Showing posts with label salaf. Show all posts
Showing posts with label salaf. Show all posts

Friday, September 22, 2023

10 BID"AH DAN SYIRIK DALAM SHALAWAT YANG DI BUAT-BUAT


 Ⓜ️𝐞𝐝𝐢𝐚 𝐒𝐮𝐧𝐧𝐚𝐡 𝐍𝐚𝐛𝐢

-----------------------------------

📺 10 BID"AH DAN SYIRIK DALAM SHALAWAT YANG DI BUAT-BUAT

-----------------------------------

👤 Ustadz Sofyan Chalid Bin Idham Ruray, Lc Hafidzahullah

-----------------------------------

Sudahkah Kita Berbuat Sesuatu untuk Agama Islam, Sudahkah Kita Menolong Agama Allah?

Berlomba-lomba dalam kebaikan dengan share, tag, mention ke orang lain. Satu orang yang tahu ilmu karena info dari kamu, insyaAllah bernilai pahala karena mengajak kepada kebaikan.

Dari Abu Mas’ud Radhiyallahu anhu berkata, “Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Barangsiapa menunjukkan suatu kebaikan, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya.” [HR. Muslim].

# sunnah#

Semoga Bermanfaat, Silahkan Share semoga mendapatkan pahala jariyahnya.

Simak Juga Artikel Kami Lainnya di:

https://www.youtube.com/playlist?list=PLIJQYJ-Cz_XkX6L_nhAGqOAX9FX9MDKQQ

YT Search : @DUNIA-AKHIRAT

Friday, September 16, 2022

Kilaabun Naar


Semoga Video Ini Bermanfaat, Silahkan Share jika dirasa bermanfaat dan semoga mendapatkan pahala jariyahnya.

Masukan dan Saran Serta Kritik Membangun sangat diharapkan ke email : tujuanmucom@gmail.com Simak Juga Artikel Kami Lainnya di Channel Youtube :

Play List Kajian Sunnah di Youtube :

Tag :
salaf,murarah,abdurrahman,kajian salafi,kajian salafy,ceramah islam,ustadz muhtarom,abdurrahman ayyub,ustadz badrusalam,kajian ahlus sunnah,shahih fiqih sunnah,manhaj,ustadz,ayyub,kajian assakinah,kajian assakiinah,masjid assakinah,masjid assakiinah,assakinah,assakiinah,kajian aswaja,qurban,hukum

Wednesday, April 13, 2022

TIDAK ADA ISTILAH WAHABI DI NEGERI NABI INI

( boleh benci; tapi tetap adil dan hati-hati)

Sumber: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1590341324425496&id=100003489310997

Muhammad bin salman selaku putra mahkota yang mewakili saudi mengatakan :

" kami tidak mengenal yang nama nya WAHABI di negri ini, tapi ada suku 'alu syekh dan 'alu su'ud serta ribuan suku terkenal lain nya, namun tidak ada yang nama nya wahabi", itu ujar nya ketika ditanya.

Apalagi yang suka mengkafir kan orang, bahkan di sini ada sebuah lembaga khusus yang memerangi pemikiran-pemikiran takfir atau yang suka mengkafir kaum muslimin.

Atau kah istilah wahabi ini karena menetap kan nama dan sifat Allah yang Maha Mulia? 

ISTIWA' misal nya, kita sering mendengar bahwa ciri-ciri wahabi itu mengatakan Allah di atas 'aras.

Subhanallah !!!.

Yang mengatakan Allah di atas 'aras itu Allah, bukan kita, karena tidak ada hak kita kecuali mengatakan seperti yang di kataan Allah terhadap diri Nya.

Bahkan para ulama mengatakan IJMA' ( sepakat ) bahwa Allah ber-istiwa' di atas aras, sebagaimana juga yang di nuqil kan imam abu hasan al-asy'ari dalam kitab nya.

Adapun arti istawa' dengan istila' (menguasai), itu adalah sebuah kekeliruan, apakah Allah tidak menguasai 'aras sehingga butuh untuk kembali menguasai nya ?

Bahkan Allah mengusai seluruh jagat raya ini.

Allah ber-istiwa' di atas 'aras bukan berarti Allah butuh dengan 'aras sebagaima langit dan udara di atas bumi dan langit serta udara tidak butuh kepada bumi.

Allah bersemayam di atas 'aras bukan berarti seperti kita duduk di atas kursi, karena itu adalah penyerupaan Allah dengan makhluq.

Contoh 1 :

Kita mencintai seseorang, cinta tersebut dari dalam hati. 

Bukit uhud adalah bukit yang mencintai kaum muslimin, walaupun dia benda mati

Sama-sama mencintai, tetapi berbeda hakikat nya.

Contoh 2 :

Kita berbicara menggunakan lidah dan mulut, batu dan pohon kurma juga berbicara sebagaimana mereka berbicara kepada rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam.

Sama-sama ber-bicara tetapi berbeda hakikat nya.

Ketika Allah mengatakan dia bersemayam di atas 'aras...kita beriman.

Tanpa kita sama kan dengan makhluq, tanpa di ta'wil,  sedang kan hakekat nya hanya Allah yang tau, karena Allah tidak memberi tau hakekat nya.

Sebagaimana antara satu makhluq dengan makhluq lain nya berbada,  maka Allah lebih pantas untuk tidak sama.

Adapun perkataan: Allah tidak di atas tidak di bawah, tidak di depan tidak di belakang, tidak di kiri tidak di kanan, itu adalah perkataan filsafat yunani kuno sebelum muncul nya Islam. 

Semoga bermamfaat, sebenar nya masih panjang, tapi takut membosan kan sahabat-sahabat fillah, barokallahu fikum.

Semoga Allah senentiasa memberi kita ilmu yang bermamfaat dan amalan yang diterima.

Khusus lk :

https://chat.whatsapp.com/H5UAOcb3EtBK737by6Kg30

Khusus pr :

https://chat.whatsapp.com/DitIPCMFHfHI06FOZzi4YL

Wednesday, January 12, 2022

JADIKAN MANHAJ SALAF SEBAGAI RUJUKAN Bagian 4

 *JADIKAN MANHAJ SALAF SEBAGAI RUJUKAN 4* ( lanjutan)


https://t.me/dakwahtauhid_dan_sunnah

 Oleh Ustadz Sufyan Basweidan

Mutiara Hikmah As Salafus Shaleh

▫️Sebagai pelengkap, berikut ini adalah wasiat-wasiat berharga dari para salaf yang lebih memperjelas akan pentingnya ittiba’ (mengikuti) dan bahayanya ibtida’ (membuat bid’ah). Sebagian besar mutiara hikmah ini kami nukil dari kitab Al Wajiez fi Aqidatis Salafis Shaleh Ahlissunnah wal Jama’ah, oleh syaikh Abdullah bin Abdil Hamid Al Atsary –hafidhahullah– jilid 1 hal 153-160.

1. Hudzaifah ibnul Yaman  :

كُلُّ عِبَادَةٍ لَمْ يَتَعَبَّدْ بِهَا أََصْحَابُ رَسُولِ اللهِ  فلاَ تَتَعَبَّدُوْا بِهَا ؛ فإَِنَّ الأَوَّلَ لَمْ يَدَعْ لِلآخِرِ مَقَالاً ؛ فَاتَّقُوا اللهَ يَا مَعْشَرَ القُرَّاءِ ، خُذُوْا طَرِيْقَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ

(رواه ابن بطة في الإبانة)

“Setiap ibadah yang tidak pernah diamalkan oleh para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, janganlah kalian beribadah dengannya. Karena generasi pertama tak menyisakan komentar bagi yang belakangan. 

Maka takutlah kepada Allah wahai orang yang gemar beribadah, dan ikutilah jalan orang-orang sebelummu” (Diriwayatkan oleh Ibnu Baththah dalam Al Ibanah).

2. Abdullah bin Mas’ud:

مَنْ كان مُسْتنَاًّ فَلْيَسْتَنِّ بِمَنْ قَدْ مَاتَ أُوْلَئِكَ أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ  كَانُوا خَيْرَ هَذِهِ الأُمَّةِ ، وَأَبَرَّهَا قُلُوباً ، وَأََعْمَقَها عِلْماً ، وَأَقَلَّهَا تَكَلُّفًا ، قَوْمٌ اِخْتَارَهُمُ اللهُ لِصُحْبَة نَبِيِّهِ  وَنَقْلِ دِيْنِهِ فَتَشَبَّهُوْا بِأََخْلاَقِهِمْ وَطَرَائِقِهِمْ ؛ فَهُمْ كَانُوا عَلَى الهَدْيِ المُسْتَقِيمِ  (أخرجه البغوي في شرح السنة)

“Siapa yang ingin mengikuti ajaran tertentu, hendaklah ia mengikuti ajaran orang yang telah wafat, yaitu para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka ialah sebaik-baik umat ini. 

Hati mereka paling baik, ilmu mereka paling dalam, dan mereka paling tidak suka berlebihan (takalluf) dalam beragama.

Merekalah kaum yang dipilih Allah untuk menjadi pendamping Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan menyampaikan dien-Nya. Maka tirulah akhlak dan tingkah laku mereka, karena mereka selalu berada di atas petunjuk yang lurus” (Diriwayatkan oleh Al Baghawi dalam Syarhus Sunnah).

Beliau juga mengatakan:

 اِتَّبِعُوا وَلاَ تَبْتَدِعُوا فَقَدْ كُفِيْتُمْ ؛ عَلَيْكُمْ بِالأََمْرِ العَتِيْقِ (أخرجه الدارمي في سننه)

“Ikutilah dan jangan berbuat bid’ah, karena kalian telah dicukupi. Hendaklah kalian berpegang teguh dengan perkara yang terdahulu” (Diriwayatkan oleh Ad Darimi dalam Sunan-nya).

 Bersambung...in syaa Allah..

