Sunday, October 10, 2021
Thursday, October 7, 2021
BUMI MENOLAK JENAZAH PENGHINA NABI MUHAMMAD ﷺ
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Sahabat yang Mulia Anas bin Malik radhiyallahu’anhu menceritakan,
كانَ رَجُلٌ نَصْرَانِيًّا فأسْلَمَ، وقَرَأَ البَقَرَةَ وآلَ عِمْرَانَ، فَكانَ يَكْتُبُ للنبيِّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ، فَعَادَ نَصْرَانِيًّا، فَكانَ يقولُ: ما يَدْرِي مُحَمَّدٌ إلَّا ما كَتَبْتُ له فأمَاتَهُ اللَّهُ فَدَفَنُوهُ، فأصْبَحَ وقدْ لَفَظَتْهُ الأرْضُ، فَقالوا: هذا فِعْلُ مُحَمَّدٍ وأَصْحَابِهِ لَمَّا هَرَبَ منهمْ، نَبَشُوا عن صَاحِبِنَا فألْقَوْهُ، فَحَفَرُوا له فأعْمَقُوا، فأصْبَحَ وقدْ لَفَظَتْهُ الأرْضُ، فَقالوا: هذا فِعْلُ مُحَمَّدٍ وأَصْحَابِهِ، نَبَشُوا عن صَاحِبِنَا لَمَّا هَرَبَ منهمْ فألْقَوْهُ، فَحَفَرُوا له وأَعْمَقُوا له في الأرْضِ ما اسْتَطَاعُوا، فأصْبَحَ وقدْ لَفَظَتْهُ الأرْضُ، فَعَلِمُوا: أنَّه ليسَ مِنَ النَّاسِ، فألْقَوْهُ
"Dahulu ada seorang nasrani masuk Islam, ia pun membaca surat Al-Baqorah dan Ali Imron, ia juga menulis untuk Nabi ﷺ, namun ia kembali murtad menjadi nasrani, lalu ia berkata: 'Muhammad tidak tahu apa-apa kecuali yang aku tuliskan untuknya'.
Maka Allah pun mematikannya, lalu mereka (kaum nasrani) menguburnya, maka masuklah waktu pagi dan sungguh orang itu telah dimuntahkan kembali oleh bumi sampai keluar dari kuburannya.
Mereka pun berkata: 'Ini pasti ulah Muhammad dan para sahabatnya, karena ia lari meninggalkan Islam maka mereka menggali kuburan teman kita dan melemparnya keluar'.
Maka mereka pun menggali kuburannya lebih dalam lalu menguburnya, tatkala masuk waktu pagi, tubuhnya kembali dimuntahkan oleh bumi hingga keluar dari kuburnya.
Mereka kembali berkata: 'Ini pasti ulah Muhammad dan para sahabatnya, karena ia lari meninggalkan Islam maka mereka menggali kuburan teman kita dan melemparnya keluar'.
Maka mereka kembali menggali bumi lebih dalam semampu mereka, namun saat masuk waktu pagi, bumi kembali memuntahkan tubuhnya.
Mereka pun menyadari, ini bukan perbuatan manusia (melainkan azab Allah), maka mereka melempar tubuhnya." [HR. Al-Bukhari dan Muslim]
Syaikhul Islam Ahmad bin Abdul Halim Al-Harani rahimahullah berkata,
"Orang terlaknat ini yang berdusta atas Nabi ﷺ bahwa beliau tidak mengetahui kecuali yang ia tuliskan, maka Allah membinasakannya dan memperlihatkan kejelekannya, yaitu dengan mengeluarkannya dari kubur setelah dikebumikan beberapa kali.
Dan ini adalah peristiwa yang luar biasa, yang mengingatkan setiap orang bahwa ini adalah azab akibat ucapannya, dan bahwa ia telah berdusta, karena tidak ada mayyit yang mengalami seperti apa yang menimpanya.
Dan bahwa dosa yang ia lakukan lebih besar dari sekedar murtad, karena umumnya orang yang murtad saat mati, tidak mengalami seperti apa yang menimpanya.
Dan bahwa Allah 'azza wa jalla membalas untuk Rasulullah ﷺ, yaitu kepada orang yang menuduh jelek dan mencaci beliau, dan Allah 'azza wa jalla memenangkan agama beliau.
