Skip to main content

Posts

Showing posts with the label info kajian

MASALAH HIDUP

Orang yang hidup di dunia, pasti akan menghadapi banyak masalah, Allah telah menegaskan hal ini dalam Alqur’an: “Dialah Allah yang menciptakan kehidupan dan kematian, untuk menguji kalian, siapakah diantara kalian yang paling baik amalannya..” [Al-Mulk: 2] Jangankan kita, para Nabi saja -‘alaihimussalam- menghadapi banyak masalah hidup, bahkan Nabi -shollallahu ‘alaihi wa sallam- telah bersabda: “Manusia yang paling berat ujiannya adalah para Nabi, kemudian orang yang paling baik (setelah mereka), kemudian orang yang paling baik (setelah mereka). Orang akan diuji sesuai dengan tingkatan agamanya..” [HR. Attirmidzi 2398, dishohihkan oleh Sy. Albani dalam Silsilah Shohihah: 143]. Kita tidak mungkin lari dari masalah, bahkan ketika kita ingin lari dari masalah dengan mengakhiri hidup (baca: bunuh diri); justru kita sebenarnya malah menjerumuskan diri ke masalah yang jauh lebih besar..! Sabda Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam “Siapa yang menjatuhkan dirinya dari gunung hingga dia membunuh...

Bersin Lebih Dari Tiga Kali, Didoakan Kesembuhan, Shahihkah?

Telah kita ketahui bahwa jika kita bersin maka disunnahkan untuk memuji Allah, kemudian yang mendengarnya membaca tasymit(yaitu ucapan: “yarhamukallah“), kemudian yang bersin membalas mendoakan lagi dengan ucapan “yahdiikumullah wa yushlihu baalakum“. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَحَمِدَ اللهَ: فَشَمِّتُوْهُ فِإِنْ لَمْ يَحْمَدِ اللهَ فَلاَ تُشَمِّتُوْهُ “Jika salah seorang dari kalian bersin lalu mengucapkan alhamdulillah, maka hendaklah kalian mengucapkan tasymit (ucapan yarhamukallah) baginya, namun jika tidak, maka janganlah mengucapkan tasymit baginya”1 Maka orang yang bersin mengucapkan: اَلْحَمْدُ ِللهِ (“Segala puji bagi Allah”) Yang mendengar mendoakan: يَرْحَمُكَ اللهُ (“Semoga Allah memberikan rahmat kepadamu”) Kemudian yang tadi bersin kembali mendoakan: يَهْدِيْكُمُ اللهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ (“Semoga Allah memberikan pada kalian petunjuk dan memperbaiki keadaan kalian”)2 Aspek kesehatan bersin Sangat layak Allah dipuji dalam ...

TIDAK ADA ISTILAH WAHABI DI NEGERI NABI INI

( boleh benci; tapi tetap adil dan hati-hati) Sumber: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1590341324425496&id=100003489310997 Muhammad bin salman selaku putra mahkota yang mewakili saudi mengatakan : " kami tidak mengenal yang nama nya WAHABI di negri ini, tapi ada suku 'alu syekh dan 'alu su'ud serta ribuan suku terkenal lain nya, namun tidak ada yang nama nya wahabi", itu ujar nya ketika ditanya. Apalagi yang suka mengkafir kan orang, bahkan di sini ada sebuah lembaga khusus yang memerangi pemikiran-pemikiran takfir atau yang suka mengkafir kaum muslimin. Atau kah istilah wahabi ini karena menetap kan nama dan sifat Allah yang Maha Mulia?  ISTIWA' misal nya, kita sering mendengar bahwa ciri-ciri wahabi itu mengatakan Allah di atas 'aras. Subhanallah !!!. Yang mengatakan Allah di atas 'aras itu Allah, bukan kita, karena tidak ada hak kita kecuali mengatakan seperti yang di kataan Allah terhadap diri Nya. Bahkan para ulama mengatakan IJMA...

Hukum Perayaan Malam Nuzulul Qur'an Tanggal 17 Ramadhan

Telegram : https://t.me/dakwahtauhid_dan_sunnah Perayaan Nuzulul Qur’an yang biasa dirayakan oleh sebagian orang pada tanggal 17 Ramadhan atau hari lainnya di bulan Ramadhan termasuk kategori bid’ah, mengada-ada dalam agama, tidak ada contohnya dari Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dan mengandung beberapa pelanggaran: KAPAN AL-QUR'AN DITURUNKAN? Penentuan tanggal 17 Ramadhan itu sendiri sebagai hari turunnya Al-Qur’an pertama kali di dunia adalah pendapat yang lemah, tidak berdasar pada dalil yang kuat, dan apabila yang mereka maksudkan tanggal 17 Ramadhan adalah turunnya Al-Qur’an ke langit dunia maka menyelisihi firman Allah ta’ala dalam Al-Qur’an, إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur’an pada lailatul qodr.” [Al-Qodr: 1] Dan lailatul qodr ada di salah satu malam dari sepuluh malam terakhir Ramadhan. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ “Cari...

Mereka Meyakini Bahwa Hak Allah itulah Tujuan Adapun Hak Manusia Maka itu Mengikuti Saja.

Karena apa? Karena Allah Ta’ala berfirman [QS Adz-Dzariyat : 56] ‎وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ ”Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka beribadah kepada-Ku” Berarti tujuan penciptaan manusia dan jin adalah untuk merealisasikan ibadah. Berarti ini menunjukkan bahwa hak ibadah itulah yang merupakan tujuan. Adapun hak manusia bukan tujuan. Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam juga bersabda kepada Muadz: “Hai Muadz, tahukan kamu apa hak Allah atas hamba-Nya dan apa hak hamba atas Allah”. Aku berkata Allah dan Rasul-Nya lebih tahu, kata Muadz,  maka Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda: “Sesungguhnya hak Allah atas hamba yaitu agar mereka beribadah kepada-Nya, dan tidak mempersekutukan-Nya sedikitpun juga. Dan hak hamba atas Allah, Allah tidak akan mengazab orang yang tidak mempersekutukan-Nya”. (Diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim)_ Ini menunjukkan bahwa hak Allah yang paling agung adalah agar kita beribadah kepada Allah. Dan inil...