Sumber: https://muslim.or.id/7259-ini-dalilnya-2-jadikan-manhaj-salaf-sebagai-rujukan.html

Saturday, January 1, 2022

Keindahan Mengenal Sifat Sifat Allah

Semoga Bermanfaat

Label :

Update kajian Islam, Kajian Sunnah, Sunnah, Info Islam, Info Islam Terbaru, Update Kajian Sunnah,Kajian Islam, Ahlus Sunnah, Tips Islam, Cahaya Islam, salaf, ghurroba, Ittiba,Fiqih Asmaul Husna Al Wahab

Silahkan Share Untuk Memperoleh Pahala Jariyah, Insya Allah

Didukung Oleh :

https://griyakajiansunnah.blogspot.com

https://btqs.blogspot.com ( Back to Qur’an & Sunnah )

https://gotauhid.blogspot.com


Thursday, December 30, 2021

Ma'rifatullah

Semoga Bermanfaat

Label :

Update kajian Islam, Kajian Sunnah, Sunnah, Info Islam, Info Islam Terbaru, Update Kajian Sunnah,Kajian Islam, Ahlus Sunnah, Tips Islam, Cahaya Islam, salaf, ghurroba, Ittiba,Fiqih Asmaul Husna Al Wahab

Silahkan Share Untuk Memperoleh Pahala Jariyah, Insya Allah

Didukung Oleh :

https://griyakajiansunnah.blogspot.com

https://btqs.blogspot.com ( Back to Qur’an & Sunnah )

www.KonsultasiSyariah.com

www.kajian.net


Jangan Mengeluh Kepada Manusia

Seberat apapun cobaan yang anda alami karena musibah wabah ini, janganlah mengeluh kepada manusia, terutama mengeluh di medsos. Teladanilah Nabi Ya’qub ‘alaihissalam, ketika beliau berkata:

إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى الله

“Sesungguhnya aku keluhkan kesulitanku dan kesedihanku hanya kepada Allah” (QS. Yusuf: 86).

Teladanilah para salaf kita, diantaranya Thawus bin Kaisan dan Imam Ahmad bin Hambal rahimahumallah,

أنه بلغه –وهو يئن في مرض موته– “عن طاووس: أن الملك يكتب حتى أنين المريض، فأمسك عن الأنين. وفي رواية: بلغه أَن طاووسا كره أَنِين الْمَرِيض، وَقَالَ: إنه شكوى، فَمَا أَنّ –أحمد– حَتَّى مَاتَ

“Bahwa ketika Imam Ahmad sakit menjelang wafatnya, beliau mengaduh-aduh. Thawus (bin Kaisan) menyampaikan kepadanya bahwa aduhan orang yang sakit itu pun ditulis Malaikat. Maka mendengar itu, Imam Ahmad pun berhenti mengaduh. Dalam riwayat lain, Imam Ahmad mendengar bahwa Thawus tidak menyukai aduhan orang sakit. Thawus mengatakan: “Aduhan orang sakit itu termasuk mengeluh”. Maka Imam Ahmad sejak itu tidak pernah mengaduh lagi sampai beliau wafat” (Masa’il Imam Ahmad).

Maka silakan menangis, mengeluh, merengek, mengaduh, mengemis, minta tolong kepada Allah ta’ala. Itulah perwujudan tauhid yang hakiki.

Syaikh Muhammad Sa’id Ruslan menjelaskan: “Mengadukan masalah kepada Allah merupakan bentuk perwujudan tauhid yang hakiki. Dan ia diantara tanda bahwa seorang hamba menggantungkan dirinya pada Dzat yang bisa memberikan kebahagiaan yang hakiki, dan memohon kepada Dzat yang paling hakiki bisa mengabulkan permohonan, dan meminta pertolongan kepada Dzat yang bisa memberikan pertolongan hakiki. Maka ini menunjukkan tulusnya hati dia untuk kembali kepada Allah dan menunjukkan kebenaran dari tauhidnya”.

Adapun mengeluhkan musibah kepada manusia, sama saja mengadukan Allah kepada makhluk. Pantaskah itu?

Ibnul Qayyim rahimahullah bersya’ir:

وَإِذَا عَرَتْكَ بَلِيَّةٌ فَاصْبِرْ لَهَا ** صَبْرَ الْكَرِيمِ فَإِنَّهُ بِكَ أَعْلَمُ

وَإِذَا شَكَوْتَ إِلَى ابْنِ آدَمَ إِنَّمَا ** تَشْكُو الرَّحِيمَ إِلَى الَّذِي لَا يَرْحَمُ

Jika engkau tertimpa musibah, maka bersabarlah…

Dengan kesabaran yang mulia, karena Allah lebih tahu yang baik bagimu…

Jika engkau mengeluh kepada Bani Adam, sesungguhnya…

Engkau telah mengadukan Allah Ar Rahim kepada makhluk yang tidak bisa memberi rahmah…

(Madarijus Salikin, 2/160).

Dan orang yang mengeluh kepada makhluk, itu tanda bahwasanya ia tidak sabar. Padahal sabar itu wajib. As Sa’di rahimahullah bertutur:

الشكوى إلى الله لا تنافي الصبر، وإنما الذي ينافيه، الشكوى إلى المخلوقين

“Mengadu kepada Allah, tidak menafikan kesabaran. Yang menafikan kesabaran adalah mengeluh kepada makhluk” (Tafsir As Sa’di, hal. 411).

Jadi, bersabarlah dan mintalah pertolongan Allah semata, jangan mengeluh di medsos!

Semoga Allah ta’ala memberi taufik.

Sumber::

https://kangaswad.wordpress.com/2020/04/09/jangan-mengeluh-kepada-manusia/

Monday, December 27, 2021

Wanita Sudah Menapause Boleh Buka Aurat

Semoga Bermanfaat

Label :

Update kajian Islam, Kajian Sunnah, Sunnah, Info Islam, Info Islam Terbaru, Update Kajian Sunnah,Kajian Islam, Ahlus Sunnah, Tips Islam, Cahaya Islam, salaf, ghurroba, Ittiba,Fiqih Asmaul Husna Al Wahab

Silahkan Share Untuk Memperoleh Pahala Jariyah, Insya Allah

Didukung Oleh :

https://griyakajiansunnah.blogspot.com

https://btqs.blogspot.com ( Back to Qur’an & Sunnah )

www.KonsultasiSyariah.com

www.kajian.net


Sunday, December 26, 2021

Apakah Wanita Haid Boleh Memegang Al Quran

Semoga Bermanfaat

Label :

Update kajian Islam, Kajian Sunnah, Sunnah, Info Islam, Info Islam Terbaru, Update Kajian Sunnah,Kajian Islam, Ahlus Sunnah, Tips Islam, Cahaya Islam, salaf, ghurroba, Ittiba,Fiqih Asmaul Husna Al Wahab

Silahkan Share Untuk Memperoleh Pahala Jariyah, Insya Allah

Didukung Oleh :

https://griyakajiansunnah.blogspot.com

https://btqs.blogspot.com ( Back to Qur’an & Sunnah )

www.KonsultasiSyariah.com

www.kajian.net


Wednesday, December 22, 2021

Hukum Membuka Jilbab

Semoga Bermanfaat

Label :

Update kajian Islam, Kajian Sunnah, Sunnah, Info Islam, Info Islam Terbaru, Update Kajian Sunnah,Kajian Islam, Ahlus Sunnah, Tips Islam, Cahaya Islam, salaf, ghurroba, Ittiba,Fiqih Asmaul Husna Al Wahab

Silahkan Share Untuk Memperoleh Pahala Jariyah, Insya Allah

Didukung Oleh :

https://griyakajiansunnah.blogspot.com

https://btqs.blogspot.com ( Back to Qur’an & Sunnah )

www.KonsultasiSyariah.com

www.kajian.net


Ketuban Pecah Ketika Persalinan Normal

Semoga Bermanfaat

Label :

Update kajian Islam, Kajian Sunnah, Sunnah, Info Islam, Info Islam Terbaru, Update Kajian Sunnah,Kajian Islam, Ahlus Sunnah, Tips Islam, Cahaya Islam, salaf, ghurroba, Ittiba,Fiqih Asmaul Husna Al Wahab

Silahkan Share Untuk Memperoleh Pahala Jariyah, Insya Allah

Didukung Oleh :

https://griyakajiansunnah.blogspot.com

https://btqs.blogspot.com ( Back to Qur’an & Sunnah )

www.KonsultasiSyariah.com

www.kajian.net


Kaki Wanita Termasuk Aurat

Semoga Bermanfaat

Label :

Update kajian Islam, Kajian Sunnah, Sunnah, Info Islam, Info Islam Terbaru, Update Kajian Sunnah,Kajian Islam, Ahlus Sunnah, Tips Islam, Cahaya Islam, salaf, ghurroba, Ittiba,Fiqih Asmaul Husna Al Wahab

Silahkan Share Untuk Memperoleh Pahala Jariyah, Insya Allah

Didukung Oleh :

https://griyakajiansunnah.blogspot.com

https://btqs.blogspot.com ( Back to Qur’an & Sunnah )

www.KonsultasiSyariah.com

www.kajian.net


Hukum Wanita Tidak Menyusui Bayi

Semoga Bermanfaat

Label :

Update kajian Islam, Kajian Sunnah, Sunnah, Info Islam, Info Islam Terbaru, Update Kajian Sunnah,Kajian Islam, KonsultasiSyariah.com, Ahlus Sunnah, Tips Islam, Cahaya Islam, salaf, ghurroba, Ittiba,Fiqih Asmaul Husna Al Wahab

Silahkan Share Untuk Memperoleh Pahala Jariyah, Insya Allah

https://griyakajiansunnah.blogspot.com

KonsultasiSyariah.com

www.kajian.net


Monday, December 6, 2021

Jauhilah Toxic Friend

Toxic friend adalah istilah yang mengacu pada teman yang tidak mendukung dan memberikan kontribusi positif untuk hidup kita.

Teman yang buruk itu lebih berbahaya dari ular yang berbisa. Teman yang buruk bisa menjerumuskan kita pada neraka Jahim.

Bertemanlah dengan orang-orang yang baik yang bisa mengantarkan kepada surga.

Friend list kita di instagram dan facebook bagaimana bro and sis, apa ada yang toxic friend?
 

al-fattaan adalah ahlul fitnah, yaitu yang membuat orang jadi sesat atau kufur.
 

