Showing posts with label harta. Show all posts
Showing posts with label harta. Show all posts

Saturday, March 5, 2022

Harta Juga Bisa dibawa Mati



Semoga Bermanfaat,

Baca Juga Artikel Kami Lainnya di :

https://griyakajiansunnah.blogspot.com

https://tujuan-mu.blogspot.com

www.tujuanmu.com

Channel Youtube :

https://www.youtube.com/c/TopChannelOne

Play List Kajian Sunnah :

https://www.youtube.com/playlist?list=PLIJQYJ-Cz_XkX6L_nhAGqOAX9FX9MDKQQ

Tag / Label :

Update Kajian Sunnah, Kajian Islam, Kajian Islam Terbaru,Update Kajian,Update sunnah, info Islam,Info Kajian Islam, News Islam, Berita Islam, Manhaj Salaf, Tauhid, go Tauhid,Al Qur’an


 

Friday, February 5, 2021

MENGHARAPKAN KELEBIHAN DUNIA YANG DIMILIKI ORANG LAIN


Allah Ta’ala berfirman:

وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ

“Janganlah kalian mengharapkan kelebihan yang Allah berikan kepada sebagian yang lain.” (Annisaa: 32)

Ibnu ‘Abbas berkata menafsirkan,

لا يتمنى الرجل يقول: ” ليت أنّ لي مالَ فلان وأهلَه “! فنهى الله سبحانه عن ذلك، ولكن ليسأل الله من فضله.

Janganlah seseorang berangan angan. Ia berkata, “Andai aku memiliki harta (seperti) si fulan dan keluarganya.” Allah melarang itu. Akan tetapi mintalah kepada Allah karunia-Nya.”

(Tafsir Ath Thobari)

Saat kita memiliki mobil misalnya..

Kemudian melihat mobil orang lain yang lebih bagus..

Kita suka berangan angan ingin memiliki mobil seperti dia..

Semua ini dilarang oleh Robb kita..

Karena seringkali menimbulkan penyakit hati..

Semoga bermanfaat.

Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini : 

Rasulullooh Juga Berdagang

Kisah Nabi Ismail as dan Telaga Zam-Zam

Kisah Nabi Luth as.

Lunasi Hutang Dengan Kesederhanaan

Tiga Kamus Bahasa Tentang Pekerjaan

Perhiasan dalam Tiga Bahasa

Tiga Bahasa Untuk Warna dan Busana

Tiga Bahasa Untuk Perkakas dan Elektronik

Tiga Bahasa Bab Sekolahan

Hak Istri Dalam Rumah Tangga

Perdebatan Nabi Ibrahim dan Raja Namrud

Mendo'akan Orang Tua

Bertaubat, Setiap Dosa Akan di Ampuni

Perbanyak Doa Untuk Melunasi Hutang

Ciri Suami Pembawa Rejeki

Tiga Bahasa Tentang Organ Tubuh

Perilaku yang Sesuai Surat Yunus

Tiga Bahasa Tentang Hari dan Bulan

Cara Melindungi Akun Whatsapp

Menghidupkan Sunnah

Infak dan Sedekah

Kandungan Surat Az zumar dan Surat At taubah

Kandungan Surat An nisa dan Al maidah

Lailatul Qadar

Mengatasi Malas Menuntut Ilmu

Sholat Taubat

Menyembunyikan Kebaikan

Seputar Syirik

Beriman Kepada Nabi Muhammad

Melihat Kebawah Dalam Urusan Dunia

#griyakajiansunnah





Monday, January 4, 2021

Melihat Orang Di Bawah Kita dalam Hal Harta dan Dunia

Sikap seorang muslim yang benar, hendaklah dia selalu melihat orang di bawahnya dalam masalah harta dan dunia. Betapa banyak orang di bawah kita berada di bawah garis kemiskinan, untuk makan sehari-hari saja mesti mencari utang sana-sini, dan masih banyak di antara mereka keadaan ekonominya jauh di bawah kita. Seharusnya seorang muslim memperhatikan petuah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hal ini.