Dan Allah menghukum pendusta itu karena kedustaannya, ketika kaum muslimin tidak dapat menegakkan hukum atasnya." [Ash-Shorimul Maslul, hal. 233]
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
Sumber: https://sofyanruray.info/bumi-menolak-jenazah-penghina-nabi-muhammad/
Saturday, April 10, 2021
Penyesalan Orang Kafir di Akhirat Kelak
Semoga bermanfaat,
Baca Juga Artikel Terbaru Kami Disini :
Besarnya Dosa Meninggalkan Sholat
Belajar Al Qur'an Dengan Metode Ummi (jilid 3 )
Buku-buku Penuh Manfaat dan Hikmah
Kisah Nabi Ismail as dan Telaga Zam-Zam
Wanita Wajib Izin Suami Saat Akan Keluar Rumah
Lunasi Hutang Dengan Kesederhanaan
Tiga Kamus Bahasa Tentang Pekerjaan
Tiga Bahasa Untuk Warna dan Busana
Tiga Bahasa Untuk Perkakas dan Elektronik
Meskipun Sakit, Pahala Tetap Mengalir
Perdebatan Nabi Ibrahim dan Raja Namrud
Bertaubat, Setiap Dosa Akan di Ampuni
Perbanyak Doa Untuk Melunasi Hutang
Tiga Bahasa Tentang Organ Tubuh
Perilaku yang Sesuai Surat Yunus
Tiga Bahasa Tentang Hari dan Bulan
Kandungan Surat Az zumar dan Surat At taubah
Kandungan Surat An nisa dan Al maidah
Hukum memakai Hijab dalam pandangan 4 Mazhab
Meminta Izin dan Mengucapkan Salam
Dikagumi Oleh Allaah, Kok Bisa ya ?
Sakit Adalah Ujian, Cobaan, dan Takdir
Sifat Orang yang Sering Berhutang
Melihat Kebawah Dalam Urusan Dunia
Sakit manghapuskan dosa-dosa kita
Silahkan di share atau simpan link ini, sehingga link bisa dibagikan setiap saat
Jazakallah Khairan.
Friday, October 23, 2020
Syirik
Syirik
Pengertian syirik adalah menyembah Allaah dan menyembah selain Allaah. Perbuatan syirik merupakan perbuatan yang menyekutukan Allaah yang merupakan lawan darinTauhid ( mengesakan Allaah ).
Allaah SWT melarang manusia berbuat syirik. Dalam firman-Nya QS. An-Nisa : 36 yang artinya :
" Dan sembahlah Allaah dan janganlah kamu menyekutukan-Nya dengan sesuatupun"
Harus kita ketahui salam soal tauhid larangan terbesar adalah perbuatan syirik. Karena ibadah merupakan hak terbesar Allaah. Perbuatan syirik adalah perbuatan mengambil hak Allaah SWT lalu diserahkan hak itu kepada selain-Nya. Oleh karena itu perbuatan syirik termasuk kedzaliman yang terbesar.
Firman Allaah SWT dalam QS. Lukman ayat 13, yang artinya :
" Sesungguhnya syirik itu adalah kedzaliman yang terbesar"
Syirik ada 2 macam yaitu syirik akbar (besar) dan asghar (kecil) .
1. Syirik Akbar menyebabkan pelakunya keluar dari agama Islam ( telah kafir )
2. Syirik ashghar adalah setiap pekerjaan (ucapan maupun perbuatan) yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah sebagai ucapan atau perbuatan syirik, tetapi pelakunya tidak keluar dari agama Islam ( belum menjadi kafir).
Yang termasuk syirik akbar misal menyembah kuburan, patung, keris, pohon, dan lainnya yang berwujud kebendaan serta berdoa kepada selain Allaah SWT. seluruh jenis ibadah jika ditujukan kepada selain Allaah, termasuk syirik besar.
Kemudian yang termasuk syirik ashghar (kecil) misalnya Riya' (pamer). Yaitu semua perbuatan yang dilakukan karena mengharap pujian manusia, agar terkenal, dan lain lainnya.
Pelaku syirik menjadi orang yang yeng tersesat, akan masuk neraka dan tidak bisa masuk ke surga. Dosa syirik tidak akan diampuni jika pelakunya tidak bertaubat nasuha ketika masih didunia.
Firman Allaah SWT dalam surat An-Nisa ayat 116, yang artinya :
" Dan barangsiapa menyekutukan Allaah, maka sungguh ia telah tersesat dengan kesesatan yang sejauh-sejauhnya."
Kemudian firman Allaah dalam QS. Al-Maidah ayat 72, yang artinya :
" Sesungguhnya barangsiapa menyekutukan Allaah, maka pasti Allaah mengharamkan kepadanya surga dan tempatnya adalah neraka san tidak ada seorangpun penolong bagi orang-orang yang dzalim."
Semoga bermanfaat
Silahkan share
Baca juga Artikel Kajian Terbaru kami Disini.