Baca artikel Rumaysho:
Manfaat teman yang baik
https://rumaysho.com/13311-manfaat-teman-yang-baik.html

Tawakal Terlarang

https://ilmiyyah.com/archives/6864

🎙 Ustadz Firanda Andirja, MA حفظه لله تعالى

〰〰〰
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله

Di antara hal yang bertentangan dengan tawakal -yang ini sudah pernah kita bahas- adalah ‘ujub. ‘Ujub adalah bentuk hal yang bertentangan dengan tawakal. Karena ‘ujub -sebagaimana pernah kita jelaskan- adalah bentuk bertawakal kepada diri sendiri, PD (percaya diri) dengan kemampuannya, lupa untuk bersandar kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Oleh karenanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan:


ثَلَاثٌ مُهْلِكَاتٌ

“Tiga perkara yang membinasakan,” di antaranya:

إِعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ

“Seseorang ‘ujub dengan dirinya.”

Ini menimpa sebagian orang. Ketika dia bangga dengan dirinya, bangga dengan kemampuannya, bangga dengan kepintarannya, bangga dengan pasukannya, dia lupa bertawakal kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Padahal yang menentukan keberhasilan hanyalah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Betapa banyak sebab yang sedikit ternyata bisa berhasil. contoh firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:


كَم مِّن فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةً بِإِذْنِ اللَّهِ

“Betapa banyak kelompok yang sedikit mengalahkan kelompok yang besar dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (QS. Al-Baqarah[2]: 249)

Maka seseorang melakukan sebab, dia berusaha belajar, dia berusaha bekerja, dia berikhtiar, tapi tawakalnya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jangan tawakal kepada dirinya, ‘ujub dengan dirinya, ‘ujub dengan kecerdasannya, ‘ujub dengan kemampuannya. Karena barangsiapa yang ‘ujub (merasa PD) dengan apa yang dia miliki, dengan usaha yang telah dilakukan, ketika itu dia tidak lagi bertawakal kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka dia terjerumus dalam salah satu bentuk kesyirikan. Menyandarkan hati bukan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, tetapi kepada diri sendiri.

Makanya di antara doa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ ، وَ أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ ، وَ لاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْن

“Ya Allah, dengan rahmatMu aku mohon pertolongan, maka perbaikilah segala urusanku, dan jangan Kau biarkan aku bersandar kepada diriku meskipun hanya sekejap mata.” (HR. An Nasa’i No. 10330)

Kalau seseorang bersandar kepada dirinya, dia bersandar kepada sesuatu yang sangat lemah. Kita ini siapa? Kita ini manusia yang tahu banyak kelemahan diri sendiri. Meksipun kita memiliki kecerdasan, kita memiliki keterampilan, meskipun kita memiliki pengalaman, kita ini (hakikatnya) lemah.

Lihatlah betapa lemahnya manusia. Sekarang Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi pandemi, tidak berkutik semuanya, lumpuh. Kegiatan ekonomi dunia lumpuh, negara-negara adidaya lumpuh, mana kesombongan dan keangkuhan? Manusia sangat lemah, tidak berkutik dengan kondisi di sekitarnya, tunduk kepada kondisi di sekitarnya.

Oleh karenanya seseorang yang menyadarkan keberhasilannya kepada dirinya sendiri, ini adalah suatu bentuk ‘ujub. Jadi tidak boleh seseorang demikian. Seseorang bersandar kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan berikhtiar, itu yang benar. Sebagaimana sudah kita jelaskan tentang definisi tawakal, menyandarkan hatinya kepada Allah dan berikhtiar.

Adapun kemudian lupa kepada Allah, PD pada kemampuan, ‘ujub dengan diri sendiri, maka inilah sumber kegagalan cepat atau lambat. Karena seorang ketika ‘ujub dia bersandar kepada dirinya yang penuh dengan kelemahan. Masing-masing kita sadar akan kekurangan dan kelemahan diri kita. Maka biasakan selalu bersandar kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam melaksanakan segala aktivitas.

Friday, December 3, 2021

Ketika Dakwah Salaf Ditentang

 


Semoga bermanfaat, silahkan share :

https://griyakajiansunnah.blogspot.com/2021/12/ketika-dakwah-salaf-ditentang.html

Wednesday, October 13, 2021

BERANI BEDA SENDIRI

Kalau di komplek anda, rumah anda paling gede sendiri, anda berani? Jelas berani bukan?

Kalau di desa anda, anda sendiri saja yang punya mobil, anda berani? Jelas berani bukan?

Kalau anda keluar rumah pakai model baju mahal terbaru yang cuma anda yang punya, jelas berani bukan?

Kalau anda tampil dengan rambut style kekinian sehingga jadi trend-setter di kantor anda, jelas berani bukan?

Tapi...

Kalau anda sendiri yang shalat lima waktu full di masjid, sedangkan orang di sekitar anda tidak ada yang demikian, beranikah?

Kalau istri anda sendiri yang berjilbab lebar syar'i, sedangkan di lingkungan anda tidak ada yang demikian, beranikah?

Kalau anda sendiri yang memanjangkan jenggot, sedangkan di kampung anda tidak ada yang berjenggot, beranikah?

Kalau anda sendiri yang tidak ikut tahlilan-yasinan, sedangkan di komplek anda semua ikut tahlilan, beranikah?

Untuk renungan kita bersama, terkadang kita berani beda sendiri, berani bersikap, berani mengambil resiko, dalam hal DUNIAWI. Namun, dalam hal UKHRAWI justru kita takut, malu, melempem.

Padahal telah dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa orang yang berpegang pada ajaran agama dengan benar itu akan menjadi asing di tengah umat Islam sendiri, yang menuntut kita untuk BERANI BEDA. Beliau bersabda,

بدأ الإسلام غريباً وسيعود غريباً كما بدأ فطوبى للغرباء

“Islam muncul dalam keadaan asing dan akan kembali asing, maka beruntunglah orang-orang yang asing” (HR. Muslim)

Dalam riwayat lain, para sahabat bertanya: "siapa orang-orang yang asing itu?". 

Nabi menjawab:

الذين يصلحون إذا فسد الناس

*”Yaitu orang-orang yang mengadakan perbaikan di tengah manusia ketika mayoritas mereka telah rusak”.*

Jadi, berani beda?

📝 Catatan :

Bukan berarti kita berusaha membedakan diri dari masyarakat dalam segala hal. Namun yang dimaksud adalah dalam hal-hal yang wajib dalam akidah dan ibadah, yang mayoritas masyarakat tidak menjalankannya, maka kita harus berani beda.

Sedangkan dalam perkara-perkara yang mubah atau dianjurkan, boleh kita tunda demi berbaur dengan masyarakat atau untuk mengambil hati mereka untuk mendakwahkan mereka

Simak: https://muslim.or.id/28386-fikih-dakwah-menunda-hal-yang-dianjurkan-demi-mengikat-hati-masyarakat.html

Kunjungi web: https://kangaswad.wordpress.com

Join channel TG

https://telegram.me/fawaid_kangaswad https://telegram.me/silsilahsahihah

Dengarkan tausiyah-tausiyah singkat di https://soundcloud.com/yulian-purnama

917 Ustadz Salafi yang Bisa dijadikan Rujukan Dalam Beragama


Berikut ini 917 adalah ustadz-ustadz salafi yang bisa dijadikan rujukan dalam beragama, silahkan ambil ilmu dari mereka-mereka hafidzhahumullahu ta’ala ini.

Mereka difitnah WAHABI karena mereka para pembela Sunnah nabi Muhammad shollallahu alaihi wa sallam.

1. Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas (Murid Syaikh Ibnu 'Utsaimin)

2. Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat (Pakar Hadits)

3. Ustadz Abdurrahman At-Tamimi

4. Ustadz Mubarak Bamualim

5. Ustadz Firanda Andirja (Pengajar Masjid Nabawi, Murid Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr)

6. Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal (Murid Syaikh Sholih Al-'Ushoimi)