Suatu saat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyampaikan nasehat kepada Abu Dzar. Abu Dzar berkata,

أَمَرَنِي خَلِيلِي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِسَبْعٍ أَمَرَنِي بِحُبِّ الْمَسَاكِينِ وَالدُّنُوِّ مِنْهُمْ وَأَمَرَنِي أَنْ أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ دُونِي وَلَا أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقِي

“Kekasihku yakni Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintah tujuh perkara padaku, (di antaranya): [1] Beliau memerintahkanku agar mencintai orang miskin dan dekat dengan mereka, [2] beliau memerintahkanku agar melihat orang yang berada di bawahku (dalam masalah harta dan dunia), juga supaya aku tidak memperhatikan orang yang berada di atasku. …” (HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إذا نظر أحدكم إلى من فضل عليه في المال والخلق فلينظر إلى من هو أسفل منه

“Jika salah seorang di antara kalian melihat orang yang memiliki kelebihan harta dan bentuk (rupa) [al kholq], maka lihatlah kepada orang yang berada di bawahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ibnu Hajar mengatakan, “Yang dimaksud dengan al khalq adalah bentuk tubuh. Juga termasuk di dalamnya adalah anak-anak, pengikut dan segala sesuatu yang berkaitan dengan kenikmatan duniawi.” (Fathul Bari, 11/32)

Semoga bermanfaat.

Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini : 

Kisah Nabi Ismail as dan Telaga Zam-Zam

Kisah Nabi Luth as.

Lunasi Hutang Dengan Kesederhanaan

Tiga Kamus Bahasa Tentang Pekerjaan

Perhiasan dalam Tiga Bahasa

Tiga Bahasa Untuk Warna dan Busana

Tiga Bahasa Untuk Perkakas dan Elektronik

Tiga Bahasa Bab Sekolahan

Hak Istri Dalam Rumah Tangga

Perdebatan Nabi Ibrahim dan Raja Namrud

Mendo'akan Orang Tua

Perbanyak Doa Untuk Melunasi Hutang

Ciri Suami Pembawa Rejeki

Tiga Bahasa Tentang Organ Tubuh

Perilaku yang Sesuai Surat Yunus

Tiga Bahasa Tentang Hari dan Bulan

Cara Melindungi Akun Whatsapp

Menghidupkan Sunnah

Melihat orang dibawah kita

Infak dan Sedekah

Kandungan Surat Az zumar dan Surat At taubah

Kandungan Surat An nisa dan Al maidah

Lailatul Qadar

Menyembunyikan Kebaikan

Seputar Syirik

Beriman Kepada Nabi Muhammad

Melihat Kebawah Dalam Urusan Dunia

#griyakajiansunnah

Lihatlah Orang Di Bawahmu Dalam Masalah Harta dan Dunia

Alhamdulillah wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala alihi wa shohbihi ajma’in.

Betapa banyak orang yang terkesima dengan kilauan harta orang lain. Tidak pernah merasa cukup dengan harta yang ia miliki. Jika sudah mendapatkan suatu materi dunia, dia ingin terus mendapatkan yang lebih. Jika baru mendapatkan motor, dia ingin mendapatkan mobil kijang. Jika sudah memiliki mobil kijang, dia ingin mendapatkan mobil sedan. Dan seterusnya sampai pesawat pun dia inginkan. Itulah watak manusia yang tidak pernah puas.

Semoga bermanfaat.

Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini : 

Kisah Nabi Ismail as dan Telaga Zam-Zam

Kisah Nabi Luth as.

