Skip to main content

Posts

Showing posts with the label imam

Bolehkah Menjadi Makmum di Belakang Makmum Masbuk?

Oleh Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal Seringkali kita menyaksikan hal ini di masjid-masjid. Ketika imam selesai salam, ada jama’ah yang telat, lantas ia bermakmum di belakang makmum masbuk (yang sudah shalat dengan imam pertama). Bolehkah bermakmum semacam ini? Mari kita lihat penjelasan dari ulama besar, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah. Ahmad bin Abdul Halim Al Haroni yang digelari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pernah ditanya, عَنْ رَجُلٍ أَدْرَكَ مَعَ الْجَمَاعَةِ رَكْعَةً فَلَمَّا سَلَّمَ الْإِمَامُ قَامَ لِيُتِمَّ صَلَاتَهُ فَجَاءَ آخَرُ فَصَلَّى مَعَهُ فَهَلْ يَجُوزُ الِاقْتِدَاءُ بِهَذَا الْمَأْمُومِ؟ “Ada seseorang yang mendapati jama’ah tinggal satu raka’at. Ketika imam salam, ia pun berdiri dan menyempurnakan kekurangan raka’atnya. Ketika itu, datang jama’ah lainnya dan shalat bersamanya (menjadi makmum dengannya). Apakah mengikuti makmum yang masbuk semacam ini dibolehkan?” Jawaban beliau rahimahullah, Mengenai shalat orang yang pertama tadi ada dua pendapat di madzhab

𝗧𝗶𝗴𝗮 𝗛𝗮𝗹 𝗣𝗲𝗻𝘆𝗲𝗺𝗽𝘂𝗿𝗻𝗮 𝗜𝗺𝗮𝗻

Al-Imam Sariy As-Saqothi (253 H) berkata: ثلاث من كن فيه استكمل الإيمان من إذا غضب لم يخرجه غضبه عن الحق، وإذا رضي لم يخرجه رضاه إلى الباطل، وإذا قدر لم يتناول ما ليس له "Ada tiga perkara yang bila ketiganya ada pada diri seseorang sungguh imannya telah sempurna yaitu apabila dia marah maka kemarahannya tidak sampai mengeluarkan dirinya dari al-haq, apabila dia ridho (senang) keridhoannya tidak sampai menjerumuskan dirinya pada kebatilan, dan saat memiliki kemampuan dia tidak mau mengambil apa yang bukan haknya." (Shifatus Shofwah 2/381) Ketiganya merupakan perkara yang sangat berat diupayakan oleh jiwa dan bertolak belakang dengan hawa nafsu manusia. Tidak setiap orang mampu melakukannya selain orang-orang yang dianugerahi kesabaran. t.me/manhajulhaq

JANGAN TINGGALKAN IMAM SEBELUM SELESAI, WALAU IMAMNYA BERGANTI

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

IMAM SHALAT TAPI MEROKOK

 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِll Pertanyaan: Apakah boleh seorang perokok menjadi imam sholat, dalam keadaan cuma dia yang terbaik bacaannya di antara yang lain? Jawaban: لا ، يقدم أذا كان هناك اختيار للإمام فلا يختارون شارب الدخان لأن معه معصية ظاهرة ولأنه قدوة وربما يقتدون به ويختارون أحسن منه. JANGAN. Jika masih memungkinkan untuk memilih imam yang lain, maka jangan memilih seorang perokok sebagai imam dikarenakan dia melakukan maksiat yang sifatnya zahir (nampak), dan posisi dia sebagai imam merupakan panutan yang mungkin saja ada yang meniru perbuatan dia. Maka sebaiknya para jamaah memilih imam yang lebih baik dari dia. ____________________________________ Syaikh Shalih Fauzan bin Abdillah al Fauzan hafizhahullah Baca Juga :  Artikel Terbaru  Kami  Disini  :  Rasulullooh Juga Berdagang Cara Mengatasi Pandemi  Belajar Al Qur'an Dengan Metode Ummi (jilid 3 ) Buku-buku Penuh Manfaat dan Hikmah Kisah Nabi Ismail as dan Telaga Zam-Zam Manusia - Manusia Lemah Carilah Sahaba

Shalat Jamaah

Pengertian shalat jamaah adalah shalat yang dikerjakan secara bersama, sekurang kurangnya terdiri dari 2 orang, yaitu seorang imam dan seorang makmum. Shalat berjamaah walaupun hukumnya sunnah tetapi sangat di anjurkan. Caranya adalah imam berdiri didepan dan makmum dibelakangnya. Makmum harus mengikuti perbuatan/gerakan imam dan tidak boleh mendahuluinya dalam setiap gerakannya. Adapun shalat yang disunnahkan untuk dikerjakan berjamaah adalah :  1. Shalat fardhu lima waktu 2. Shalat dua hari raya 3. Shalat tarawih dan witir dalam bulan ramadhan 4. Shalat minta hujan 5. Shalat jenazah 6. Shalat gerhana bulan dan matahari Adapaun syarat-syarat shalat berjamaah : 1. Sengaja berniat mengikuti imam 2. Makmum mengetahui segala yang dikerjakan imam 3. Tidak boleh ada dinding yang menghalangi antara imam dan makmum, kecuali bagi perempuan di masjid, hendaknya dilindungi dengan kain, asal ada sebagian atau salah seorang mengetahui gerak gerik imam atau makmum yang dapat di ikuti makmum perempu