7. Ustadz Abu Yahya Badrusalam

8. Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron

9. Ustadz Ali Hasan Bawazier

10. Ustadz Abu Abdil Aziz Muhtarom (Murid Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat)

11. Ustadz Abdullah Taslim

12. Ustadz Aris Munandar

13. Ustadz Ammi Nur Baits

14. Ustadz Erwandi Tarmizi (Pakar Muamalat Kontemporer)

15. Ustadz Syafiq Riza Basalamah

16. Ustadz Dzulqarnain Muhammad Sunusi (Murid Syaikh Muqbil dan Syaikh Shalih Al-Fauzan)

17. Ustadz Ali Ahmad bin Umar

18. Ustadz dr. Raehanul Bahraen (Dokter)

19. Ustadz Muflih Safitra

20. Ustadz Subhan Bawazier

21. Ustadz Abdullah Roy (Pengajar Masjid Nabawi)

22. Ustadz Agus Hasan Bashori

23. Ustadz Fauzan Abdullah

24. Ustadz Wahyudin Bahtiar

25. Ustadz Fathi bin Yazid Jawas (Anak Ustadz Yazid Jawas)

26. Ustadz Riyadh bin Badr Bajrey

27. Ustadz Zaid Susanto

28. Ustadz Nur Cholis Agus Santoso

29. Ustadz Ulin Nuha Al-Hafidz (Qari)

30. Ustadz Mizan Qudsiyah

31. Ustadz Imam Wahyudi

32. Ustadz Abu Yusuf Ahmad Sabiq

33. Ustadz Khalid Basalamah

34. Ustadz Sufyan Baswedan

35. Ustadz Harits Abu Naufal

36. Ustadz Imam Abu Abdillah

37. Ustadz Abul Aswad Al-Bayaty

38. Ustadz Ma'ruf Nur Salam

39. Ustadz Abu Thohur Jones Vendra

40. Ustadz Abu Yusuf Dzulfadhli

41. Ustadz Muhammad Yassir

42. Ustadz Sufyan Bafin Zen

43. Ustadz Abu Ubaidah Yusuf As-Sidawi (Menantu Ustadz Aunur Rofiq)

44. Ustadz Achmad Munir Bajuber

45. Ustadz Nurul Mukhlishin Asyrafuddin

46. Ustadz Afifi Abdul Wadud

47. Ustadz Lalu Ahmad Yani

48. Ustadz Abdul Fattah Medan

49. Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri

50. Ustadz Abdurrohman Abu Hanun

51. Ustadz Maududi Abdullah

52. Ustadz Muhammad Farid Al-Bathoty

53. Ustadz Arif Masuku (Murid Ustadz Syafiq Riza Basalamah)

54. Ustadz Heri Purnama

55. Ustadz Abu Humairoh

56. Ustadz Abdurrahman Thoyyib

57. Ustadz Fadlan Fahamsyah

58. Ustadz Heri Iman Santoso

59. Ustadz Azhar Khalid bin Seff

60. Ustadz La Ode Abu Hanifa

61. Ustadz Abu Hasan Arif

62. Ustadz Abu Haidar As-Sundawy

63. Ustadz Firdaus Sanusi

64. Ustadz Zezen Zainal Mursalin

65. Ustadz Ahmad Zainuddin Al-Banjary

66. Ustadz Saeful Rahmat

67. Ustadz Abu Ahmad Setiyo Dahri

68. Ustadz Abu Abdillah Amir (Alumni Darul Hadits Ma'rib Yaman)

69. Ustadz Abu Hanifah Jandriadi Yasin

70. Ustadz Ahmad La Ode

71. Ustadz Abu Faqih Rachmat Kurniawan

72. Ustadz Hafizh Abdul Rohman

73. Ustadz Khairullah Anwar Luthfi

74. Ustadz Salim Ali Ghanim

75. Ustadz Subhan Khadafi

76. Ustadz Mahfudz Umri

77. Ustadz Abu Ayyub Arif Usman Anugraha

78. Ustadz Salim bin Yahya Qibas

79. Ustadz Hary Badar bin Marwan

80. Ustadz Abu Alifa Asral Wadi

81. Ustadz Fachry Permana

82. Ustadz Abu Ja’far Cecep Rahmat

83. Ustadz Bahri Qosim

84. Ustadz Fariq Gazim An-Nuz

85. Ustadz Hamzah Abbas

86. Ustadz Ali Saman Hasan

87. Ustadz Sholeh Umri

88. Ustadz Hasan Al-Jaizy

89. Ustadz Ruslan Nurhadi

90. Ustadz Nuruddin Bukhori

91. Ustadz Abu Izzi Masmuin

92. Ustadz Abu Ibrahim Muhammad Ali

93. Ustadz Benny Abu Aslam

94. Ustadz Amri Azhari

95. Ustadz Nuruddin Abu Faynan Al-Makky

96. Ustadz M. Nur Ichwan Muslim

97. Ustadz Umar Fauzi Baladraf

98. Ustadz Abu Asma Andre

99. Ustadz Ziyad bin Abdul Aziz At-Tamimi

100. Ustadz Muhammad Hilman Al-Fiqhy

101. Ustadz Najmi Umar Bakkar

102. Ustadz Fuad Hamzah Baraba

103. Ustadz Askar Wardhana

104. Ustadz Amir As-Soronji

105. Ustadz Cecep Abu Rozan

106. Ustadz Mudrika Ilyas

107. Ustadz Abu Qotadah Al-Atsary (Murid Syaikh Muqbil)

108. Ustadz Maryono Abdul Muhsin

109. Ustadz Noor Ikhsan Silviantoro

110. Ustadz Muhammad Permana (Medan)

111. Ustadz Abu Bakar Al-Akhdhory

112. Ustadz Muhammad Arifin Badri (Murid Syaikh Sulaiman Ar-Ruhaily)

113. Ustadz Abu Usamah Syamsul Hadi

114. Ustadz Nafi' Zainuddin

115. Ustadz Sofyan Chalid Ruray

116. Ustadz Abu Zubair Al-Hawary

117. Ustadz Ade Hermansyah

118. Ustadz Beni Sarbeni

119. Ustadz Abu Ammar Abdul Adhim Al-Ghoyami

120. Ustadz Abu Salma Muhammad Rachdie

121. Ustadz Chandra Aditya

122. Ustadz Faisal Abdurrahman

123. Ustadz Abu Faaris Yudi Kurnia

124. Ustadz Abul Jauzaa’ Dony Arif Wibowo

125. Ustadz Abu Ghozie As-Sundawie

126. Ustadz Agung Wais Al-Qarny

127. Ustadz Khanif Muslim

128. Ustadz Ahmad Anshori

129. Ustadz Fachrudin Nu’man

130. Ustadz Anshory Hadi

131. Ustadz Muhammad Halid Syar'i

132. Ustadz Ridho Abdillah

133. Ustadz Abu Yusuf Suharno

134. Ustadz Abu Nida Nana

135. Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary Al-Maidany

136. Ustadz Ali Musri Semjan Putra

137. Ustadz Abu Fairuz Ahmad Ridwan

138. Ustadz Abu Haitsam Yadi Supriyadi

139. Ustadz Zamzami Juned

140. Ustadz Sulaiman Abu Hani

141. Ustadz Muhammad Elvi Syam

142. Ustadz Chusnul Yakin

143. Ustadz Abu Zakariyya Fauzi

144. Ustadz Akhirudin

145. Ustadz Dani Maulani

146. Ustadz Farhan Abu Furaihan (Murid Syaikh Muhammad Al-Imam)

147. Ustadz Abu Muhammad Julham Efendi

148. Ustadz Fauzan Al-Kutawy (Alumni Darul Hadits Ma'bar Yaman)

149. Ustadz Abu Ahmad Zainal Abidin bin Syamsuddin

150. Ustadz Joko Abu Aliyah

151. Ustadz Ali Nur Medan

152. Ustadz dr. Muhammad Saifudin Hakim (Dokter)

153. Ustadz Muhammad Nur Ihsan

154. Ustadz Hidayatullah, S.Sy

155. Ustadz dr. Adika Mianoki (Dokter)

156. Ustadz Abu Maryam (Medan)

157. Ustadz Abu Umair (Binjai)

158. Ustadz Abu Afaf Musa Mulyadi Lukman

159. Ustadz Khoiri As-Salaki

160. Ustadz Kholid Syamhudi

161. Ustadz Abu Sa'ad Muhammad Nurhuda (rahimahullah)

162. Ustadz Tiyas Wibowo

163. Ustadz Abu Abdillah Andi Suhandi

164. Ustadz Mahful Safarudin

165. Ustadz Nizar Sa’ad Jabal

166. Ustadz Ahmad Tonarih Al-Atsary

167. Ustadz Efri Nazaruddin

168. Ustadz Ari Wahyudi

169. Ustadz Abu Haitsam Buldan Taufik

170. Ustadz Zaenuddin Abu Qushaiy

171. Ustadz Muhammad Wasitho

172. Ustadz Sa'id Abu Ukasyah

173. Ustadz Armen Halim Naro (rahimahullah)

174. Ustadz Abdullah Zaen (Murid Syaikh Ibrahim Ar-Ruhaily)

175. Ustadz Sa'id Ya'i Ardiansyah

176. Ustadz Aidil Fitriansyah

177. Ustadz Abu Yazid Teuku Muhammad Nurdin

178. Ustadz Faizal Abdurrahman

179. Ustadz Muhammad Syahputra

180. Ustadz Musthofa Yoni

181. Ustadz Abu Hanan Abdullah Amir Maretan

182. Ustadz Musta'in Syahri

183. Ustadz Yulian Purnama

184. Ustadz Musyaffa Ad-Dariny

185. Ustadz Aspri Rahmat Azai

186. Ustadz Umar Al-Fanani

187. Ustadz Anas Burhanuddin

188. Ustadz Syadam Husein Al-Katiri

189. Ustadz Yhouga Ariesta Mopratama

190. Ustadz Rizal Yuliar Putrananda

191. Ustadz Mukhlish Abu Dzar

192. Ustadz Tanthawi Abu Muhammad

193. Ustadz Boris Tanesia

194. Ustadz Abu Umair As-Sundawy

195. Ustadz Abu Khaleed Resa Gunarsa

196. Ustadz Pamuji Hadi Waluyo

197. Ustadz Dadan Hidayatullah

198. Ustadz Abdussalam Busyro

199. Ustadz Abul Hasan Ahmad MZ

200. Ustadz Ghulam Al-Fatih Abdullah

201. Ustadz Abu Muhammad Assyaghof

202. Ustadz Amiruddin Djalil

203. Ustadz Husnel Anwar Matondang

204. Ustadz Adep Baehaki

205. Ustadz M. Hilman Al-Fiqhy

206. Ustadz Muhammad Romelan

207. Ustadz Masykur Abu Mawaddah

208. Ustadz Abu Rosyad Rusiyanto

209. Ustadz Abu Ibrahim Agustiar

210. Ustadz Haidar Andika

211. Ustadz Tauhidin Ali Rusdi Sahal

212. Ustadz Mukhlis Biridho

