Showing posts with label amanah. Show all posts
Showing posts with label amanah. Show all posts

Friday, January 28, 2022

Kisah Amanah Yang Menakjubkan


Oleh : Ustadz Muhammad Sulhan Jauhari, Lc, MHI حفظه الله تعالي

Amanah merupakan sifat mulia dan termasuk budi pekerti yang luhur.

 Amanah hukumya wajib. Seorang yang tidak tersifati dengan amanah begitu dekat dengan sifat khianat. 

Khianat hukumnya haram di dalam Islam, dan khianat merupakan salah satu sifat orang munafik. 

Berikut ini ada kisah menarik seputar amanah. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bercerita: 

اشْتَرَى رَجُلٌ مِنْ رَجُلٍ عَقَارًا لَهُ فَوَجَدَ الرَّجُلُ الَّذِيْ اشْتَرَى الْعَقَارَ فِي عَقَارِهِ جَرَّةً فِيْهَا ذَهَبٌ، فَقَالَ لَهُ الَّذِي اشْتَرَى الْعَقَارَ: خُذْ ذَهَبَكَ مِنِّي، إِنَّمَا اشْتَرَيْتُ مِنْكَ الْأَرْضَ وَلَمْ أَبْتَعْ مِنْكَ الذَّهَبَ. وَقَالَ الَّذِيْ لَهُ الْأَرْضُ: إِنَّمَا بِعْتُكَ الْأَرْضَ وَمَا فِيْهَا. فَتَحَاكَمَا إِلَى رَجُلٍ. فَقَالَ الَّذِيْ تَحَاكَمَا إِلَيْهِ: أَلَكُمَا وَلَدٌ. قَالَ أَحَدُهُمَا: لِيْ غُلَامٌ. وَقَالَ الْآخَرُ: لِيْ جَارِيَةٌ. قَالَ: أَنْكِحُوْا الْغُلَامَ الْجَارِيَةَ، وَأَنْفِقُوا عَلَى أَنْفُسِهِمَا مِنْهُ وَتَصَدَّقَا.

Ada seorang laki-laki yang membeli sebidang tanah dari orang lain, lalu orang yang membeli itu menemukan sebuah guci berisi emas di dalam tanahnya itu. 

Orang yang beli itu berkata: “Ambilah emasmu ini dariku, sebab aku hanya membeli sebidang tanahnya saja dan tidak membeli emasnya.” Pemilik tanah itu lalu berkata: “Sesungguhnya aku menjual kepadamu tanah tersebut beserta apa yang ada di dalamnya.” Akhirnya mereka bersepakat untuk memutuskan masalah itu kepada seseorang. Pemutus perkara itu bertanya: “Apakah kalian berdua punya anak?” Seorang dari mereka menjawab: “Aku punya anak laki-laki.” Yang satunya lagi berkata: ”Aku punya anak perempuan.” Akhirnya pemutus perkata itu berpendapat: “Nikahkanlah anak perempuan tersebut dengan anak laki-laki itu, lalu nafkahkan dan sedekahkanlah emas itu untuk keduanya.” 

(HR. al-Bukhari dan Muslim)

 PETIKAN FAEDAH:

1. Pentingnya dan mahalnya amanah.

2. Menyelesaikan masalah dengan meminta pendapat kepada seorang alim yang paham al-Quran dan as-Sunnah.

3. Tercelanya sifat tamak terhadap harta yang bukan miliknya. 

4. Muslim yang baik adalah yang qonaah dengan rezeki yang halal meski sedikit.

5. Keputusan adil membuat ridho dua pihak yang bersengketa.

6. Rezeki telah diatur oleh Allah Ta’ala.

Semoga Allah Subhanahu wa ta'ala mengokohkan amanah pada diri kita kaum muslimin. Aamiin. 

 Semoga Bermanfaat

Thursday, December 31, 2020

HADITS-HADITS TENTANG MENUNAIKAN AMANAH

Diantara hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang kewajiban menjaga amanah dan ancaman dari meninggalkannya adalah sebagai berikut. Hadits Pertama :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ بَيْنَمَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَجْلِسٍ يُهَدَّثُ الْقَوْمَ جَاءَهُ أََعْرَابِيُّ فَقَالَ : مَتَى السَّاعَةُ؟ فَمَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحَدِّثُ فَقَالَ بَعْضُ الْقَوْمِ : سَمِعَ مَا قَالَ فَكَرِهَ مَ قَالَ وَ قَالَ بَعْضُهُمْ : بَلْ لَمْ يَسْمَعْ حَتَّى إِذَا قَضَى حَدِيثَهُ قَالَ : أَيْنَ أُرَاهُ السَّائِلُ عَنِ السَا عَة؟ قَالَ : هَا أَنا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ : فَإِذَاضُيِّعَتِ اْلأَمَانَةُ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ قَالَ : كَيْفَ إِضَاعَتُهَا؟ قَالَ :إِذَا وُسِّدَ اْلأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ 

