Showing posts with label hidayah. Show all posts
Showing posts with label hidayah. Show all posts

Monday, December 20, 2021

Monday, December 6, 2021

Jauhilah Toxic Friend

Toxic friend adalah istilah yang mengacu pada teman yang tidak mendukung dan memberikan kontribusi positif untuk hidup kita.

Teman yang buruk itu lebih berbahaya dari ular yang berbisa. Teman yang buruk bisa menjerumuskan kita pada neraka Jahim.

Bertemanlah dengan orang-orang yang baik yang bisa mengantarkan kepada surga.

Friend list kita di instagram dan facebook bagaimana bro and sis, apa ada yang toxic friend?
 

al-fattaan adalah ahlul fitnah, yaitu yang membuat orang jadi sesat atau kufur.
 

Baca artikel Rumaysho:
Manfaat teman yang baik
https://rumaysho.com/13311-manfaat-teman-yang-baik.html

Tawakal Terlarang

https://ilmiyyah.com/archives/6864

🎙 Ustadz Firanda Andirja, MA حفظه لله تعالى

〰〰〰
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله

Di antara hal yang bertentangan dengan tawakal -yang ini sudah pernah kita bahas- adalah ‘ujub. ‘Ujub adalah bentuk hal yang bertentangan dengan tawakal. Karena ‘ujub -sebagaimana pernah kita jelaskan- adalah bentuk bertawakal kepada diri sendiri, PD (percaya diri) dengan kemampuannya, lupa untuk bersandar kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Oleh karenanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan:


ثَلَاثٌ مُهْلِكَاتٌ

“Tiga perkara yang membinasakan,” di antaranya:

إِعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ

“Seseorang ‘ujub dengan dirinya.”

Ini menimpa sebagian orang. Ketika dia bangga dengan dirinya, bangga dengan kemampuannya, bangga dengan kepintarannya, bangga dengan pasukannya, dia lupa bertawakal kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Padahal yang menentukan keberhasilan hanyalah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Betapa banyak sebab yang sedikit ternyata bisa berhasil. contoh firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:


كَم مِّن فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةً بِإِذْنِ اللَّهِ

“Betapa banyak kelompok yang sedikit mengalahkan kelompok yang besar dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (QS. Al-Baqarah[2]: 249)

Maka seseorang melakukan sebab, dia berusaha belajar, dia berusaha bekerja, dia berikhtiar, tapi tawakalnya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jangan tawakal kepada dirinya, ‘ujub dengan dirinya, ‘ujub dengan kecerdasannya, ‘ujub dengan kemampuannya. Karena barangsiapa yang ‘ujub (merasa PD) dengan apa yang dia miliki, dengan usaha yang telah dilakukan, ketika itu dia tidak lagi bertawakal kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka dia terjerumus dalam salah satu bentuk kesyirikan. Menyandarkan hati bukan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, tetapi kepada diri sendiri.

Makanya di antara doa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ ، وَ أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ ، وَ لاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْن

“Ya Allah, dengan rahmatMu aku mohon pertolongan, maka perbaikilah segala urusanku, dan jangan Kau biarkan aku bersandar kepada diriku meskipun hanya sekejap mata.” (HR. An Nasa’i No. 10330)

Kalau seseorang bersandar kepada dirinya, dia bersandar kepada sesuatu yang sangat lemah. Kita ini siapa? Kita ini manusia yang tahu banyak kelemahan diri sendiri. Meksipun kita memiliki kecerdasan, kita memiliki keterampilan, meskipun kita memiliki pengalaman, kita ini (hakikatnya) lemah.

Lihatlah betapa lemahnya manusia. Sekarang Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi pandemi, tidak berkutik semuanya, lumpuh. Kegiatan ekonomi dunia lumpuh, negara-negara adidaya lumpuh, mana kesombongan dan keangkuhan? Manusia sangat lemah, tidak berkutik dengan kondisi di sekitarnya, tunduk kepada kondisi di sekitarnya.