213. Ustadz Abu Abdillah Deni Zamjami

214. Ustadz Didik Gelar Permana

215. Ustadz Fathan Qoriba

216. Ustadz Tata Abdul Ghoni

217. Ustadz Abu Zakaria Ardes

218. Ustadz Fathul Mufid

219. Ustadz Nur Kholis Kurdian

220. Ustadz Arif Husnul Khuluq

221. Ustadz Misbah Abu Zaid

222. Ustadz Ruly Abu Husna

223. Ustadz Ayman Abdillah

224. Ustadz Abu Abdirrahman Anfalullah

225. Ustadz Akhmad Yuswaji

226. Ustadz Abu Hafizhah Irfan

227. Ustadz Fariq Gasim Anuz

228. Ustadz Abu Yahya Sunardi

229. Ustadz Abu Muslim Burhanuddin

230. Ustadz Haris Budiatna

231. Ustadz Abdul Barr Kaisinda (Murid Syaikh Muqbil)

232. Ustadz Andy Oktavian Latief

233. Ustadz Muhammad Qasim Muhajir

234. Ustadz Abu Ya'la Hizbul Majid

235. Ustadz Habib Salim Muhdhor

236. Ustadz Luthfi Abdul Jabbar (Murid Syaikh Muqbil)

237. Ustadz Abu Umamah Arif Hidayatullah

238. Ustadz Zakaria Achmad (Alumni Darul Hadits Ma'rib, Yaman)

239. Ustadz Abu Anas Pri Agung Rajasa

240. Ustadz Abu Darda Sufyan Al-Kandary (Alumni Darus Hadits Fiyusy Yaman)

241. Ustadz Abdul Qadir Abu Fa'izah

242. Ustadz Abu Yusuf Ubaid Bima

243. Ustadz Bambang Abu Ubaidillah

244. Ustadz Abdul Malik Al-Buthony

245. Ustadz Khidir Muhammad Sunusi

246. Ustadz Syuhada Abu Syuja'

247. Ustadz Sahl Abu Abdillah

248. Ustadz Ali Basuki

249. Ustadz Muhammad Na'im

250. Ustadz Danni Nursalim Harun

251. Ustadz Abu Islama Imanuddin

252. Ustadz Roziqien M Tahyat

253. Ustadz Faisal Abdul Basith

254. Ustadz Supandi Abu Ilyas

255. Ustadz Abu Umair Kuswoyo

256. Ustadz Hamzah Saifullah

257. Ustadz Nur Hablillah

258. Ustadz Utsman Wahyudi

259. Ustadz Miftah Abdussalam

260. Ustadz Muhammad Ashim

261. Ustadz Isma'il Abdul 'Aziz

262. Ustadz Junaedi Abdillah

263. Ustadz Mustafa Al-Buthoni (Alumni Darul Hadits Dammaj Yaman)

264. Ustadz Syahirul Alim

265. Ustadz Abul Hasan Qusyairi

266. Ustadz Abul Abbas Thobroni

267. Ustadz Nugroho Imam Santoso

268. Ustadz Eko Afza Haitsam

269. Ustadz Arif Ardiansyah

270. Ustadz Mujahid Yanuar

271. Ustadz Kamal Mahrus

272. Ustadz Abdurrahman Hadi

273. Ustadz Abu Zaidan Fillah

274. Ustadz Aang Ruyani

275. Ustadz Miftahul Ulum

276. Ustadz Fajrin Abu Yahya

277. Ustadz Luqman Jamal

278. Ustadz Mustamin Musaruddin

279. Ustadz Ibnu Yunus

280. Ustadz Iqbal Abu Hisyam

281. Ustadz Masruhin Sahal

282. Ustadz Abu Aufa Adam Zaini

283. Ustadz Noviyardi Amarullah

284. Ustadz Arpandi Al-Kubary

285. Ustadz Mikail Basmalah

286. Ustadz Sulthon Quthub

287. Ustadz Abu Abdillah Dani

288. Ustadz Sholahudin Abu Yusuf

289. Ustadz Rifqi Agung

290. Ustadz Dedi Irawan

291. Ustadz Saefuddin Zuhri

292. Ustadz Liman Waluyo

293. Ustadz Mujahid Aslam

294. Ustadz Muhammad Syukur

295. Ustadz Muhammad Anwar Samuri

296. Ustadz Abu Shofiyah Slamet Widodo

297. Ustadz Arif Fathul Ulum

298. Ustadz Abu Yasir Syamsudin

299. Ustadz Riko Febriadi

300. Ustadz Arman bin Amri

301. Ustadz Bagus Wijanarko

302. Ustadz Ahmad Pinta Tarigan

303. Ustadz Abu Nabil Muhammad Yunus Rangkuti

304. Ustadz Muhammad Yusuf Al-Araby

305. Ustadz Abu Saif Wahyudi

306. Ustadz Abdullah Rasyid

307. Ustadz Dedi Suwanto (Murid Ustadz Muhammad Arifin Badri)

308. Ustadz Riffi Hamdani (Alumni Darul Hadits Fiyusy, Yaman & Murid Syaikh Abdurrahman 'Adeni)

309. Ustadz Abu Hilal Abdurrahman As-Sumbawy (Murid Ustadz Mubarok Bamualim)

310. Ustadz Muhammad Arvan Amal

311. Ustadz Salman Mahmud

312. Ustadz Ilham Ar-Rahawy

313. Ustadz Abu Abdirrahman Thoriq

314. Ustadz Abu Jarir

315. Ustadz Zainudin Khuzairi

316. Ustadz Hadmoes Wirawan

317. Ustadz Djazuli Ruhan Basyir

318. Ustadz Abdurrahman Dani

319. Ustadz Bustamin bin Abdurrazzak

320. Ustadz Budi Hariyanto

331. Ustadz Muhammad Asror Habibie

322. Ustadz Ahmad Zaini Sabri

323. Ustadz Mulyono Al-Balawi

324. Ustadz Yusron Mushoffa

325. Ustadz Muji Hartono

326. Ustadz Abu Aqyl Sapto AW

327. Ustadz Bagus Jamroji

328. Ustadz Habib Sutrisno

329. Ustadz Abdullah Amin (Murid Syaikh Muqbil)

330. Ustadz Andi Fahmi Halim

331. Ustadz Ahmad Zaki Husni

332. Ustadz Ananda Ridho Gusti

333. Ustadz Gemma Ilhami

334. Ustadz Muhammad Nur Yasin

335. Ustadz Burhan Abdullah

336. Ustadz Muhammad Tallase

337. Ustadz Fadly Gugul

338. Ustadz Abu Mu'adz Abdul Karim

339. Ustadz Amzat Abu Fatih

340. Ustadz Irpan bin Usman

341. Ustadz Imam Ibnu Ahmad

342. Ustadz Abdul Rahman Al-Khairy

343. Ustadz Abu Muhammad Agus Waluyo

344. Ustadz Ahmad Fauzan Al-Hafidz

345. Ustadz Muhsan Syarafudin

346. Ustadz Abu Yasfik Sudirman

347. Ustadz Muhammad Maman Rosdiawan

348. Ustadz Ahmad Sahirul Mubarok

349. Ustadz Roni Nuryusmansyah

350. Ustadz Abdurrahman Ad-Dify

351. Ustadz Rijal Fadhillah

352. Ustadz Ahmad Bazher

353. Ustadz Ibnu Saini (rahimahullah)

354. Ustadz Abu Muhammad Pattawe (Darul Hadits Ma'bar Yaman

355. Ustadz Abu Naayif Iqbal (Murid Syaikh Abul Hasan Al-Ma'ribi)

356. Ustadz Dika Wahyudi

357. Ustadz Abul Irbadh Supriano

358. Ustadz Abdul Mu'thi Al-Maidany (Murid Syaikh Muqbil)

359. Ustadz Abdullah Sya'roni

360. Ustadz Ayub Abu Ayub

361. Ustadz Agung Cahyono

362. Ustadz Abu Rifqy Adam

363. Ustadz Azhari Abu Abdirrahman

364. Ustadz Utsman Abu Hanaan

365. Ustadz Yusdi Haq

366. Ustadz Abdurrahman Abu Ahmad Ukhuwah

367. Ustadz Syahrul Fatwa

368. Ustadz Ahsanul Falihin

369. Ustadz Iqbal At-Tamimi

370. Ustadz Rojul Fayadh

371. Ustadz Imam Asnawi

372. Ustadz Ahmad Handika

373. Ustadz Abu Muhammad Triyono

374. Ustadz Muslam Abu Zaenab

375. Ustadz Amir Al-Kadiry

376. Ustadz Abu Hilya Ahmad

377. Ustadz Rohmad Supriyadi

378. Ustadz Erwin Siregar

379. Ustadz Abu Aisyah Iwan Darmawan

380. Ustadz Ahmad Zaini Sabri

381. Ustadz Johan Saputra Halim

382. Ustadz Ahmad Firdaus

383. Ustadz Fakhruddin Abdurrahman

384. Ustadz Ishom Aini

385. Ustadz Faizal Abu Halim

386. Ustadz Abu Ubaidillah Hisyam Bukkar

387. Ustadz Abu Hilyah Syamsurizal

388. Ustadz Abu Hudzaifah Safrudin

389. Ustadz Tubangi Abu Uthi

390. Ustadz Isrun Abdurrahman Umar

391. Ustadz Abu Hisyam Syuj'an Siregar

392. Ustadz Muhammad Mukhtar

393. Ustadz Ammi Kus

394. Ustadz Abdurrahman Fadholi

395. Ustadz Tajuddin

396. Ustadz Abdussomad (Cikarang)

397. Ustadz Agus Abdurrahman

398. Ustadz Fahmi Mubarok

399. Ustadz Ilham Tabrani

400. Ustadz Abu Yazid Khulfanudin

401. Ustadz Hari Febrianyah

402. Ustadz Abu Umar Andri Maadsa (Murid Ustadz Dzulqarnain Muhammad Sunusi)

403. Ustadz Agung Wahyu Ady

404. Ustadz Abu Salman Maryadi

405. Ustadz Rafael Afrianto

406. Ustadz Mukhlis Mubarok

407. Ustadz Abu Haris Sucipto

408. Ustadz Abu Syafiq Adi Kusuma

409. Ustadz Musthofa Aini

410. Ustadz Abu Najwa Sukyani

411. Ustadz Hasan Ishaq Kanro

412. Ustadz Muhammad Abduh Said

413. Ustadz Muhammad Aminuddin

414. Ustadz Sofyan Thoha

415. Ustadz Iqbal Muammar

415. Ustadz Abu Jarir Arie Triono

416. Ustadz Patih Suryo Alam

417. Ustadz Rahmat Mulyono

418. Ustadz Abu Umar Indra

419. Ustadz Musabbih Rusdy

420. Ustadz Ahmad Abu Farhan

421. Ustadz Muhammad Hamid Alwi

422. Ustadz Muhajir Jamaluddin Al-Maidany

423. Ustadz Yahya Berau

424. Ustadz M. Ilham Rahawi

425. Ustadz Said Ruslan

426. Ustadz Khoirul Ahsan

427. Ustadz Murtadho Habibi Al-Hafidz (Murid Syaikh Ali Al-Hudzaifi)

