Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Ilmu

MENUNTUT ILMU JALAN MENUJU SURGA!

Link Youtube : https://youtu.be/0HYgmBdGUf4 Ketahuilah tidaklah kebodohan diangkat dari diri kecuali kita selalu menyibukkan diri pada menuntut ilmu.  Seorang hamba tidaklah semangat dalam melakukan suatu ibadah dan kebaikan kecuali dengan diiringi pengetahuan tentang keutamaan ibadah tersebut, Dan itu semua menjadikan kita agar selalu mendalami dan mempelajari ilmu syar’i.  Sebuah kebahagian dan kenikmatan yang patut disyukuri, saat seseorang mendapatkan taufiq dari Allah untuk menempuh jalan menuntut ilmu, yang mana di dalamnya memiliki banyak keutamaan.  Menuntut ilmu merupakan salah satu wasilah dalam mendapatkan hidayah dan dengan hidayah itu memudahkan kita dalam memasuki sunga-Nya Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa  Rasulullah ﷺ bersabda, مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, niscaya Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.”...

Pengagungan Terhadap Ilmu

*👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى* 📗 Pengagungan Terhadap Ilmu السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين Halaqah yang pertama dari Muqaddimah Halaqah Silsilah ‘Ilmiyyah adalah tentang Pengagungan Terhadap Ilmu Bagian yang Pertama Telah berkata Guru kami yang mulia Syaikh Dr. shaleh bin abdillah ibn hamid al ‘ushaimi hafdzhahullah didalam muqaddimah kitab beliau khulashah ta’dzimi ‘ilmi, bahwa banyak sedikitnya ilmu seseorang adalah sesuai dengan pengagungan dia terhadap ilmu itu sendiri Barangsiapa yang hatinya penuh dengan pengagungan terhadap ilmu maka hati tersebut pantas menjadi tempat bagi ilmu tersebut, sebaliknya barangsiapa yang berkurang pengagungannya terhadap ilmu maka akan berkurang bagiannya Kemudian beliau menyebutkan 20 perkara yang merupakan bentuk pengagungan terhadap ilmu: 1. Membersihkan Tempat Ilmu Yaitu Hati, Diantara bentuk pengagungan terhadap ilmu adalah membersihkan tempat ilmu, apabila hati kit...

Ilmu itu Didatangi Bukan Mendatangi

Ustadz Aris Munandar Hafidzahullah. Dari Abul Qosim at-Tafakur, aku mendengar Abu Ali al-Hasan bin 'Ali bin Bundar al-Zanjani bercerita bahwa Kholifah Harun ar-Rosyid rohimahullah mengutus seseorang kepada Imam Malik bin Anas rohimahullah agar beliau berkenan datang ke istana supaya dua anak Harun ar-Rosyid yaitu Amin dan Makmun bisa belajar agama langsung kepada Imam Malik. Imam Malik menolak permintaan Kholifah Harun ar-Rosyid dan mengatakan: "Ilmu agama itu didatangi bukan mendatangi." Untuk kedua kalinya Kholifah Harun ar-Rosyid mengutus utusan yang membawa pesan sang Kholifah: "Kukirimkan kedua anakku agar bisa belajar agama bersama murid-muridmu." Respons balik Imam Malik: "Silakan, dengan syarat keduanya tidak boleh melangkahi pundak supaya bisa duduk di depan dan keduanya duduk dimana ada tempat yang longgar saat pengajian." Akhirnya, kedua putra Kholifah tersebut hadir dengan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Imam Malik rohimahullah. (...

UMUR KEDUA ANDA

Ibnu Qoyyim -rohimahulloh- mengatakan: “Sesungguhnya seorang ulama bila telah menanamkan ilmunya kepada orang lain, lalu dia meninggal, maka pahalanya tetap akan mengalir serta nama baiknya akan tetap dikenang. Itulah UMUR KEDUA dan kehidupan lain baginya, dan itulah perkara yang paling pantas untuk dijadikan ajang saling berlomba untuk mendapatkannya dan meraihnya.” [Kitab: Miftahu Daris Sa’adah, Ibnul Qoyyim, 1/148]. Sungguh betapa mulia ilmu agama ini, namun sungguh mengherankan kenyataan sedikitnya orang yang semangat dalam mencari, mengamalkan, dan menyebarkannya… Semoga Allah memberikan taufiq-Nya kepada kita semua, amin. Ditulis oleh, Ustadz DR. Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى. =======🌴🌴🌴🌴🌴=======

