibrahim -‘alaihissalam-:

رَبَّنَا ٱغۡفِرۡ لِی وَلِوَ ٰ⁠لِدَیَّ وَلِلۡمُؤۡمِنِینَ یَوۡمَ یَقُومُ ٱلۡحِسَابُ

“Ya Robb kami, berikanlah ampunan kepada aku, kedua orang tuaku, dan semua kaum mukminin di hari hisab nanti..” amin.

Ditulis oleh,
Ustadz DR. Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى

Monday, November 29, 2021

[KHB VIDGRAM] Hal Yang Pasti Akan Datang, Kematian! (2021)


Hal Yang Pasti Akan Datang, Kematian

Semoga Bermanfaat

Label :

Update kajian Islam, Kajian Sunnah, Sunnah, Info Islam, Info Islam Terbaru, Update Kajian Sunnah,Kajian Islam, Konsultasi Syariah, Ahlus Sunnah

Silahkan Share Untuk Memperoleh Pahala Jariyah, Insya Allah

https://griyakajiansunnah.blogspot.com


Wednesday, November 24, 2021

TIGA WAKTU PENYESALAN YANG TERLAMBAT

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Saudaraku rahimakumullah, gunakanlah waktu hidupmu untuk beramal shahih, sebelum datang tiga waktu penyesalan yang tidak lagi berarti.

1. Ketika Datang Kematian

Allah 'azza wa jalla berfirman,

حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ، لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ

"Hingga apabila datang kematian kepada salah seorang dari mereka, dia berkata: 'Wahai Rabbku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku beramal shalih pada apa yang telah aku tinggalkan'. Sekali-kali tidak, sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkan­nya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan." 

[Al-Mukminun: 99-100]

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلا أَوْلادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ، وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ، وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.

Dan sedekahkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: 'Wahai Rabbku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang bermalal shalih'.

Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." 

[Al-Munafiqun: 9-10]

2. Saat Melihat Neraka

Allah 'azza wa jalla berfirman,

وَلَوْ تَرَىٰ إِذْ وُقِفُوا عَلَى النَّارِ فَقَالُوا يَا لَيْتَنَا نُرَدُّ وَلَا نُكَذِّبَ بِآيَاتِ رَبِّنَا وَنَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ

"Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata: Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Rabb kami, serta menjadi orang-orang yang beriman." 

[Al-An'am: 27]

3. Saat di Neraka

Allah 'azza wa jalla berfirman,

وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ فَذُوقُوا فَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ نَصِيرٍ

"Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: 'Wahai Rabb kami, keluarkanlah kami, niscaya kami akan mengerjakan amal yang shalih berlainan dengan yang telah kami kerjakan'. Dan apakah Kami tidak memanjangkan umur kalian dengan masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan (apakah tidak) datang kepada kalian pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolong pun." 

[Fathir: 37]

Thursday, November 18, 2021

Kisah Nyata Sakaratul Maut


Kisah Nyata Sakaratul Maut: Ngerinya Gangguan Setan saat Sakaratul Maut - Poster Dakwah Yufid TV

بسم الله

Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi manusia. Ia akan terus mengganggu manusia agar tergelincir ke dalam perbuatan yang dilarang agama. Dan serangan setan itu terus dilancarkan selama ruh manusia masih dikandung jasad. Ada beberapa kisah nyata yang akan membuat kita sadar betapa mengerikannya gangguan setan saat seorang hamba di ambang kematian.

Semoga Bermanfaat

Label :

Update kajian Islam, Kajian Sunnah, Sunnah, Info Islam, Info Islam Terbaru, Update Kajian Sunnah,Kajian Islam, Konsultasi Syariah, Ahlus Sunnah, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab

Silahkan Share Untuk Memperoleh Pahala Jariyah, Insya Allah

https://griyakajiansunnah.blogspot.com

Source of Voice : www.Konsultasisyariah.com


Tuesday, November 16, 2021

Demi Allah Kita Semua Akan Melewati Event Terbesar ini

 


Semoga Bermanfaat

Label :

Update kajian Islam, Kajian Sunnah, Sunnah, Info Islam, Info Islam Terbaru, Update Kajian Sunnah,Kajian Islam, Konsultasi Syariah, Ahlus Sunnah, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab

Silahkan Share Untuk Memperoleh Pahala Jariyah, Insya Allah

https://griyakajiansunnah.blogspot.com


Saturday, November 6, 2021

Mati Itu Tidak Kenal Waktu

 

Dari berita kematian mendadak sosok seleb muda yg viral di sosial media kita dapat mengambil hikmah:

*1. Saat kita sedang tertawa dan bahagia bisa jadi ajal kita sudah dekat,* maka jangan pernah lupa senantiasa menyiapkan bekalnya, sebab kematian bisa datang tiba-tiba.

*2. Maut selalu punya cara bila tiba waktunya,* tidak peduli anda siapa, dimana dan dalam keadaan apa.

*3. Kubur adalah tempat manusia dari segala usia,* maka jangan pernah merasa aman dengan usia muda, karena syarat mati tidak harus menunggu tua.

*4. Pada akhirnya kita akan sadar dan menyesal* bahwa semua yang pernah kita banggakan ketika di dunia benar-benar tak berarti di dalam kubur, kecuali amal.

*5. Sering-seringlah mengingat kematian dan beratnya kehidupan akhirat,* agar kita semangat melakukan amal shalih, takut berbuar dosa dan tidak berlebihan cinta terhadap dunia.

*6. Disaat kita malas dan enggan melakukan amal shalih, maka ingatlah bahwa ada jutaan penghuni kubur yang ingin kembali ke dunia* untuk melakukan amal shalih, namun semua sudah terlambat.

*7. Jalanilah hidup ini dengan berbekal sebaik-baiknya taqwa,* karena kemanapun kita melangkah sangat dekat dengan kematian.

*8. Orang yang meninggal dunia semenit yang lalu sebelumnya ia sama seperti kita, ia mengira bahwa kematian masih jauh darinya,* lantas masihkah engkau berpikir bahwa hari esok masih menjadi miliki kita ?

*Semoga menjadi renungan untuk kita semua..*

*✍🏼 Habibie Quotes*
Ig - www.instagram.com/habibiequotes_
Tg - https://t.me/habibiequotes