428. Ustadz Syamsul Huda

429. Ustadz Wingga Pramana

430. Ustadz Khalid Syaifullah

431. Ustadz Sabilul Muhtadin

432. Ustadz Henry Waluyo Lensa

433. Ustadz Deni Irawan

434. Ustadz Misbahuzzulam

435. Ustadz Ahyat Habibi

436. Ustadz Irfan Yuhadi

437. Ustadz Sanusin Muhammad Yusuf

438. Ustadz Ahmad Husaini

439. Ustadz Zakaria Ali Kuddah

440. Ustadz Muhammad Ayyub

441. Ustadz Prio Handoko

442. Ustadz Abdurrahman Al-Amiry

443. Ustadz Muhammad Abdul Mu'id

444. Ustadz Abdusy Syakur Musawiru

445. Ustadz Nugroho Abdul Hadi

446. Ustadz Lalu Akhyaruddin

447. Ustadz Hamdani (Bontang)

448. Ustadz Erwin Nuryadin

449. Ustadz Muhammad Azdi Nawawi

450. Ustadz Abdul Aziz Samanhudy

451. Ustadz Ali Agustian Bahri

452. Ustadz Aidil Putra Dzulqarnain

453. Ustadz La Ode Muhammad Yamin

454. Ustadz Sufyan Abu Hasna

455. Ustadz Andi Abu Muhsin

456. Ustadz Abu Abdillah Muhammad Ridho

457. Ustadz Amri Abu Suhail

458. Ustadz Muhammad Hafiz Anshari

459. Ustadz Muhammad Hasby Ridhani

460. Ustadz Abu Mahlin

461. Ustadz Andi Abu Fadhilah

462. Ustadz Febriansyah Riza

463. Ustadz Dodi Palalek Chandra

464. Ustadz Zaidun Abu Hudzaifah

465. Ustadz Thoriq bin Abdul Aziz At-Tamimi

466. Ustadz Muhammad Ainur Riza

467. Ustadz Abdul Hamid Abror

468. Ustadz Abu Hisyam Muhammad Latif

469. Ustadz Abdul Aziz Setiawan

470. Ustadz Fakhruddin Ahmad Darwis

471. Ustadz Muhammad Harianton

472. Ustadz Abdullah Zawawi

473. Ustadz Muhammad Anwar Zain

474. Ustadz Abu Zabdan Abqory

475. Ustadz Abu Abdul Qoyyum

476. Ustadz Abu Afaf'

477. Ustadz Abu Wifaq

478. Ustadz Bisri Tujang

479. Ustadz Abu Ridho Ridwan Sanusi

480. Ustadz Gonda Yumitro

481. Ustadz Ahmad Fadlan (Berastagi)

482. Ustadz Abu Haitsam Iqbal

483. Ustadz Ayyub Novel Baya'syut

484. Ustadz Zahid Hadromi

485. Ustadz Muhammad Talase

486. Ustadz Mulyo Agung

487. Ustadz Afrokhi Abdul Ghoni

488. Ustadz Abu Salima Supriadi

489. Ustadz Abu Rofi' Robby Kader

490. Ustadz Rosyid Al-Jundi

491. Ustadz Asmon Nurijal

492. Ustadz Muhammad Ihsan (Sawahlunto)

493. Ustadz Dano Abdurrazaq Al-Hasany

494. Ustadz Metri Yondi

495. Ustadz Ibnu Sutopo Yuonoa

496. Ustadz Rizki Amipon Dasa

497. Ustadz Sulaiman Rasyid Al-Maidany

498. Ustadz Rosyid Abu Rosyidah

499. Ustadz Bilal Abu Azfa

500. Ustadz Heri Abu Salman

501. Ustadz Syaifuddin Abu Zain

502. Ustadz Satria Habibi

503. Ustadz Syamsu Alam

504. Ustadz Abu Rima Asik Amali

505. Ustadz Abu Yahya Rohmanto

506. Ustadz Fatih Mufarrih

507. Ustadz Nur Hidayanto

508. Ustadz Hafidz Al-Mustofa

509. Ustadz Abdurrahman Ash-Shaqali

510. Ustadz Agus Setiawan Abul Ala

511. Ustadz Ibrahim Adam Khan

512. Ustadz Dahlan Sholeh

513. Ustadz Kholiful Hadi (Murid Syaikh Muqbil)

514. Ustadz Abu Yusuf Ahmad Jamil

515. Ustadz Muhammad Iqbal Astar

516. Ustadz Abu Amr Abdurrahman Al-Maidany

517. Ustadz Nasiruddin Irfan

518. Ustadz Abdurrahman Abu Dihyah

519. Ustadz Abu Ghozi Asraruddin

520. Ustadz Abul Hasan Ali Al-Maidany

521. Ustadz Ahmad Zamroni

522. Ustadz Fathul Mubarok Al-Kutawy

523. Ustadz Maulana Syahrin Al-Banjary

524. Ustadz Jaka Ibnu Zulkifli

525. Ustadz Abu Ahmad Muhammad Rofi'i Al-Maidany

526. Ustadz Muhammad Irfandi (Murid Syaikh Usamah Hafidz)

527. Ustadz Dicky Miswardi (Pemegang Sanad Halaqoh Ijazah Tahfizh Masjid Nabawi)

528. Ustadz Abul Khair Askal (Alumni Darul Hadits Ma'rib Yaman)

529. Ustadz Yastafif

530. Ustadz Muhammad Basit

531. Ustadz Abu Ubaeidillah Arfandi Al-Kubary

532. Ustadz Hamdi Abu Abdillah

533. Ustadz Mubarak Abdul Rahim

534. Ustadz Abu Lailah Grivaldy

535. Ustadz Abdurrahman Abu Usamah

536. Ustadz Abu Hanif Ibrahim Al-Banjary

537. Ustadz Heriyadi Abu Umar

538. Ustadz Asqar Abu Ayyasy

539. Ustadz Redha Al-Khausar

540. Ustadz Edy Saputra Asyek

541. Ustadz Soepardi Ahmad

542. Ustadz Muhammad Rizky Firanda

543. Ustadz Abu Mundzir Al-Ghifary

544. Ustadz Dede Nur Iman

545. Ustadz Abu Khalid Muhammad Iqbal Al-Malanji

546. Ustadz Choirul Makrom

547. Ustadz Buya Zamzami Nas

548. Ustadz Dasman Yahya Ma'ali

549. Ustadz Fuadi Romadhon Ritonga Al-Marbawy

550. Ustadz Jauhari Siregar

551. Ustadz Ade Agustian

552. Ustadz Agus Dwiyanto

553. Ustadz Abdullah Darwanto

554. Ustadz Fajar Affandi

555. Ustadz Herman Susilo

556. Ustadz Farih Wajdi

557. Ustadz Aji Nurantono

558. Ustadz Imam Hanafi Ritonga

559. Ustadz Rahmat Gufron

560. Ustadz Ariful Bahri

561. Ustadz Taufiq Hidayat Siregar (Rantauprapat)

562. Ustadz Muazia Ulhaq

563. Ustadz Oryza Abu Hayyan

564. Ustadz dr. Zuher Muhammad Abid (Dokter)

565. Ustadz Fityan Amali

566. Ustadz Muhtadi Abdul Munib

567. Ustadz Abu Salamah Khoirul Mardi

568. Ustadz Abu Musa Fathoni

569. Ustadz Jamal Ibnu Masta

570. Ustadz Aldhi Ferdian

571. Ustadz Idrus Yusuf

572. Ustadz Chandra Abbas

573. Ustadz Aep Saepullah Ibnu Ahmad

574. Ustadz Didin Nuralam

575. Ustadz Sulaiman Abu Syeikha

576. Ustadz Hendro Abdul Ghofur

577. Ustadz Agung Budiardi Abu Zayan

578. Ustadz Rido Abu Hafidzh

579. Ustadz Luthfy Nurrozzi

580. Ustadz Husni Mubarok

581. Ustadz Faisal Abu Hafizha

582. Ustadz Beni Ardiansyah

583. Ustadz Ahmad Ali Rozaq

584. Ustadz Dzikrullah Azra

585. Ustadz Firmansyah Abu Fauzan

586. Ustadz Abu Yahya Tomy

587. Ustadz Mahmud Bakari

588. Ustadz Abu Hudzaifah Thohir (Alumni Darul Hadits Fiyusy Yaman)

589. Ustadz Hamdi Maspeke

590. Ustadz Nurdin Al-Fasih

591. Ustadz Ilham Kaning

592. Ustadz Abu Ja'far Khalil Gibran

593. Ustadz Fauzy Junaidi

594. Ustadz Fadhil Huwaidy

595. Ustadz Datyadikara

596. Ustadz Fahri Umar

597. Ustadz Adnan As-So'dy

598. Ustadz Galih Suarsa

599. Ustadz Salman Zulfahmi

600. Ustadz Arip Priyadi

601. Ustadz Rijal Arifin

602. Ustadz Muhammad Hazim

603. Ustadz Dedi Permadi

604. Ustadz Ade Abu Muadz

605. Ustadz Bubun Abu Syu'ban

606. Ustadz Fawwaz bin Yusuf

607. Ustadz Yudi Nurdani

608. Ustadz Ahmad Azzam Yasir

609. Ustadz Abu Isa Abdullah bin Salam

610. Ustadz Martin Mawardi

611. Ustadz Abu Sufyan Marsin

612. Ustadz Erfandoni Tarmizi

613. Ustadz Abu Ahmad Pepen Suhendra

614. Uatadz Abu Tsabitah Andi Ruswandi

615. Ustadz Daniel Utsman

616. Ustadz Asep Mulyana

617. Ustadz Muhammad Zamzami Islamy

618. Ustadz Abu Ibrahim Muhammad Az-Zuhandi

619. Ustadz Abu Zubair Abul Mauludi

620. Ustadz Saleh Hasan Bajrey

621. Ustadz Abu Faiz Iyan Sopian

622. Ustadz Dede Yan Al-Fadhl

623. Ustadz Abu Umair Umar Sulaiman

624. Ustadz Abu Muhammad Ade Abdurrahman

625. Ustadz Aslam Muhsin Abidin

626. Ustadz Abu Ayyub Bangun Al-Langkati

627. Ustadz Abdullah Adangton

628. Ustadz Abu Abdirrohman Abdul Halim Asy-Syirbuny (Alumni Darul Hadits Dammaj Yaman)

629. Ustadz Daud Muttaqin

630. Ustadz Wildan Faroz

631. Ustadz Sandi Sudirman

632. Ustadz Abdurrahman Ayyub (rahimahullah)

633. Ustadz Abu Shafwan Taufiq Usman

634. Ustadz Hudzaifah bin Muhammad

635. Ustadz Fitri bin Dede

636. Ustadz Latif Muhammad

637. Ustadz Juli Dermawan (Alumni Ma'had I'dad Al-Aimmah Mekkah)

638. Ustadz Muhamad Arifin Siregar

639. Ustadz Umair Suharlan

640. Ustadz Rizki Baswedan

641. Ustadz Abu Sabila Budi Setyawan

642. Ustadz Zuhdi Amin

643. Ustadz Agus Makmun

644. Ustadz Ahmad Mustaqim

645. Ustadz Endang Sutedi

646. Ustadz Hamzah Mudzakar