Lunasi Hutang Dengan Kesederhanaan

Tiga Kamus Bahasa Tentang Pekerjaan

Perhiasan dalam Tiga Bahasa

Tiga Bahasa Untuk Warna dan Busana

Tiga Bahasa Untuk Perkakas dan Elektronik

Tiga Bahasa Bab Sekolahan

Hak Istri Dalam Rumah Tangga

Perdebatan Nabi Ibrahim dan Raja Namrud

Mendo'akan Orang Tua

Perbanyak Doa Untuk Melunasi Hutang

Ciri Suami Pembawa Rejeki

Tiga Bahasa Tentang Organ Tubuh

Perilaku yang Sesuai Surat Yunus

Tiga Bahasa Tentang Hari dan Bulan

Cara Melindungi Akun Whatsapp

Menghidupkan Sunnah

Infak dan Sedekah

Kandungan Surat Az zumar dan Surat At taubah

Kandungan Surat An nisa dan Al maidah

Lailatul Qadar

Menyembunyikan Kebaikan

Seputar Syirik

Beriman Kepada Nabi Muhammad

Melihat Kebawah Dalam Urusan Dunia

#griyakajiansunnah

Monday, December 21, 2020

UKURAN BERLEBIHAN DALAM MENGGUNAKAN HARTA

Bagaimana islam memandang harta yang menggunakannya secara berlebihan?

Mujahid bin Jabr rahimahullah berkata :

لو أنفقت مثل أبي قبيس ذهبا في طاعة الله لم يكن إسرافا، ولو أنفقت صاعا في معصية الله كان إسرافا.

"Seandainya engkau membelanjakan emas seberat Abu Qubais (sebuah gunung di Makkah) dalam ketaatan kepada Allah, hal itu bukan berlebihan. Namun, seandainya engkau membelanjakan satu sha' (sekitar 3 kg) untuk maksiat kepada Allah, hal itu merupakan perbuatan berlebihan."

Tafsir ath-Thabary, jilid 17 hlm. 498

 

Wednesday, October 28, 2020

Infak dan Sedekah

Kata infak memiliki makna yang luas, mencakup semua jenis pembelanjaan harta kekayaan.

Firman Allaah dalam QS. Al-Furqan ayat 67 yang artinya :

" Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih)orang-orang yang apabila menginfakkan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak pula kikir, diantara keduanya secara wajar."

Kta sedekah tidak hanya terbatas pada memberikan sejumlah harta kepada orang lain, akan tetapi mencakup seluruh bentuk amal kebajikan.

Dari jabir r.a berkata, Rasulullaah SAW bersabda, yang artinya :

"Setiap kebaikan adalah ibadah"

Seorang muslim dianjurkan untuk memperbanyak sedekah dan infak pada berbagai jenis jalan kebaikan serta membiasakan diri untuk memberi dan tidak pelit/kikir. Hal yang demikian akan mendatangkan banyak pahala dari Allaah SWT.

Allaah berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 245, yang artinya :

" Barangsiapa meminjami Allaah dengan pinjaman yang baik (menginfakan hartanya dijalan Allaah), maka Allaah akan melipat gandakan ganti kepadanya dengan banyak."

Allaah juga berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 261 yang artinya :

" Perumpamaan orang-orang yang menginfakan hartanya dijalan Allaah seperti sebutir biji yang menumbuhkan 7 tangkai, pada setiap tangkaiada seratus biji. Allaah melipat gandakan bagi siapa yang dikehendaki. Dan Allaah Maha Luas, Maha Mengetahui."

Rasulullaah SAW yang artinya :

" Pada setiap pagi hari selalu ada 2 malaikat yang turun. Salah satu dari mereka berdoa, ya Allaah berikanlah pahala kepada orang yang berinfak, sedangkan yang lain berdoa, ya Allaah, berikanlah kebinasaan kepada orang yang menahan hartanya." (Muttafaq Alaih)

Sedekah dan infak dianjurkan pada setiap waktu. Namun pada keadaan - keadaan tertentu kita dianjurkan untuk lebih memperbanyak lagi, antara lain :

1. Diwaktu-waktu yang utama, seperti bulan Ramadhan

2. Ditempat-tempat yang utama, seperti mekkah dan madinah

3. Di waktu - waktu yang sangat dibutuhkan seperti pada saat ada bencana kelaparan dan lain - lain. Seperti firman Allaah dalam QS. Al-Balad ayat 14 yang artinya :

" Atau memberi pada hari kelaparan."

