Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Keadilan

Kaidah Jihad Haruslah dengan Keadilan dan Jauh dari Kedzoliman

Jihad haruslah dipenuhi dengan keadilan dan jauh dari kedzoliman. Ini adalah ketentuan yang penting dalam jihad di jalan Allah, sebagaimana yang Allah Subhanahu wa Ta’ala firmannya.   وَقَاتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ الَّذِيْنَ يُقَاتِلُوْنَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوْا ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَ  “Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampui batas” [Al-Baqarah/2 : 190]  Dan firmanNya.  يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ لِلّٰهِ شُهَدَاۤءَ بِالْقِسْطِۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ عَلٰٓى اَلَّا تَعْدِلُوْا ۗاِعْدِلُوْاۗ هُوَ اَقْرَبُ لِلتَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ   “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, med

Mengenal Al-Imam Al Mahdi

Al-Ustadz Qomar, ZA Syariat sejatinya telah gamblang menjelaskan definisi dan menyuguhkan gambaran akan sosok Al-Imam Al-Mahdi. Namun bersemainya penyimpangan tak pelak menjadikan gambaran Al-Imam Al-Mahdi itu menjadi kabur. *Beriman akan Munculnya Al-Imam Al-Mahdi* Telah menjadi kewajiban setiap muslim untuk mengimani segala yang diberitakan oleh Nabi kita Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam, di mana ini menjadi konsekuensi persaksian kita: “Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.” Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tiada sesembahan yang benar melainkan Allah dan agar mereka beriman kepada apa yang kubawa. Bila mereka melakukan itu maka mereka telah melindungi darah dan harta mereka dariku kecuali dengan haknya. Adapun perhitungannya diserahkan kepada Allah.” (Shahih, HR. Muslim, Kitabul Iman Bab Al-Amru bi Qitalin Nas Hatta…) Bahkan Allah telah tegaskan: “Apa yang diberika

KEADILAN ALLAAH

"Ya Rabb, izinkanlah aku melihat bagaimana keadilan-Mu bekerja," pinta Nabi Musa. "Hai Musa, engkau tak akan punya kesabaran untuk melihat keadilan-Ku," firman Allah kepadanya. "Aku akan berusaha untuk bersabar," "Jika demikian, datanglah engkau pada sebuah mata air, dan perhatikan saja apa yang terjadi di sana." Maka sesuai perintah Allah, pergilah Nabi Musa ke mata air yang ditunjuk dan ia mengamati dari kejauhan. Kemudian datang seorang penunggang kuda dan kantong uangnya terjatuh di sekitar mata air. Lalu datang lagi seorang anak kecil, melihat kantong uang tergeletak di sana, anak itu lantas mengambilnya.  Berikutnya datang seorang lelaki buta ke tempat tersebut, dan secara kebetulan penunggang kuda yang tadi kembali pada waktu yang sama. Tentu saja ia menuduh bahwa lelaki buta itu yang mengambil kantong uangnya. Maka lelaki buta dibunuh olehnya. Kini tertinggal Nabi Musa yang terheran-heran menyaksikan semua keja