Oleh karenanya seseorang yang menyadarkan keberhasilannya kepada dirinya sendiri, ini adalah suatu bentuk ‘ujub. Jadi tidak boleh seseorang demikian. Seseorang bersandar kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan berikhtiar, itu yang benar. Sebagaimana sudah kita jelaskan tentang definisi tawakal, menyandarkan hatinya kepada Allah dan berikhtiar.

Adapun kemudian lupa kepada Allah, PD pada kemampuan, ‘ujub dengan diri sendiri, maka inilah sumber kegagalan cepat atau lambat. Karena seorang ketika ‘ujub dia bersandar kepada dirinya yang penuh dengan kelemahan. Masing-masing kita sadar akan kekurangan dan kelemahan diri kita. Maka biasakan selalu bersandar kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam melaksanakan segala aktivitas.

Monday, November 15, 2021

BAHAGIA DENGAN HIDAYAH


https://t.me/menebar_cahayasunnah

Jika Allah menghendaki kebahagiaan bagi hambanya, maka Allah subhanahu wata’ala akan menjadikan jiwa hamba tersebut berbahagia dengan hidayah.

Sehingga nampak tanda-tanda kebahagiaan ketika dia melakukan taubat kepada Allah dan kembali kepada Allah, lalu menangisi apa yang telah dia lakukan berupa dosa dan kemaksiatan. Dia akan meminta kepada Allah ampunan dan Maghfirah-Nya.

Allah pun akan memperbaiki keadaannya dan akan menggantikan perbuatan dan ucapannya dengan kebaikan.

Sehingga kunci kebahagiaan adalah kembali kepada Allah.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

فَمَن يُرِدِ اللهُ أَن يَهْدِيَهُ يَشْرحْ صَدْرَهُ للإِسْلامِ

“Barangsiapa yang Allah inginkan Hidayah kepadanya, maka Allah akan melapangkan dada nya untuk menerima Islam” [QS. Al-An’am: 125]

✍️ Al-Ustadz Bambang Abu Ubaidillah Hafizhahullah

*Repost by :*

*🌀TEGAR DI ATAS SUNNAH*

barakallahu fiik.

Sunday, March 21, 2021

Mengapa Pintu Taufik Tertutup

Allah akan semakin membukakan pintu taufik bagi para hamba-Nya ketika hamba tersebut telah bersungguh-sungguh dalam beriman dan juga beramal shalih, ikhlas, mengikuti sunnah, & juga senantiasa bertaubat, serta lebih cinta kepada negeri akhirat daripada kehidupan dunia yang sementara...

Sehingga hamba tersebut merasa mudah, ringan dan tidak berat baginya untuk bisa melakukan berbagai macam ketaatan, baik perkara yang wajib dan sunnah, serta mudah dan ringan untuk menjauhi berbagai dosa...

Tetapi terkadang terlihat adanya seseorang yang tidak memiliki kemampuan untuk bisa melakukan berbagai ketaatan dan menjauhi kemaksiatan, meskipun sudah tahu ilmunya. Ini dikarenakan pintu taufik tertutup baginya, lalu kenapa hal demikian bisa terjadi !?

Syaqiq bin Ibrahim رحمه الله berkata :

ﺃُﻏﻠﻖ ﺑﺎﺏ ﺍﻟﺘﻮﻓﻴﻖ ﻋﻦ ﺍﻟﺨﻠﻖ ﻣﻦ ﺳﺘﺔ ﺃﺷﻴﺎﺀ : ﺇﺷﺘﻐﺎﻟﻬﻢ ﺑﺎﻟﻨﻌﻤﺔ ﻋﻦ ﺷﻜﺮﻫﺎ، ﻭﺭﻏﺒﺘﻬﻢ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻭﺗﺮﻛﻬﻢ ﺍﻟﻌﻤﻞ، ﻭﺍﻟﻤﺴﺎﺭﻋﺔ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺬﻧﺐ ﻭﺗﺄﺧﻴﺮ ﺍﻟﺘﻮﺑﺔ، ﻭﺍﻻﻏﺘﺮﺍﺭ ﺑﺼﺤﺒﺔ ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ ﻭﺗﺮﻙ ﺍﻹﻗﺘﺪﺍﺀ ﺑﻔﻌﺎﻟﻬﻢ، ﻭﺇﺩﺑﺎﺭ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻋﻨﻬﻢ ﻭﻫﻢ ﻳﺘﺒﻌﻮﻧﻬﺎ، ﻭﺇﻗﺒﺎﻝ ﺍﻵﺧﺮﺓ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻭﻫﻢ ﻣﻌﺮﺿﻮﻥ ﻋﻨﻬﺎ