4. Kepada kerabat yang membutuhkan sebelum kepada orang lain.

Rasulullaah bersabda, yang artinya :

" Sedekah kepada orang yang miskin mendapat pahala sedekah saja, sedangkan sedekah kepada orang yang mempunyai kekerabatan mendapat dua pahal, yaitu pahala sedekah dan silaturahmi."(HR. Tirmidzi)

Adab-adab bersedekah :

1. Ikhlas karena Allaah

Karena Allaah tidak menerima amalan dari seseorang kecuali yang ikhlas karena-Nya.

2. Tidak menyebut-nyebut pemberiannya dan menyakiti orang yang menerimanya.

Seperti firman Allaah dalam QS. Al-Baqarah ayat 264 yang artinya :

" Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya (pamer) kepada manusia."

3. Bersedekah dengan sembunyi - sembunyi, karena yang demikian itu menjauhkan pelakunya dari sifat riya', kecuali jika menampakannya ada mashlahat seperti agar dicontoh / memotivasi orang lain.

Seperti firman Allaah dalam QS. Al-Baqarah ayat 271 yang artinya :

" Jika kamu menampakkan sedekah-sedekahmu, maka itu baik. Dan jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang Fakir, maka iti lebih baik."

4. Dianjurkan untuk bersedekah dengan harta yang terbaik dan yang dicintai.

Allaah berfirman dalam QS. Ali-Imran ayat 92 yang artinya :

" Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai."

Semoga bermanfaat

Baca juga : Kajian terbaru Kami

Wednesday, September 30, 2020

Sayyidah Khadijah Memang Wanita Istimewa

Perlu kita sebagai umat islam mengetahui bahwa DUA PERTIGA (2/3) wilayah Makkah adalah milik Siti Khadijah, istri pertama Rasulullah SAW.

