Skip to main content

Posts

Showing posts with the label kenikmatan

Kenikmatan yang Paling Besar

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu Ta'ala: ‏«الثبات على العلم والإيمان عند وقوع الفتن والشُّبهات هو من أعظم النعم؛ فإن من الناس من يُؤمن في العافية، ثم إذا فُتِنَ ارتدَّ، فينبغي أن يُعلم أن ثباته على الإيمان عند الفتنة والشّبهة من أعظم النعم». "Kokoh di atas ilmu dan iman saat terjadinya berbagai macam fitnah dan syubhat termasuk kenikmatan yang paling besar. Karena sebagian manusia ada yang beriman saat kondisinya lapang kemudian dia murtad setelah dia mendapatkan ujian.  Maka selayaknya untuk diketahui bahwa kekokohannya di atas keimanan saat terjadinya fitnah dan syubhat termasuk kenikmatan terbesar." (Jami'ul Masail) kumpulan no 9 (1/399) Tim Admin Hikmah Salafiyyah | Abdul Halim M hafizhahullah | WA Ashhaabus Sunnah | https://linktr.ee/hikmahsalafiyyah Dengarkan Kajian Islam dan Murotal al-Qur'an setiap saat di Radio Islam Indonesia (Versi Baru) http://bit.ly/AplikasiRadioIslamIndonesia2

Kenikmatan yang Terlupakan

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengabarkan kepada kita bahwa waktu luang merupakan salah satu di antara dua kenikmatan yang telah diberikan Allah Ta’ala kepada manusia. Tetapi sangat disayangkan, banyak di antara manusia yang melupakan hal ini dan terlena dengannya. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ “Ada dua kenikmatan yang banyak dilupakan oleh manusia, yaitu nikmat sehat dan waktu luang”. (Muttafaqun ‘alaih) Ibnu Hajar dalam Fathul Bari membawakan perkataan Ibnu Baththol. Beliau mengatakan,”Makna hadits ini adalah bahwa seseorang tidaklah dikatakan memiliki waktu luang hingga badannya juga sehat. Barangsiapa yang mendapatkan seperti ini, maka bersemangatlah agar tidak tertipu dengan lalai dari bersyukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan oleh-Nya. Di antara bentuk syukur adalah melakukan ketaatan dan menjauhi larangan. Barangsiapa yang luput dari syukur semacam ini, dialah

MENCERITAKAN NIKMAT

Rosulullah Shollallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: من لم يشكر القليل، لم يشكر الكثير، ومن لم يشكر الناس، لم يشكر الله، التحدث بنعمة الله شكر، وتركها كفر، والجماعة رحمة، والفرقة عذاب”. “Siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, ia tidak dapat mensyukuri yang banyak. Siapa yang tidak berterima kasih kepada manusia maka ia belum berterima kasih kepada Allah. Menceritakan nikmat Allah adalah termasuk syukur dan meninggalkannya termasuk kufur. Al jama’ah itu adalah rahmat dan perpecahan itu adalah adzab..” (HR Ahmad dan dihasankan oleh syaikh Al Bani) Ibnul Qoyyim rohimahullah mengatakan bahwa, “menceritakan nikmat jika tujuan untuk memperlihatkan karunia Allah maka ia terpuji. Namun jika untuk bersombong maka ia tercela..” (Ar Ruuh hal. 312) Semoga bermanfaat. Baca Juga :  Artikel Terbaru  Kami  Disini  :  Rasulullooh Juga Berdagang Kisah Nabi Ismail as dan Telaga Zam-Zam Kisah Nabi Luth as. Lunasi Hutang Dengan Kesederhanaan Tiga Kamus Bahasa Tentang Pekerjaan Perhiasan dalam Tiga Bahasa

Kepada Siapakah Anda Berobat

Oleh : dr. M Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D.  Kesehatan adalah sebagian di antara nikmat Allah yang banyak dilupakan oleh manusia. Benarlah ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ”Ada dua nikmat yang sering kali memperdaya kebanyakan manusia, yaitu nikmat kesehatan dan nikmat kelapangan waktu” (HR. Bukhari). Dan tidaklah seseorang merasakan arti penting nikmat sehat kecuali setelah jatuh sakit. Kesehatan adalah nikmat yang sangat agung dari Allah Ta’ala di antara sekian banyak nikmat. Dan kewajiban kita sebagai seorang hamba adalah bersyukur kepada-Nya sebagaimana firman Allah Ta’ala yang artinya, ”Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku” (QS Al Baqarah: 152). Para pembaca yang semoga dirahmati oleh Allah, ada beberapa kondisi ketika sebagian orang sedang diuji oleh Allah Ta’ala dengan dicabutnya nikmat kesehatan ini (baca: jatuh sakit). Di antara mereka ada yang bersaba

BANYAK MAKSIAT, TAPI BANYAK NIKMAT... MAU ?

Ibnul Qoyyim -rahimahullah- mengatakan : _"Allah biasa menghukum hambaNya yang beriman dan dicintai-Nya..yang dia melihat Allah sebagai Dzat yang maha pemurah, karena sebab kesalahan yang sangat kecil atau kelengahan, *sehingga dia menjadi hamba yang selalu terjaga dan waspada.*_ _Adapun orang yang jatuh dan hina di mata Allah, maka Dia membiarkannya melakukan banyak maksiat. *Setiap kali dia melakukan dosa, Allah tambahi lagi kenikmatan untuknya.*_ ●) Orang yang tertipu mengira bahwa itu termasuk bentuk pemuliaan Allah terhadapnya, dia tidak tahu bahwa itu sejatinya menghinakannya, dan bahwa dengannya Allah menginginkan untuknya siksaan yang keras dan hukuman yang tiada akhirnya". 📚 *[Kitab: Zadul Ma'ad, 3/506].* ---------- Jangan terkecoh dengan nikmat dunia, dia *BUKANLAH UKURAN* mulia dan hinanya seseorang di sisi Allah... Dia juga bukan ukuran benar dan salahnya seseorang. Semua hamba akan diberikan Allah nikmat dunia, sebagaimana firman-Nya : كُل