647. Ustadz Abu Syarif Abdillah Hafsh

648. Ustadz Tegar Alfiyanto

649. Ustadz Arya Widaya

650. Ustadz Nursidin Hamdi

651. Ustadz Abdul Hakim Rahmatullah

652. Ustadz Abu Uwais Abdurrohim

653. Ustadz Abu Aisha Fadel Ahmad

654. Ustadz Abu Ruwaifi Saryanto

655. Ustadz Abu Abdillah Sigit Ari Wibowo

656. Ustadz Abu Zubair Faturrahman

657. Ustadz Hifni Nashif Umar

658. Ustadz Suhuf Subhan

659. Ustadz Arif Abu Abdirrahman

660. Ustadz Basuki Rahmat

661. Ustadz Nurul Zakaria

662. Ustadz Abu Muslim Bayu

663. Ustadz Winning Son Ashari

664. Ustadz Abu Ishlah

665. Ustadz Rahmat Pujianto

666. Ustadz Mochamad Taufiq bin Badri

667. Ustadz Abu Rozan Hermanto

668. Ustadz Muhammad Kholil

669. Ustadz Danang Santoso

670. Ustadz Abu Harits Al-Jawi

671. Ustadz Ade Hermadi

672. Ustadz Andik Yudiawan

673. Ustadz Hisyam Al-Katiri

674. Ustadz Fauzi Iskandar

675. Ustadz Moch. Haekal Awla

676. Ustadz Syamsidar Mahyan Su'ud (Alumni Darul Hadits Ma'rib Yaman)

677. Ustadz Abu Hafs Wendri

678. Ustadz Abu Dawud Al-Atsary

679. Ustadz Abu Shofiyah Basuni

680. Ustadz Muhammad Fauzan bin Ahmad

681. Ustadz Asmuni Abdussyakur

682. Ustadz Hedi Kurniadi

683. Ustadz Haidir Rahman

684. Ustadz Abu Hudzaifah Ath-Thalibi

685. Ustadz Rahmat Nur Hidayat

686. Ustadz Abduh Ar-Rosyad

687. Ustadz Yogi Abu Sumayyah

688. Ustadz Farhan Rahim El-Hubby

689. Ustadz Said Salamah

690. Ustadz Abu Ahmad Supiandi

691. Ustadz Mahmudi Arif Dahlan

692. Ustadz Fikri Al-Hamdi

693. Ustadz Riki Abu Ibrahim

694. Ustadz Ahmad Rusli Abu Auf

695. Ustadz Abul Abbas Khosy'in

696. Ustadz Firman Anshori

697. Ustadz Abdullah Furqon

698. Ustadz Eko Yulianto

699. Ustadz Purwanto Abu Mubarok

700. Ustadz Joni Indo Abu Farwa

701. Ustadz Fahrudin Majid

702. Ustadz Abu Abdillah Irsan

703. Ustadz Kailani Umar

704. Ustadz Abdurrahim Abu Ukasyah

705. Ustadz Muhammad Amruddin

706. Ustadz Salman Abu Saroh

707. Ustadz Abu Hammam Ahmad Izzah

708. Ustadz Anas Abu Nadiya

709. Ustadz Ghozi Abiyyi

710. Ustadz Dimas Panji

711. Ustadz Iwan Abu Al-Fatih

712. Ustadz Sutan Jefri bin Marzuki

713. Ustadz Abu Faizah Dirham

714. Ustadz Amrullah Akhadinta

715. Ustadz Mukhlis Maimun

716. Ustadz Rio Santoso

717. Ustadz Dzaki Abdullah

718. Ustadz Isnen Azhar

719. Ustadz Azwar Busyairi

720. Ustadz Azriyat

721. Ustadz Hilal Abu Naufal Al-Makassari

722. Ustadz Muhammad Wujud Arba'in

723. Ustadz Upang Bahrudin

724. Ustadz Abdurrahim Ayyub

725. Ustadz Nur Hasan Yazid

726. Ustadz Thofa Nur Cholis

727. Ustadz Sofyan Ahmad Madiu

728. Ustadz Abu Aslam Benni Mahaputra

729. Ustadz Fajril Huda

730. Ustadz Roziqien M Tahiyat

731. Ustadz Oktarizal Firza

732. Ustadz Ahmad Daniel

733. Ustadz Bambang Eka Kencana

734. Ustadz Abu Faiz Abdullah

735. Ustadz Abu Rifqi Al-Asrofi

736. Ustadz Abu Husna Afdal

737. Ustadz Reno Ardiyan

738. Ustadz Jefrizal Abu Muhammad

739. Ustadz Rayhan Ali Arifin

740. Ustadz Arsyid Shiddiq

741. Ustadz Yasir Abu Yasir

742. Ustadz Hasim Ikhwanuddin

743. Ustadz Ristiyan Ragil

744. Ustadz Abu Abdillah Imam Syarifuddin

745. Ustadz Syech Muammar

746. Ustadz Zulkhairi

747. Ustadz Anas Wahyudi Arif

748. Ustadz Abu Rayyan Abdullah Hasbi

749. Ustadz Muhammad Fauzan

750. Ustadz Abu Ashraf Muhammad Mardhatillah

751. Ustadz Abu Mu'adz Imam Maulid

752. Ustadz Umul Huruf Yuzi

753. Ustadz Abu Unaisah Miswan Rusdi

754. Ustadz Abu Hudzaifah Umar

755. Ustadz Abdul Mughni Abu Hatim

756. Ustadz Abu Faiq Urfa Furota

757. Ustadz Gufron Halimi

758. Ustadz Abu Ayman Davit Saputra

759. Ustadz Tri Fadli Wibowo

760. Ustadz Imron Abdurasyid

761. Ustadz Junaid bin Ibrahim Iha

762. Ustadz Ismail Abbas Margam

763. Ustadz Isnain La Harisi

764. Ustadz Muqorrobin Yusuf

765. Ustadz Fauzi M Noor

766. Ustadz Iwan Kurniawan

767. Ustadz Abu Abdin Naafi'

768. Ustadz Nashr bin Abdul Karim

769. Ustadz Abu Kayyisah

770. Ustadz Muhammad Gunawan

771. Ustadz Abdullah Banawi

772. Ustadz Abu Husein Shiddiq As-Sawy

773. Ustadz Umam Abu Dhihyah

774. Ustadz Nur Hari Abu Aminah

775. Ustadz Muhammad Azizan

776. Ustadz Subakir Ahmad

777. Ustadz Yakub Akhmadi

778. Ustadz Agus Barnianto

779. Ustadz Ahmad Faiz Asifuddin

780. Ustadz Faizal Mista

781. Ustadz Muhammad Khidir Unaaha

782. Ustadz Abu Abdillah Rikrik Aulia Rahman

783. Ustadz Muhammad Alif

784. Ustadz Wahyu Abu Ubaid

785. Ustadz Khusnul Anam

786. Ustadz Asril Ilyas

787. Ustadz Hamdi Al-Bakry

788. Ustadz Muhammad Jundi

789. Ustadz Sofian Hadi Al-Batawi

790. Ustadz Magrib Al-Farisi

791. Ustadz Abu Salim Waldi

792. Ustadz Asep Abdul Malik

793. Ustadz Rizqi Amirurrosyid

794. Ustadz Hasan Armin Akbar

795. Ustadz Lukman Syafi'i

796. Ustadz Jajang Ibnu Hajar

797. Ustadz Marwan Abu Raihana

798. Ustadz Unang Sodikin

799. Ustadz Mufy Hanif Thalib

800. Ustadz Beny Ardiansyah

801. Ustadz Abu Shofiya Muhaimin Azis

802. Ustadz Andri Yanto Syamsyudin

803. Ustadz Zaki Yamani

804. Ustadz Agil Pradana

805. Ustadz Atori Husen

806. Ustadz Ahmad Abu Fadhl

807. Ustadz Firdaus Basyir As-Subayanji

808. Ustadz Abu Yusuf Akhmad Ja'far

809. Ustadz Hafzan El-Hadi

810. Ustadz Abdullah Abu Salman

811. Ustadz Wira Mandiri Bachrun (Alumni Darul Hadits Syihr, Yaman)

812. Ustadz Tri Juli Ruslan

813. Ustadz Hanan Bahanan (Murid Syaikh Muqbil Al-Wadi'i)

814. Ustadz Zuhair Abu Hamzah

815. Ustadz Rahmat Hidayat Bachtiar

816. Ustadz Mujibullah

817. Ustadz Hudzaifah Maricar

818. Ustadz Emha Amiinullah

819. Ustadz Haris Hermawan

820. Ustadz Abul Wafa Makmur Ali

821. Ustadz Ujie Effendi

822. Ustadz Gusnu Algani

823. Ustadz Muhammad Kurnaini

824. Ustadz Habibie Hamzah

825. Ustadz Khotimin

826. Ustadz Umbu Aha

827. Ustadz Abu Sholih Harno

828. Ustadz Ibrohim Anas

829. Ustadz Dody Palalek

830. Ustadz Abu Ahnaf Al-Banjary

831. Ustadz Amirul Hadi

832. Ustadz Muhammad Irfan Nasution

833. Ustadz Rasyid Aus

834. Ustadz Abdul Aziz Al-Maidany

835. Ustadz Abu Imana

836. Ustadz Nur Alin

837. Ustadz Dzikrulloh Arza

838. Ustadz Ade Ading

839. Ustadz Hatim Abdullah

840. Ustadz Abu Saleemah

841. Ustadz Ali Muyassar Rasyid

842. Ustadz Rizky Will Ramadhan

843. Ustadz Abu Sabila Budi Setiawan

844. Ustadz Khoiri As-Salaky

845. Ustadz Adi Satria

846. Ustadz Rusmaji

847. Ustadz Abu Ubaidirrahman

848. Ustadz Akhsanuddin

849. Ustadz Rifaq Aunur Rafiq

850. Ustadz Suhardi Abu Qonita

851. Ustadz Suri Suryana Abdullah

852. Ustadz Rofi ibn Sa'ad Al-Jawy

853. Ustadz Abu Ibrohim Abdul Khaliq

854. Ustadz Abu Hanafi As-Sundawy

855. Ustadz Dadang Abu Abdillah

856. Ustadz Muhammad Rafiq Mustain

857. Ustadz Farhan Baraba

858. Ustadz Ramdana Abu Usamah

859. Ustadz Subhan Apriando

860. Ustadz Edi Susanto

861. Ustadz Muhammad Abu Rivai

862. Ustadz Muhammad Jauhary

863. Ustadz Abu Muhammad Syihabuddin Al-Atsary

864. Ustadz Abu Ahnaf Arsyad Al-Manokwary

865. Ustadz Husain Al-Auza'i

866. Ustadz Abu Fatimah Disky Berampu

867. Ustadz Abu Maudhunah Azaila'i

868. Ustadz Irfan Thoyyib

869. Ustadz Yusron Al-Haddad

870. Ustadz Khairul Umam

871. Ustadz Haidir Abdurrahman Husain

872. Ustadz Abu Usamah Herwanto

873. Ustadz Asyhari Masduki

874. Ustadz Ryan Rahman Hakim

875. Ustadz Malik Ashari

876. Ustadz Hamzah As-Sindy