Ia wanita bangsawan yang menyandang kemuliaan dan kelimpahan harta kekayaan.
Namun ketika wafat, tak selembar kafanpun dia miliki. Bahkan baju yang dikenakannya di saat menjelang ajal adalah pakaian kumuh dengan 83 tambalan.
“Fatimah putriku, aku yakin ajalku segera tiba,” bisik Sayyidah Khadijah kepada Fatimah sesaat menjelang ajal. “Yang kutakutkan adalah siksa kubur.
Tolong mintakan kepada ayahmu, agar beliau memberikan sorbannya yang biasa digunakan menerima wahyu untuk dijadikan kain kafanku.
Aku malu dan takut memintanya sendiri”.
Mendengar itu Rasulullah berkata, “Wahai istriku Khadijah, Allah menitipkan salam kepadamu, dan telah dipersiapkan tempatmu di surga”.
Sayyidah Khadijah, Ummul Mu’minin (ibu kaum mukmin), pun kemudian menghembuskan nafas terakhirnya di pangkuan Rasulullah.
Didekapnya sang istri itu dengan perasaan pilu yang teramat sangat. Tumpahlah air mata mulia Rasulullah dan semua orang yang ada di situ.
Dalam suasana seperti itu, Malaikat Jibril turun dari langit dengan mengucap salam dan membawa lima kain kafan.
Rasulullah menjawab salam Jibril, kemudian bertanya, “Untuk siapa sajakah kain kafan itu, ya Jibril?”
“Kafan ini untuk Siti Khadijah, untuk engkau ya Rasulullah, untuk Fatimah, Ali dan Hasan,” jawab Jibril yang tiba-tiba berhenti berkata, kemudian menangis.
Rasulullah bertanya, “Kenapa, ya Jibril?”
“Cucumu yang satu, Husain, tidak memiliki kafan.
Dia akan dibantai, tergeletak tanpa kafan dan tak dimandikan,” jawab Jibril.
Rasulullah berkata di dekat jasad Siti Khadijah, “Wahai Khadijah istriku sayang, demi Allah, aku tak kan pernah mendapatkan istri sepertimu.
Pengabdianmu kepada Islam dan dirimu sungguh luar biasa.
Allah Maha mengetahui semua amalanmu.
Semua hartamu kau hibahkan untuk Islam.
Kaum muslimin pun ikut menikmatinya. Semua pakaian kaum muslimin dan pakaianku ini juga darimu.
Namun begitu, mengapa permohonan terakhirmu kepadaku hanyalah selembar sorban!?”
Tersedu Rasulullah mengenang istrinya semasa hidup.
Siti Khadijah
Dikisahkan, suatu hari, ketika Rasulullah pulang dari berdakwah, beliau masuk ke dalam rumah. Khadijah menyambut, dan hendak berdiri di depan pintu, kemudian Rasulullah bersabda, “Wahai Khadijah, tetaplah kamu di tempatmu”.
Ketika itu Khadijah sedang menyusui Fatimah yang masih bayi.
Saat itu seluruh kekayaan mereka telah habis. Seringkali makanan pun tak punya, sehingga ketika Fatimah menyusu, bukan air susu yang keluar akan tetapi darah.
Darahlah yang masuk dalam mulut Fatimah r.a.
Kemudian Rasulullah mengambil Fatimah dari gendongan istrinya, dan diletakkan di tempat tidur.
Rasulullah yang lelah sepulang berdakwah dan menghadapi segala caci-maki serta fitnah manusia itu lalu berbaring di pangkuan Khadijah hingga tertidur.
Ketika itulah Khadijah membelai kepala Rasulullah dengan penuh kelembutan dan rasa sayang.
Tak terasa air mata Khadijah menetes di pipi Rasulullah hingga membuat beliau terjaga.
“Wahai Khadijah, mengapa engkau menangis? Adakah engkau menyesal bersuamikan aku?” tanya Rasulullah dengan lembut.
“Dahulu engkau wanita bangsawan, engkau mulia, engkau hartawan. Namun hari ini engkau telah dihina orang.
Semua orang telah menjauhi dirimu. Seluruh kekayaanmu habis.
Adakah engkau menyesal, wahai Khadijah, bersuamikan aku, Muhammad?" lanjut Rasulullah tak kuasa melihat istrinya menangis.
“Wahai suamiku, wahai Nabi Allah. Bukan itu yang kutangiskan," jawab Khadijah.
"Dahulu aku memiliki kemuliaan. Kemuliaan itu telah aku serahkan untuk Allah dan RasulNya. Dahulu aku adalah bangsawan. Kebangsawanan itu juga aku serahkan untuk Allah dan RasulNya. Dahulu aku memiliki harta kekayaan.
Seluruh kekayaan itupun telah aku serahkan untuk Allah dan RasulNya”.
"Wahai Rasulullah, sekarang aku tak punya apa-apa lagi. Tetapi engkau masih terus memperjuangkan agama ini.
Wahai Rasulullah, sekiranya nanti aku mati sedangkan perjuanganmu belum selesai, sekiranya engkau hendak menyeberangi sebuah lautan, sekiranya engkau hendak menyeberangi sungai namun engkau tidak memperoleh rakit atau pun jembatan, maka galilah lubang kuburku, ambillah tulang-belulangku, jadikanlah sebagai jembatan bagimu untuk menyeberangi sungai itu supaya engkau bisa berjumpa dengan manusia dan melanjutkan dakwahmu”.
"Ingatkan mereka tentang kebesaran Allah.
Ingatkan mereka kepada yang hak. Ajak mereka kepada Islam, wahai Rasulullah”.
Di samping jasad Siti Khadijah, Rasulullah kemudian berdoa kepada Allah. “Ya Allah, ya Ilahi Rabbiy, limpahkanlah rahmat-Mu kepada Khadijahku, yang selalu membantuku dalam menegakkan Islam. Mempercayaiku pada saat orang lain menentangku. Menyenangkanku pada saat orang lain menyusahkanku. Menenteramkanku pada saat orang lain membuatku gelisah”.
Rasulullah pun tampak sedih. “Oh Khadijahku sayang, kau meninggalkanku sendirian dalam perjuanganku.
Siapa lagi yang akan membantuku?”
“Aku, ya Rasulullah!” sahut Ali bin Abi Thalib.
jawab ,menantu Rasullulah.....
Masya Allah 
Allahumma sholli alaa sayyidina Muhammad 


Hikmah Berqurban