Dari Abu Hurairah, ia berkata, “Ketika Nabi di suatu majelis berbicara kepada orang-orang, datanglah seorang Arab badui lantas berkata. ‘Kapan terjadinya Kiamat? Rasulullah terus berbicara, sebagian orang berkata, ‘Beliau mendengar apa yang dikatakannya dan beliau membencinya’, sebagian lain mengatakan, ‘Bahkan ia tidak mendengar’, sehingga tatkala beliau menyelesaikan pembicaraannya beliau berkata, ‘Mana orang yang bertanya tentang hari Kiamat?’ Ia berkata, ‘Ini aku wahai Rasulullah’, Rasul bersaba, ‘Apabila amanah telah disia-siakan maka tunggulah hari Kiamat’. Ia bertanya lagi, ‘Bagaimana menyia-nyiakannya?’ Beliau menjawab, ‘Apabila diserahkan urusan kepada yang bukan ahlinya maka tunggulah hari Kiamat” [Diriwayatkan Al-Bukhari] Hadits Kedua :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَذِّاْلأَمَانَةَ إِلَى مَنِ ائْتَمَنَكَ وَلاَ تَخُنْ مَنْ خَانَكَ 

Dari Abu Hurairah, ia berkata, ‘Rasulullah telah bersabda, “Tunaikanlah amanah kepada orang yang memberi amanah kepadamu, dan janganlah kamu mengkhianati orang yang mengkhianatimu” [Diriwayatkan oleh Abu Dawud 3535 dan At-Tirmidzi 1264, ia berkata, “ini adalah hadits hasan gharib”. Lihatlah, As-Silsilah Ash-Shahihah oleh Al-Albani 424] Hadits Ketiga :

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَوَّلُ مَا تَفْقَدُوْنَ مِنْ دِيْنِكُمُ اْلأَمَانَةَ وَ أَخِرُهُ الصَّلاَةَ 

Dari Anas Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Yang pertama hilang dari urusan agama kalian adalah amanah, dan yang terakhirnya adalah shalat” [Diriwayatkan oleh Al-Khara-ithi dalam Makarimil Akhlak hal. 28. Lihat, As-Silsilah Ash-Shahihah oleh Al-Albani 1739] Hadits Keempat. 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ : إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda, “Tanda seorang munafik ada tiga : apabila berbicara ia berdusta, apabila berjanji ia mungkir, dan apabila diberi amanah ia berkhianat” [Diriwayatkan Al-Bukhari dan Muslim]

