Skip to main content

Posts

Showing posts with the label rahmat

KESUSAHAN HIDUP ADALAH RAHMAT

Ibnu Qoyyim rohimahullah berkata, ومِن رحمته – عز و جل – أنْ نغّص عليهم الدنيا و كدّرها؛ لئلا يسكنوا إليها، ولا يطمئنوا إليها، ويرغبوا في النعيم المقيم في داره وفي جواره. ‏فساقهم إلى ذلك بسياط الإبتلاء و الامتحان.؛ فمنعهم ليعطيهم، وابتلاهم ليعافيهم، وأماتهم ليُحييهم. “Diantara rahmat Allah adalah menjadikan dunia penuh ujian dan kesusahan. Agar mereka tidak condong kepada dunia dan tidak merasa tentram kepadanya. Dan agar mereka mengharapkan kenikmatan yang abadi di negeri (surga) di sisi-Nya. Allah menggiring mereka kepada kenikmatan akherat dengan cambuk ujian dan cobaan. Allah tidak memberi mereka (dunia) karena ingin memberi mereka (yang lebih baik dari dunia). Allah memberi mereka ujian agar menyelamatkan mereka (dari adzab-Nya).” [Ighotsatulahafan 2/917] Semoga bermanfaat, Baca Juga :  Artikel Terbaru  Kami  Disini  :  Rasulullooh Juga Berdagang Cara Mengatasi Pandemi  Besarnya Dosa Meninggalkan Sholat Kunci Bahagia dan Sukses Belajar Al Qur'an Dengan Metode Ummi (jilid 3 ) B

Kaidah Jihat dengan Rahmat dan Kelembutan

Jihad hendaknya dilakukan dengan penuh rahmat/kasih sayang dan lemah lembut karena jihad tidaklah disyariatkan untuk menyiksa jiwa atau menyakiti orang lain. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.  “Tidaklah kelemah lembutan ada pada sesuatu, melainkan dia akan memperindahnya, dan tidaklah kekerasan ada pada sesuatu melainkan dia akan merusaknya” [Hadits Riwayat Muslim]  Syaikhhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata : “Syaitan selalu menginginkan dari manusia agar mereka berlebih-lebihan dalam semua perkara. Jika syaitah melihat orang tersebut condong kepada kasih sayang maka dia jadikan berlebih-lebihan dalam menyayangi, hingga tidak membenci apa yang dibenci Allah dan tidak cemburu. Tapi jika syaitan melihat orang itu condong kepada sikap kasar/keras, maka syaitan pun menjadikannya berlebih-lebihan hingga tidak berbuat ihsan/baik, lemah lembut dan kasih sayang sesuai dengan yang Allah perintahkan dan dia amat ekstrim dalam membenci dan mencela serta memberi sangsi…” 

PELUANG EMAS PAHALA SYAHID || DI TENGAH WABAH

Oleh: Abdullah Zaen, Lc., MA Seburuk apapun kondisi saat ini, seorang mukmin akan tetap berbesar hati. Sebab dia memiliki panduan hidup dari Rabbul alamin. Hanya orang yang tidak punya pegangan, yang akan terjangkiti kepanikan. Aisyah _radhiyallahu ‘anha_ bertutur, “Aku pernah bertanya kepada Rasulullah _shallallahu ‘alaihi wasallam_ tentang tha’un (wabah)”. Beliau menjawab, أَنَّهُ كَانَ عَذَابًا يَبْعَثُهُ اللَّهُ عَلَى مَنْ يَشَاءُ، فَجَعَلَهُ رَحْمَةً لِلْمُؤْمِنِينَ، فَلَيْسَ مِنْ رَجُلٍ يَقَعُ الطَّاعُونُ، فَيَمْكُثُ فِي بَيْتِهِ صَابِرًا مُحْتَسِبًا يَعْلَمُ أَنَّهُ لاَ يُصِيبُهُ إِلاَّ مَا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ إِلاَّ كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ الشَّهِيدِ. _“Sesungguhnya wabah adalah azab yang ditimpakan Allah kepada siapapun yang dikehendaki-Nya. Namun Dia menjadikan wabah sebagai rahmat untuk kaum mukminin._ _Saat terjadi wabah, siapapun yang berdiam di rumahnya. Dengan penuh kesabaran dan berharap pahala. Sambil meyakini bahwa dia tidak akan terkena se