TIDAK MENJAMIN

Terkadang kita merasa kagum dengan kehebatan seseorang membawakan al Qur’an dan hadits dan kekuatan hafalannya.. Saudaraku… Yang wajib kita perhatikan bukanlah hanya hebatnya hafalan.. tetapi perhatikanlah pemahamannya juga.. apakah sesuai dengan pemahaman para shahabat, tabi’in dan para ulama setelahnya atau tidak.. Coba renungkan sebuah hadits ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan kaum khowarij, beliau bersabda: يقرؤون القران لا يجاوز تراقيهم يقولون من قول خير البرية يمرقون من الدين كما يمرق السهم من الرمية …mereka menghafal al Qur’an tetapi tidak sampai kerongkongan, mereka membawakan ucapan sebaik baik manusia, mereka melesat dari agama sebagaimana panah melesat dari buruannya.” HR At Tirmidzi dan ia berkata, “hadits hasan shahih.” Lihatlah, kaum khowarij disifati oleh nabi hafal al Qur’an dan hadits. tapi mereka tidak mau mengikuti pemahaman shahabat sehingga jatuh dalam penyimpangan.. Semoga bermanfaat… Baca Juga :  Artikel Terbaru  Kami  Disini ...

KUNCI ILMU YANG BERMANFAAT

بسم الله الرحمن الرحيم  السلام عليكم ورحمة الله وبركاته  الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم القيامة اما بعد Sahabat Bimbingan Islām, rahimaniy wa rahimakumullāh, yang semoga selalu dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.  Pada kesempatan kali ini (in syā Allāh) kita akan membaca kunci atau langkah ketiga yang disebutkan oleh Syaikh Abdurrazaq Al Badr hafizhahullāhu ta'āla dalam dalam Kitāb:  كيف تكون مفتاحاً للخير (Bagaimana Anda Menjadi Seorang Pembuka Kunci Kebaikan). Beliau Berkata:  "KUNCI KETIGA: ILMU YANG BERMANFAAT." Yang dimaksud ilmu yang bermanfaat di sini adalah ilmu yang bersumber dari Al Qur'ān dan Sunnah Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam. Ilmu adalah pondasi yang harus dimiliki oleh seseorang yang ingin menjadi pintu bagi kebaikan. Orang yang tidak memiliki ilmu, tidak akan mungkin bisa membedakan antara pintu kebaikan dengan pintu keburukan. Ia tidak akan mampu membedakan antara yang benar dan s...

CARA MEMGOBATI FUTUR DAN MALAS MENUNTUT ILMU AGAMA

Tekad yang lemah dalam menuntut ilmu agama adalah salah satu musibah yang besar. Untuk mengatasi ini ada beberapa hal: 1. Mengikhlaskan niat hanya untuk Allah ‘Azza Wa Jalla dalam menuntut ilmu Jika seseorang ikhlas dalam menuntut ilmu, ia akan memahami bahwa amalan menuntut ilmu yang ia lakukan itu akan diganjar pahala. Dan ia juga akan memahami bahwa ia akan termasuk dalam tiga derajat manusia dari umat ini*), lalu dengan itu semangatnya pun akan bangkit. وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ “Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid” (QS. An Nisa: 69) 2. Selalu bersama dengan teman-teman yang semangat dalam menuntut ilmu Dan teman-teman yang dapat membantunya dalam berdiskusi dan meneliti masalah agama. Jangan condong untuk...