Semoga Bermanfaat

Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini


AYAT-AYAT MENGENAI KEWAJIBAN MENUNAIKAN AMANAH

Diantara ayat-ayat mengenai kewajiban menunaikan amanah dan larangan berkhianat adalah firman Allah Azza wa Jalla. إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ النَّاسِ أَن تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menunaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila kalian menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkannya dengan adil. Sesungguhnya Allah memberikan pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”. [An-Nisa/4:58] Ibnu Katsir berkata dalam tafsir ayat ini, “Allah Ta’ala memberitakan bahwasanya Ia memerintahkan untuk menunaikan amanah-amanah kepada ahlinya. Di dalam hadits yang hasan dari Samurah bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. أَدِّاْلأَمَانَةَ إِلَى مَنِ ائْتَمَكَ وَلاَ تَخُنْ مَنْ خَانَكَ “Tunaikan amanah kepada orang yang memberi amanah kepadamu, dan janganlah kamu menghianati orang yang mengkhianatimu” [Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ahlussunnan] Dan ini mencakup semua bentuk amanah-amanah yang wajib atas manusia mulai dari hak-hak Allah Azza wa Jalla atas hamba-hamba-Nya seperti : shalat, zakat, puasa, kaffarat, nazar-nazar dan lain sebagainya. Dimana ia diamanahkan atasnya dan tidak seorang hamba pun mengetahuinya, sampai kepada hak-hak sesama hamba, seperti ; titipan dan lain sebagainya dari apa-apa yang mereka amanahkan tanpa mengetahui adanya bukti atas itu. Maka Allah memerintahkan untuk menunaikannya, barangsiapa yang tidak menunaikannya di dunia diambil darinya pada hari Kiamat”. Dan firman-Nya. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ “Wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu sedangkan kamu mengetahui” [Al-Anfal/8 : 27] Ibnu Katsir berkata, “Dan khianat mencakup dosa-dosa kecil dan besar yang lazim (yang tidak terkait dengan orang lain) dan muta’addi (yang terkait dengan orang lain). Berkata Ali bin Abi Thalhah dari Ibnu Abbas mengenai tafsir ayat ini, “Dan kalian mengkhianati amanah-amanah kalian”. Amanah adalah ama-amal yang diamanahakn Allah kepada hamba-hamba-Nya, yaitu faridhah (yang wajib), Allah berfirman : “Janganlah kamu mengkhianati” maksudnya : janganlah kamu merusaknya”. Dan dalam riwayat lain ia berkata, “(Janganlah kalian mengkhianati Allah dan Rasul) Ibnu Abbas berkata, “(Yaitu) dengan meninggalkan sunnahnya dan bermaksiat kepadanya”. Dan firman-Nya. إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَن يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنسَانُ ۖ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا “Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia, sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh” [Al-Ahzab/33:72] Ibnu Katsir berkata setelah menyebutkan pendapat-pendapat mengenai tafsir amanah, diantaranya ketaatan, kewajiban, din (agama), dan hukum-hukum had, ia berkata, “Dan semua pendapat ini tidak saling bertentangan, bahkan ia sesuai dan kembali kepada satu makna, yaitu at-taklif serta menerima perintah dan larangan dengan syaratnya. Dan jika melaksanakan ia mendapat pahala, jika meninggalkannya dihukum, maka manusia menerimanya dengan kelemahan, kejahilan, dan kezalimannya kecuali orang-orang yang diberi taufik oleh Allah, dan hanya kepada Allah tempat meminta pertolongan”. Firman Allah Ta’ala. وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ “Dan orang-orang yang memelihara amanah-amanah (yang dipikulnya) dan janji-janji” [Al-Mukminun/23:8] Ibnu Katsir berkata, “Yaitu, apabila mereka diberi kepercayaan mereka tidak berkhianat, dan apabila berjanji mereka tidak mungkir, ini adalah sifat-sifat orang mukminin dan lawannya adalah sifat-sifat munafikin, sebagaimana tercantum dalam hadis yang shahih. آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ : إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ “Tanda munafik ada tiga : apabila berbicara berdusta, apabaila berjanji ia mungkir dan apabila diberi amanat dia berkhianat”. Dalam riwayat lain. إذَا حَدَّثَ كَدَبَ، وَإذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ “Apabila berbicara ia berdusta, dan apabila berjanji ia mungkir dan apabila bertengkar ia berlaku keji”.


Semoga Bermanfaat

Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini

Monday, October 5, 2020

Anak adalah Amanah

Banyak diantara kita yang pernah dititipi sesuatu oleh orang lain. Amanah tersebut tentunya akan kita jaga dengan sebaik baiknya. Apalagi jika titipan tersebut adalah barang yang sangat berharga. Tapi ada satu amanah yang sangat istimewa dan yang menitipkannya adalah Dzat yang sangat mulia tetapi justru sering kita menyia nyiakannya. Titipan ini tidak semua orang diberi untuk mengembannya, dan amanah tersebut adalah seorang anak. Bayi yang Allaah berikan kepada kita bagaikan mutiara yang masih berada didalam kerang/cangkangnya, masih terjaga dari jamahan tangan luar. Hati dibayi masih suci dan diibaratkan selembar kertas putih tanpa tergores atau terukir. Nah berjalannya waktu sedikit demi sedikit kepribadian dan perilaku anak mulai terbentuk sesuai dengan apa yang dilihat disekitarnya, yaitu didalam rumah dan lingkungan rumah, atau dari luar rumah.

Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam menjelaskan : " Setiap bayi lahir dalam keadaan fitrah. Orang tuanyalah yang akan menjadikan ia yahudi,nasrani atau majusi". ( HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah )

Ya, itulah masa ke emasan yang tidak boleh disia siakan. Kesalihan anak adalah bukan hadiah yang gratis turun dari langit begitu saja tanpa sebab. Tetapi membutuhkan usaha dan perjuangan orang tua. Ingat tanggung jawab kita kepada anak bukan sekedar memberi makan supaya kenyang, pakaian bagus,rumah bagus,hp bagus, kendaraan bagus, tetapi tanggung jawab yang lebih berat adalah memberikan pendidikan terbaik bagi mereka dan menyelamatkan mereka dari azab Allah.

At Tahrim ayat 6 : "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."

Dalam HR. Bukhari dan Muslim, menyebutkan : "Setiap kalian adalah pemimpin dan semua akan ditanya tentang bawahannya...Lelaki adalah pemimpin bagi keluarganya, dan dia akan ditanya tentang mereka. Wanita merupakan penanggung jawab dirumah suaminya serta bagi anaknya, dan dia akan ditanya tentang mereka"

Dari ayat dan hadist diatas jelaslah tanggung jawab anak tertuju kepada kedua orang tuanya.