877. Ustadz Harits Muhammad Arif

878. Ustadz Muhammad Rifqi Al-Kalimantani

879. Ustadz Sofyan Saladin

880. Ustadz Tega Barudin

881. Ustadz Asep Seppudin

882. Ustadz Pangadilan Harahap

883. Ustadz Ari Setiawan (Alumni STDI Jember)

884. Ustadz dr. Sandro Wills (Dokter)

885. Ustadz Sukirman (Binjai)

886. Ustadz Fauzy Basulthona

887. Ustadz Oryza Abu Sulaiman

888. Ustadz Azis Faturokhman

889. Ustadz Abu Ibrahim Muhammad Mundzir

890. Ustadz dr. Budi Handono (Dokter)

891. Ustadz Fandi Abu Maryam

892. Ustadz Abu Fauzan Gaos bin Ibrahim

893. Ustadz Haidar Askarulqohar

894. Ustadz Hidayatullah Ismail

895. Ustadz Mumuh Mukhtaruddin

896. Ustadz Abu Qotada Al-Barowy

897. Ustadz Ahmad Mudzakkir

898. Ustadz Arsil Anwar

899. Ustadz Ahmad Aqil

900. Ustadz Ramli Shalih

901. Ustadz Ahmad Amirul

902. Ustadz Ayyasy Al-Maidany

903. Ustadz Rizky Abu Ilyasa

904. Ustadz Abu Hanif Ali Patada

905. Ustadz Yusuf Surya

906. Ustadz Yaumil Akhir

907. Ustadz Sanusi Daris

908. Ustadz Irfandi Makku

909. Ustadz Ibnu Majah, BA

910. Ustadz Riswan Batubara

911. Ustadz Abdussalam S (Binjai)

912. Ustadz Adil Harahap

913. Ustadz Abul Hajjaj Abdurrohman (Alumni Darul Hadits Fiyusy, Yaman)

914. Ustadz Abu Ibrahim Yusufbb

915. Ustadz Abu Ja'far Syamsul Arifin

916. Ustadz Rahmad Mudasir

917. Ustadz Asriadi Abdul Aziz

Dan masih banyak lagi….

HAFIDZHAHUMULLAHU TA’ALA (Semoga Allah menjaga mereka semua). Silahkan ambil ilmu sebanyak-banyaknya dari para asatidz sunnah kita di atas, karena mereka senantiasa berada di atas manhaj di atas yang benar. Mereka saling merekomendasikan satu sama lain dan sama-sama bertujuan satu, yakni mengajarkan bagaimana beragama yang benar sesuai manhaj salafush sholih. Adapun perselisihan yang terjadi di antara mereka adalah hal yang lumrah terjadi sebagaimana para ulama juga ada yang berselisih. Mereka tidaklah didanai oleh Amerika ataupun ISIS, mereka bukanlah teroris. Mereka murni ingin mengajarkan agama dan kebaikan di tanah air kita tercinta ini. Terserahlah menyebut mereka wahabi, salafi, sesat. Akan tetapi silahkan tabayyun terlebih dahulu, silahkan lihat ceramah-ceramah mereka dengan hati yang bersih. Anda akan menilainya sendiri.

Barokallahu fikum

Wednesday, September 1, 2021

APAKAH SELAIN SALAFY BERARTI SESAT


Tak jarang, sebagian saudara kita mengajukan pertanya'an bernada sinis, yang entah disebabkan ketidaktahuan atau hanya sekedar untuk menebar syubhat.

"Oooo, jadi semua yang diluar salafi sesat semua??

Masuk neraka semua, hanya salafi aja yang pasti benar dan dijamin masuk surga??"

Saudaraku...

Salafi (pengikut salaf) itu tidak ma'shum, sebagai manusia biasa kita juga pernah khilaf, bisa futur, bahkan bisa jadi juga terkadang berbuat maksiat, bisa terkena penyakit hati, dan lain sebagainya. Dan juga, tidak ada diantara kita yang yakin pasti masuk surga, apalagi dijamin surga.

Justru karena kita semua sangat mengharap surga dan takut masuk neraka, maka kita selalu berusaha tunduk dan patuh, serta berusaha mengajak semua saudara kita yang se-islam dan se-iman agar ta'at terhadap syari'at.

Dan lagi.. Perkata'an-perkata'an semisal "selain Salafi"  atau  "diluar Salafiy" sangatlah salah kaprah, seolah-olah dianggapnya Salafi itu adalah sebuah organisasi atau aliran atau semisalnya. 

Padahal sejatinya, Salafi adalah penisbatan terhadap generasi salaf, jadi siapa saja yang mengikuti Qur'an dan Sunnah menurut pemahaman Salaful Ummah, maka ia Salafi.

Pertanya'an yang benar seharusnya :

"Apakah dibenarkan jika beragama mengikuti selain manhaj salaf??"

Atau..

"Apakah jika tidak mengikuti Qur'an dan Sunnah menurut pemahaman Salaful Ummah bisa dibenarkan??"

Maka jawabannya adalah : 

1. Al Imam Abdurrahman bin 'Amr Al Auza'i berkata :

"Wajib bagimu untuk mengikuti jejak salaf walaupun banyak orang menolakmu, dan hati-hatilah dari pemahaman/pendapat tokoh-tokoh itu walaupun mereka mengemasnya untukmu dengan kata-kata (yang indah)" 

(Asy Syari'ah, karya Al Imam Al Ajurri, hal. 63).

   2. Al Imam Abu Hanifah An Nu'man bin Tsabit berkata :

"Wajib bagimu untuk mengikuti atsar dan jalan yang ditempuh oleh salaf, dan hati-hatilah dari segala yang diada-adakan dalam agama, karena ia adalah bid'ah".

(Shaunul Manthiq, karya As Suyuthi, hal. 322, dinukil dari kitab Al Marqat fii Nahjis Salaf Sabilun Najah, hal. 54).    

3. Al Imam Abul Mudhaffar As Sam'ani berkata :

"Syi'ar Ahlus Sunnah adalah mengikuti manhaj salafush shalih dan meninggalkan segala yang diada-adakan (dalam agama)" 

(Al Intishaar li Ahlil Hadits, karya Muhammad bin Umar Bazmul hal. 88)

4. Al Imam Qawaamus Sunnah Al Ashbahani berkata :

"Barangsiapa menyelisihi sahabat dan tabi'in (salaf) maka ia sesat, walaupun banyak ilmunya" 

(Al Hujjah fii Bayaanil Mahajjah, 2/437-438, dinukil dari kitab Al Intishaar li Ahlil Hadits, hal. 88)    

5. Al-Imam As Syathibi berkata :

"Segala apa yang menyelisihi manhaj salaf, maka ia adalah kesesatan" 

(Al Muwafaqaat, 3/284), dinukil melalui Al Marqat fii Nahjis Salaf Sabilun Najah, hal. 57).     

6. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata :

"Tidak tercela bagi siapa saja yang menampakkan manhaj salaf, berintisab dan bersandar kepadanya, bahkan yang demikian itu disepakati wajib diterima, karena manhaj salaf pasti benar" 

(Majmu' Fatawa, 4/149). 

Beliau juga berkata : 

"Bahkan syi'ar Ahlul Bid'ah adalah meninggalkan manhaj salaf" 

(Majmu' Fatawa, 4/155).    

Hal ini sebagaimana firman Allah Ta'ala :

"Dan apa saja yang kalian perselisihkan maka keputusannya kembali kepada Allah" 

(QS. Asy Syuura: 10).

Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wa sallam :

"Sebaik-baik manusia adalah generasiku (para sahabat) kemudian generasi berikutnya (tabi'in) kemudian generasi berikutnya (tabiu't tabi'in)".

(Hadits Bukhari dan Muslim).

"Aku Wasiatkan kepada kalian (untuk mengikuti) para sahabatku, kemudian orang-orang sesudah mereka, kemudian orang-orang sesudah mereka".

(Shahih Sunan Ibnu Majah).

Dan Rasulullah pun telah menjelaskan bahwa hanya ada satu golongan yang berada diatas kebenaran dan keselamatan. Dalam sebuah riwayat, para sahabat bertanya siapakah yang selamat itu?

Jawab Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam :

"Mereka adalah orang-orang yang memegang ajaranku dan para sahabatku pada hari ini"

(H.R. Ibnu majah dari hadits Anas bin Malik).

Oleh karena itu :

"Bersabarlah dirimu diatas sunnah, tetaplah tegak sebagaimana para sahabat tegak diatasnya. Katakanlah sebagai mana yang mereka katakan, tahanlah dirimu dari apa-apa yang mereka menahan diri darinya. Dan ikutilah jalan salafush shalih karena akan mencukupimu apa saja yang mencukupi mereka".

"Maka segala keputusan yang diambil oleh Al Kitab dan As Sunnah serta dipersaksikan keabsahannya oleh keduanya itulah al haq (kebenaran). Dan tidak ada sesudah kebenaran melainkan kesesatan…". 

(lihat Tafsir Al Qur'an Al 'Azhim, II/250).

Semoga Allah Ta'ala senantiasa membimbing kita untuk mengikuti manhaj salaf di dalam memahami dienul Islam ini, mengamalkannya dan berteguh diri di atasnya, sehingga bertemu dengan-Nya dalam keadaan husnul khatimah. Aamiin Yaa Rabbal 'Alamin..

Wallahu a'lamu bish shawaab

Barakallahu fiikum