Skip to main content

Posts

Showing posts with the label pamer

Ikhlas Syarat Diterima Amal

  Jauhilah Riya' Oleh Ustadz Abu Isma’il Muslim al-Atsari  Tidak ada perbedaan pendapat di kalangan Ulama bahwa ikhlas dan mutâba’ah (mengikuti tuntunan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ) merupakan dua syarat diterimanya amal seorang Mukmin. Allâh Azza wa Jalla berfirman:  تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ﴿١﴾ الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ  Maha suci Allâh yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. [Al-Mulk/57:1-2]  Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah berkata, “yang lebih baik amalnya” yaitu yang lebih ikhlas dan lebih benar. Suatu amal tidak akan diterima sehingga menjadi amal yang ikhlas dan benar. Ikhlas, jika amal itu karena Allâh Azza wa Jalla , dan benar, jika amal itu di atas Sunnah

Menyembunyikan Amal Shaleh Agar Terhindar dari Riya’

Silsilah Amalan Hati dan Penyakit Hati http://ilmiyyah.com/archives/5028 🎙 Ustadz Firanda Andirja, MA حفظه لله تعالى بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله Di antara tips berikutnya, tips ketiga agar kita terhindar dari riya’, yaitu usahakan kita menyembunyikan amal shalih kita. Dan ini adalah wasiat dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata: مَنْ اِسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يَكُونَ لَهُ خَبِيءٌ مِنْ عَمَلٍ صَالِحٍ فَلْيَفْعَلْ “Barangsiapa yang mampu untuk memiliki amalan shalih yang tersembunyi, maka lakukanlah.” (HR Ahmad dalam Az Zuhdu, Ash-Shahihah 2313) Diriwayatkan oleh Hanad bin as-Sâri rahimahullah dari Zubair bin Awwam Radhiyallahu anhu, dia mengatakan “Siapa diantara kalian yang bisa memiliki amal shaleh yang dikerjakan secara sembunyi-sembunyi, maka hendaklah dia lakukan" (Az-Zuhd, 2/444. Juga diriwayatkan oleh Ibnul Mubarak dalam Az-Zuhd, 1/392) Karena kalau amalan shalih tersembunyi itu pahalanya

Riya' Lebih Bahaya dari Fitnah Dajjal

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ Maukah kamu kuberitahu tentang sesuatau yang menurutku lebih aku khawatirkan terhadap kalian daripada (fitnah) Al masih Ad Dajjal? Para sahabat berkata, “Tentu saja”. Beliau bersabda, “Syirik khafi (yang tersembunyi), yaitu ketika sesorang berdiri mengerjakan shalat, dia perbagus shalatnya karena mengetahui ada orang lain yang memperhatikannya “[H.R Ahmad dalam musnadnya. Dihasankan oleh Syaikh Albani Shahiihul Jami’ (2604)] Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa riya’ termasuk syirik khafi yang samar dan tersembunyi. Hal ini karena riya’ terkait dengan niat dan termasuk amalan hati, yang hanya diketahui oleh Allah Ta’ala. Tidak ada seseorang pun yang mengetahui niat dan maksud  seseorang kecuali Allah semata. Hadist di atas menunjukkan tentang bahaya riya’, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam khawatir riya’ menimpa para sahabat yang merupakan umat terbaik, apalagi terhadap selain mereka. Kekhawatiran beliau

Hukum Riya’

Riya’ ada dua jenis. Jenis yang pertama hukumnya syirik akbar. Hal ini terjadi jika sesorang melakukan seluruh amalnya agar dilihat manusia, dan tidak sedikit pun mengharap wajah Allah. Dia bermaksud bisa bebas hidup bersama kaum muslimin, menjaga darah dan hartanya. Inilah riya’ yang dimiliki oleh orang-orang munafik. Allah berfirman tentang keadaan mereka (yang artinya), “Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka . Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali” (QS. An Nisaa’:142). Adapun yang kedua adalah riya’ yang terkadang menimpa orang yang beriman. Sikap riya’ ini terjadang muncul dalam sebagian amal. Seseorang beramal karena Allah dan juga diniatkan untuk selain Allah. Riya’ jenis seperti ini merupakan perbuatan syirik asghar.[I’aanatul Mustafiid bi Syarhi Kitaabi at Tauhiid II/84. Syaikh Shali

Dunia Adalah Ajang Berbangga

Dunia jadi ajang berbangga di antara manusia, sibuk dengan memperbanyak harta dan begitu bangga dengan anak. Itulah yang Allah subhanahu wa ta’ala firmankan, وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ “dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak”. Syaikh As Sa’di rahimahullah menerangkan, “Setiap pengagum dunia begitu saling berbangga satu dan lainnya. Inilah yang sering kita lihat. Mereka sangat ingin sekali tersohor dalam hal itu dari yang lainnya.”[4] Beliau menjelaskan lagi, “Setiap pengagum dunia  akan selalu berbangga dengan banyaknya harta dan anak dari yang lainnya. Ini suatu realitas pada pengagum dunia.”[5] Lalu bagaimanakah sikap yang benar? Syaikh As Sa’di rahimahullah menjelaskan kembali, “Hal ini berbeda dengan orang yang mengenal dunia dan hakikatnya. Ia hanya menjadikan dunia sebagai tempat berlalu, bukan negeri yang ia menetap selamanya. Dunia hanya dijadikan negeri sebagai ajang untuk saling berlomb

RIYA DAN TANDA-TANDANYA

🎙️ *Berkata Asy Syaikh Shalih Fauzan Al Fauzan hafidzhahullah :* الـــرياء :  هـو أن يعـمل الإنـسان العـمل الصـالح لأجـل أن يـراه الـناس فيمـدحوه . وهـو محـبط للعـمل ، ومـوجب للعـقاب ، وهـو شـيء فـي القلـب . وقـد سـماه النبـي ﷺ [ الشـرك الخـفي ] . *"Riya' adalah seseorang melakukan amal shalih agar supaya manusia melihatnya lalu memujinya.*  *Riya' ini membatalkan amal, menyebabkan  adzab (bagi pelakunya), dan ia adalah sesuatu yang ada di dalam hati. Dan Nabi ﷺ menamainya dengan syirik yang samar (khafy).*  ومــن عــلاماته : أن ينشـط الإنـسان فـي العمـل إذا كـان يـراه النـاس ، وإذا كانـوا لا يـرونه ؛ تـرك العـمل . *Dan di antara tanda-tandanya adalah  seseorang semangat dalam beramal apabila manusia melihatnya, dan apabila manusia tidak melihatnya iapun meninggalkan amal.*  والـذي يبتلـى بالـرياء : " يُنصـح بالخـوف مـن الله ، ويـذكر باطـلاع الله علـى مـا فـي قـلبه ، وشـدة عـقوبته للمـرائين ، وبـأن عملـه سيكـون تعبـا بـلا فائـدة ،