SEPULUH HAL YANG TIADA MANFAATNYA

Telegram : https://t.me/menebar_cahayasunnah Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata, عُشُرَةُ أَشْيَاءِ ضَائِعَةِ لَا يَنْتَفِعُ بِهَا: عِلْمٌ لَا يَعْمَلُ بِهِ، وَعَمَلٌ لَا إِخْلَاَصٌ فِيهِ وَلَا اِقْتِدَاءٌ، وَمَالٌ لَا يُنْفِقُ مِنْهُ فَلَا يَسْتَمْتِعُ بِهِ جَامِعُهُ فِي الدُّنْيَا وَلَا يُقَدِّمُهُ أَمَامَهُ إِلَى الْآخِرَةِ، وَقَلْبَ فَارِغَ مِنْ مَحَبَّةِ اللهِ وَالشَّوْقِ إِلَيْهِ وَالْأُنْسَ بِهِ وَبَدَنٌ مُعَطَّلٌ مِنْ طَاعَتِهِ وَخِدْمَتِهِ، وَمَحَبَّةً لَا تَتَقَيَّدْ بِرِضَاءِ الْمَحْبُوبِ وَاِمْتِثَالِ أَوَامِرِهِ، وَوَقْتَ مُعَطَّلٍ عَنِ اِسْتِدْرَاكِ فَارِطِهِ أَوِ اِغْتِنَامُ بَرٍّ وَقُرْبَةٍ، وَفِكْرٌ يَجُولُ فِيمَا لَا يَنْفَعُ، وَخِدْمَةً مِنْ لَا تَقَرُّبُكَ خَدَّمَتْهُ إِلَى اللهِ وَلَا تَعَوُّدٌ عَلَيْكَ بِصُلَاَّحِ دُنْيَاِكَ، وَخَوْفَكَ ورجاؤك لِمَنْ نَاصِيَتِهِ بِيَدِ اللهِ وَهُوَ أَسَبْرٌ فِي قَبْضَتِهِ وَلَا يَمْلِكُ لِنَفْسُهُ حَذَرًا وَلَا نَفْعَا وَلَا مَوْتَا وَلَا حَيَاةٌ وَلَا نُشُورَا. “Ada sepuluh hal yang sia-sia, tiada manfaatnya.. 1️⃣. Ilmu yang tidak...

KAIDAH USHUL FIQIH KE-53 : SETIAP YANG TELAH DIKETAHUI

Setiap yang telah diketahui ada atau tidak adanya, maka pada asalnya ditetapkan sesuai yang telah diketahui tersebut. ⚉ Bila yakin adanya wudlu namun ragu apakah berhadats setelahnya atau tidak, maka tidak perlu berwudlu kembali karena telah diketahui adanya wudlu. Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, إِذَا وَجَدَ أَحَدُكُمْ فِي بَطْنِهِ شَيْئًا فَأَشْكَلَ عَلَيْهِ أَخَرَجَ مِنْهُ شَيْءٌ أَمْ لَا، فَلَا يَخْرُجَنَّ مِنْ الْمَسْجِدِ حَتَّى يَسْمَعَ صَوْتًا أَوْ يَجِدَ رِيحًا “Jika salah seorang dari kalian merasakan sesuatu diperutnya, lalu ia ragu apakah telah keluar (angin/kentut) atau tidak, janganlah sekali-kali ia keluar dari masjid, hingga ia mendengar suara atau mencium bau.” (Hr. Muslim, IV:274, no. 803; dari Abu Hurairah. Dalam redaksi lain, beliau mengingatkan, إِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ فِي الصَّلَاةِ فَوَجَدَ حَرَكَةً فِي دُبُرِهِ أَحْدَثَ أَوْ لَمْ يُحْدِثْ فَأَشْكَلَ عَلَيْهِ فَلَا يَنْصَرِفْ حَتَّى يَسْمَعَ صَوْتًا أَوْ يَجِدَ رِيحًا “Jika salah seorang dari kal...

BACAAN RUKUK

  Bismillah... BACAAN RUKUK 1. Ada banyak model bacaan rukuk yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sikap yang tepat dalam hal ini adalah berusaha menghafal semua doa itu dan dibaca secara bergantian. Misalnya ketika rukuk shalat subuh baca lafal A, rukuk shalat dzuhur baca lafal B, dst. 2. Orang yang shalat, hanya boleh membaca bacaan rukuk setelah dia melakukan rukuk sempurna. 3. Dibolehkan mengulang-ulang bacaan rukuk, meskipun lebih dari 3 kali, sesuai dengan panjangnya rukuk. 4. Orang yang shalat harus membaca bacaan rukuk, meskipun hanya sekali. Karena sebagian ulama menilai bahwa bacaan rukuk hukumnya wajib. 5. Berikut macam-macam bacaan rukuk Pertama, سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ Subhaana rabbiyal adziim (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibn Majah) Kedua, سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ Subhaana rabbiyal adziim wa bihamdih (HR. Ahmad, Abu Daud, Daruqutni) Ketiga, سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ، ربُّ الملائِكَةِ والرُّوحِ Subbuuhun qudduusun, rabbul malaaikati war ruuh* (HR. Mu...