Pintu taufik tertutup bagi manusia dalam 6 perkara :

- Sibuk dengan nikmat daripada mensyukurinya. 

-Senang mencari ilmu, namun tidak mengamalkannya. 

- Cepat melakukan dosa, namun lambat bertaubat. 

- Terpedaya di dalam bentuk pergaulannya dengan orang-orang shalih, namun tidak mau meneladani amalan mereka. 

- Ketika dunia akan meninggalkan mereka, namun mereka justru mengejarnya.

- Ketika akhirat telah datang menemui mereka, namun mereka itu justru berpaling darinya" (Al-Fawaa’id hal 177 oleh Imam Ibnul Qayyim)

Semoga bermanfaat,

Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini : 

Rasulullooh Juga Berdagang

Cara Mengatasi Pandemi 

Besarnya Dosa Meninggalkan Sholat

Kunci Bahagia dan Sukses

Belajar Al Qur'an Dengan Metode Ummi (jilid 3 )

Buku-buku Penuh Manfaat dan Hikmah

Kisah Nabi Ismail as dan Telaga Zam-Zam

Manusia - Manusia Lemah

Carilah Sahabat Seperti ini

Hukum Riya'

Sebab Sempit Hati

Wanita Wajib Izin Suami Saat Akan Keluar Rumah

Kisah Nabi Luth as.

Balasan Penyebar Aib

Istighfar/Doa Anak 

Pejuang Sunnah

Pendidikan Agama Anak

Lunasi Hutang Dengan Kesederhanaan

Tiga Kamus Bahasa Tentang Pekerjaan

Perhiasan dalam Tiga Bahasa

Tiga Bahasa Untuk Warna dan Busana

Tiga Bahasa Untuk Perkakas dan Elektronik

Tiga Bahasa Bab Sekolahan

Meskipun Sakit, Pahala Tetap Mengalir

Hak Istri Dalam Rumah Tangga

Perdebatan Nabi Ibrahim dan Raja Namrud

Mendo'akan Orang Tua

Utusan Setan

Bertaubat, Setiap Dosa Akan di Ampuni

Perbanyak Doa Untuk Melunasi Hutang

Ciri Suami Pembawa Rejeki

Tiga Bahasa Tentang Organ Tubuh

Perilaku yang Sesuai Surat Yunus

Tiga Bahasa Tentang Hari dan Bulan

Cara Melindungi Akun Whatsapp

Menghidupkan Sunnah

Infak dan Sedekah

Kandungan Surat Az zumar dan Surat At taubah

Kandungan Surat An nisa dan Al maidah

Lailatul Qadar

Mengatasi Malas Menuntut Ilmu

Sholat Taubat

Sunnah yang Terlupakan

Menyembunyikan Kebaikan

Hakikat Dunia

Hukum memakai Hijab dalam pandangan 4 Mazhab

Panduan Shalat Tahajud

Meminta Izin dan Mengucapkan Salam

Seputar Syirik

Mata Cerminan Hati

Dikagumi Oleh Allaah, Kok Bisa ya ?

Sakit Adalah Ujian, Cobaan, dan Takdir

Islam Telah Sempurna 

Sifat Orang yang Sering Berhutang

Beriman Kepada Nabi Muhammad

Melihat Kebawah Dalam Urusan Dunia

Doa Memohon Anak Yang Shalih

Sakit manghapuskan dosa-dosa kita

Ibu, Ibu, Ibu, Bapak

#griyakajiansunnah

Silahkan di share atau simpan link ini, sehingga  link bisa dibagikan setiap saat

Jazakallah Khairan.