MEMBERI PERHATIAN KEPADA SUNNAH

Berkata Ibnu Hajar al Atsqalani rahimahullah : أولى ما صرفت فيه نفائس الأيام وأعلى ما خص بمزيد الاهتمام الاشتغال بالعلوم الشرعية المتلقاة عن خير البرية "Perkara paling utama dilakukan untuk mengisi setiap denyut hari dan sesuatu yang paling tinggi untuk diberikan perhatian secara khusus adalah Sibuk dengan ilmu yang berhubungan dengan manusia terbaik" *(Hadyus Sari: 1/3)* Maksudnya adalah sibuk dengan ilmu Hadits atau Ilmu tentang Sunnah dan memberikan perhatian kepada ilmu ini adalah kesibukan yang paling pantas dilakukan seorang Muslim. Karena Sunnah adalah Islam itu sendiri dan Islam adalah Sunnah. Perhatian kepada Sunnah akan memberikan kebaikan bagi seseorang dan masyarakat. Baik dengan cara mempelajarinya, mengamalkannya, mendakwahkannya, atau membantu tersebarnya Sunnah di tengah ummat dengan bantuan apapun, harta, pikiran, ide, motivasi, dan lain-lain. Jadilah salah seorang diantara mereka.

Ilmu Dulu, Baru Amal

Ammi Nur Baits, S.T., B.A. 31 Desember 2010  Ada seseorang yang bercerita, dalam sebuah perjalanan manasik haji, para jamaah haji secara bertubi-tubi mengajukan banyak pertanyaan kepada pembimbing haji. Hampir semua permasalahan yang mereka jumpai dalam pelaksanaan ibadah haji, selalu dikonsultasikan kepada pembimbing. Kita yakin, suasana semacam ini hampir dialami oleh semua jamaah haji. Mengapa bisa terjadi demikian? Jawabannya hanya ada dua kemungkinan; pertama, mereka khawatir jangan-jangan ibadah haji yang mereka lakukan batal dan tidak diterima oleh Allah. Atau kedua, mereka takut dan khawatir jangan sampai melakukan tindakan pelanggaran yang menyebabkan mereka harus membayar denda. Demikianlah gambaran semangat orang terhadap ilmu ketika melaksanakan ibadah haji. Suasana itu terbentuk disebabkan kekhawatiran mereka agar hajinya tidak batal. Mereka sadar, ibadah ini telah memakan banyak biaya dan tenaga, sehingga sangat disayangkan ketika ibadah yang sangat mahal nilainya ini...

LIHATLAH DARI SIAPA KAMU MENGAMBIL ILMU AGAMAMU

Oleh Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni MA  Menuntut ilmu agama untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan mewariskan amal shalih adalah tanda kebaikan yang Allâh Azza wa Jalla kehendaki bagi para hamba yang dipilih-Nya, sekaligus merupakan jalan menuju surga-Nya. Dari Mu’awiyah bin Abi Sufyan Radhiyallahu anhu bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:  مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ  AaaBarangsiapa Allâh kehendaki baginya kebaikan maka Dia akan  menjadikannya paham (berilmu) tentang (urusan) agama (Islam)[1]  Dalam hadits shahih lainnya, dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:  مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ  Barangsiapa menempuh suatu jalan dengan tujuan untuk menuntut ilmu (agama), maka Allâh akan mudahkan baginya jalan menuju Surga[2]  Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Hadi...

HATI YANG LEBIH LUAS DARI DUNIA

Diantara barometer ilmu Anda adalah hati Anda, semakin luas ilmu Anda, akan semakin lapang pula dada Anda… Simaklah dengan seksama mutiara kata Ibnul Qoyyim -rohimahulloh- berikut ini: “Diantara yang dapat melapangkan dada adalah ILMU (agama), sungguh dia dapat melapangkan dada dan meluaskannya, hingga dia LEBIH LUAS DARI DUNIA. Adapun kebodohan, dia menjadikan hati seseorang sempit, terhimpit, dan terpenjara. Maka, semakin luas ilmu seorang hamba, semakin lapang dan luas pula dadanya. Tapi ini TIDAK berlaku pada SEMUA ilmu, namun HANYA untuk ilmu yang diwariskan oleh Rosul -shollallohu alaihi wasallam-, itulah ilmu yang bermanfaat. Oleh karenanya, orang yang ilmunya bermanfaat, menjadi orang yang paling lapang dadanya, PALING LUAS hatinya, paling baik akhlaknya, dan paling berkah kehidupannya”. [Zadul Ma’ad: 2/23]. Sungguh ini pelajaran yang sangat berharga bagi kita… Makanya kita dapati mereka yang ilmunya bermanfaat akan menjadi paling tegar dalam menghadapi musibah dan cobaan, seba...