Sedangkan dalam rangka menjaga amanah ini setab terus membuat masalah, makar dan tipu daya untuk mematahkan semangat orang tua dalam menjaga dan mendidika amanah anak tersebut. Sekaligus menjadi kompor dengan sifat keluh kesah yang memang merupakan watak/tabiat dasar manusia. ini tertera dalam surat Al Ma'arij (70) : 19

Tetapi tipu daya setan tersebut tentunya harus dilawan dengan cara menjauhkan sifat/sikap keluh kesah semaksimal mungkin, sebab sikap  ini hanya akan membawa kepada kerugian diri dan anak. Perlu difahami walaupun tugas ringanpun jika di barengi keluh kesah, amarah,tidak ihlas, maka tugas ringanpun akan terasa berat. Lebih ruginya lagi karena tidak ihlas akibatnya pahala tidak didapat malah istilahnya rugi bertubi tubi seakan sudah jatuh ditimpa tangga lagi.

Dan sebaliknya, jika tanggung jawab ini dipikul dengan penuh keihlasan,tanpa keluh kesah maka akan membawa kebaikan diri dan si anak. Karena seberat apapun tugas dan tanggung jawab jika dilakukan dengan penuh keihlasan, kegembiraan dan  harapab maka tugas seberat apapun akan terasa ringan dan tentunya akan berbuah pahala disetiap perjuangan tetes keringatdan  rasa capek akan berbuah manis kelak diakhirat, dan inilah yang namanya keberuntungan diatas keberuntungan. Didunia, pekerjaan terasa nikmat dan bisa mencicipi buah manis kebaktian anak dan diakhirat, insya Allaah akan menuai limpahan pahala. amiin

Semoga kita terhindar dari sifat/sikap keluh kesah

Silahkan di share, semoga bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi umat

Artikel Kajian Terbaru Klik Disini


Monday, December 30, 2019

KAPAN MULAI MENGENALKAN IBADAH KEPADA ANAK

*M A R I B A R A J A .COM*
https://wp.me/pa7ASR-14i
┏🔰━━━━━━━━━━━┓ 
*KAPAN MULAI MENGENALKAN IBADAH KEPADA ANAK?*
┗━━━━━━━━━━━━━┛
Oleh : _Ust. Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc_


✅ Hal ini sangat penting diketahui oleh orang tua, karena orang tua lah yang diamanahi untuk menjaga fitrah anak, jangan sampai fitrahnya berubah menjadi Yahudi, Nasrani, Majusi atau Ateis karena kelalaian orang tua yang tidak mau menjaga kesucian hati buah hatinya.

📖 Ketahuilah bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala menciptakan manusia agar beribadah hanya kepada-Nya, tidak menyekutukan Dia dengan siapa pun dari makhluk-Nya. Allah Ta'ala berfirman :

وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ

✨ _Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus._ (QS. al-Bayyinah: 5)

*Apakah Ibadah Itu?*
🕌 Ibadah bukan hanya shalat atau mengerjakan rukun Islam saja, tetapi makna ibadah yang luas ialah melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, seperti yang dijelaskan oleh ahli tafsir semisal al-Imam Ibnu Katsir Rahimahullah. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir: 6/108)

🔖 Dan yang lebih jelas lagi, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah berkata, bahwa ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang zhahir maupun yang batin. (Lihat Iqtidha Sirath al-Mustaqim). Dengan demikian, ibadah terbagi menjadi ibadah hati, lisan, dan anggota badan. 

📌 Dengan dasar makna ibadah di atas anak hendaknya dibimbing dalam ibadah semenjak dia punya perhatian atau mengerti, walaupun belum sempurna akalnya. 
Karena ibadah bukan hanya gerakan anggota badan, tetapi perkataan dan keyakinan dalam hati. 

📝 Di antara bentuk ibadah yang harus mulai diajarkan orang tua kepada anaknya adalah;

• Anak Dilatih Bicara Yang Baik

• Anak Dilatih Agar Takut Kepada Allah 

• Anak Dilatih Mengenal Amalan Shalat

• Anak Hendaknya Diajari Mengenal Allah Azza wa Jalla

• Membiasakan Mengamalkan Sunnah Semampunya

• Dilarang Banyak Gurau Dan Tertawa 

• Jangan Membebani Amal Ibadah Di Luar Kemampuannya Si Anak

Dan masih banyak lagi.
🔍 Mau penjelasan yang lebih rinci dan detail?, simak artikel selengkapnya di website. 🌐 *Penasaran?* Klik;
https://maribaraja.com/kapan-mulai-mengenalkan-ibadah-kepada-anak-2/

*🔰Semoga bermanfaat.*

Diterbitkan oleh : _Lajnah Dakwah Yayasan Maribaraja_

Telah diberi izin untuk reposting artikel dari maribaraja.com, bukti izin
https://drive.google.com/file/d/16OyibuWvwndnesjY_R5Orp_BcA4q6aG1/view?usp=drivesdk

*♻Silahkan dishare.*

Hikmah Berqurban