Showing posts with label makan. Show all posts
Showing posts with label makan. Show all posts

Monday, April 26, 2021

Dilarang Meniup Makanan dan Minuman

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kita untuk meniup makanan atau minuman, sekalipun masih panas. Ada solusi lain yang bisa menjadi alternatif, agar tidak melanggar larangan ini.

Pertanyaan:

Mengapa kita tidak diperbolehkan meniup makanan saat panas?

Dari: Ika/Novi

Jawaban:

Monday, March 22, 2021

Jangan Keseringan Makan Sampai Kenyang

Imam Asy-Syafi'i Rahimahullah berkata :

" Karena kekenyangan membuat badan menjadi berat, hati menjadi keras, menghilangkan kecerdasan, membuat sering tidur dan lemah untuk beribadah "

( - Siyar 'Alamin Nubala 8/248  )

Semoga bermanfaat,

Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini : 

Rasulullooh Juga Berdagang

Cara Mengatasi Pandemi 

Besarnya Dosa Meninggalkan Sholat

Kunci Bahagia dan Sukses

Belajar Al Qur'an Dengan Metode Ummi (jilid 3 )

Buku-buku Penuh Manfaat dan Hikmah

Kisah Nabi Ismail as dan Telaga Zam-Zam

Manusia - Manusia Lemah

Carilah Sahabat Seperti ini

Hukum Riya'

Sebab Sempit Hati

Wanita Wajib Izin Suami Saat Akan Keluar Rumah

Kisah Nabi Luth as.

Balasan Penyebar Aib

Istighfar/Doa Anak 

Pejuang Sunnah

Pendidikan Agama Anak

Lunasi Hutang Dengan Kesederhanaan

Tiga Kamus Bahasa Tentang Pekerjaan

Perhiasan dalam Tiga Bahasa

Tiga Bahasa Untuk Warna dan Busana

Tiga Bahasa Untuk Perkakas dan Elektronik

Tiga Bahasa Bab Sekolahan

Meskipun Sakit, Pahala Tetap Mengalir

Hak Istri Dalam Rumah Tangga

Perdebatan Nabi Ibrahim dan Raja Namrud

Mendo'akan Orang Tua

Utusan Setan

Bertaubat, Setiap Dosa Akan di Ampuni

Perbanyak Doa Untuk Melunasi Hutang

Ciri Suami Pembawa Rejeki

Tiga Bahasa Tentang Organ Tubuh

Perilaku yang Sesuai Surat Yunus

Tiga Bahasa Tentang Hari dan Bulan

Cara Melindungi Akun Whatsapp

Menghidupkan Sunnah

Infak dan Sedekah

Kandungan Surat Az zumar dan Surat At taubah

Kandungan Surat An nisa dan Al maidah

Lailatul Qadar

Mengatasi Malas Menuntut Ilmu

Sholat Taubat

Sunnah yang Terlupakan

Menyembunyikan Kebaikan

Hakikat Dunia

Hukum memakai Hijab dalam pandangan 4 Mazhab

Panduan Shalat Tahajud

Meminta Izin dan Mengucapkan Salam

Seputar Syirik

Mata Cerminan Hati

Dikagumi Oleh Allaah, Kok Bisa ya ?

Sakit Adalah Ujian, Cobaan, dan Takdir

Islam Telah Sempurna 

Sifat Orang yang Sering Berhutang

Beriman Kepada Nabi Muhammad

Melihat Kebawah Dalam Urusan Dunia

Doa Memohon Anak Yang Shalih

Sakit manghapuskan dosa-dosa kita

Ibu, Ibu, Ibu, Bapak

#griyakajiansunnah

Silahkan di share atau simpan link ini, sehingga  link bisa dibagikan setiap saat

Jazakallah Khairan.

Friday, February 5, 2021

SUNNAH BERBINCANG-BINCANG KETIKA MAKAN, BUKAN HARUS DIAM KETIKA MAKAN


Mungkin dahulunya, ada dari kita yang pernah mendapat nasehat “kalau makan harus diam”, atau ada dari kita yang pernah belajar “table manner” yaitu makan dengan aturan yang cukup rumit dan tidak boleh ribut.

Islam agama yang indah, mengajarkan kemudahan dan paling sesuai dengan fitrah manusia yaitu disunnahkan berbincang-bincang/ ngobrol ketika makan bersama. Hal ini membuat suasana makan lebih nyaman dan lebih akrab

Dalam berapa hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berbincang-bincang sambil makan.

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu ,

ﺃُﺗِﻲَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﻮْﻣًﺎ ﺑِﻠَﺤْﻢٍ ، ﻓَﺮُﻓِﻊَ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺍﻟﺬِّﺭَﺍﻉُ ، ﻭَﻛَﺎﻧَﺖْ ﺗُﻌْﺠِﺒُﻪُ ، ﻓَﻨَﻬَﺲَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﻧَﻬْﺴَﺔً ﻓَﻘَﺎﻝَ : ‏( ﺃَﻧَﺎ ﺳَﻴِّﺪُ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ، ﻭَﻫَﻞْ ﺗَﺪْﺭُﻭﻥَ ﺑِﻢَ ﺫَﺍﻙَ … ‏) ﺛﻢ ﺫﻛﺮ ﺣﺪﻳﺚ ﺍﻟﺸﻔﺎﻋﺔ ﺍﻟﻄﻮﻳﻞ .

“Suatu hari dihidangkan beberapa daging untuk Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam . Lalu ditawarkan kepada beliau kaki depan (hewan), bagian yang beliau suka. Beliaupun menggigitnya dengan satu gigitan kemudian bersabda,

“Sesungguhnya aku adalah penghulu seluruh manusia di hari kiamat kelak. Tidakkah kalian tahu mengapa demikian?” Kemudian beliau menyebutkan hadis yang panjang tentang syafa’at. (HR. Bukhari No. 3340 dan Muslim194)

Demimian juga hadits, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada keluarganya tentang lauk yang tersedia. Keluarga beliau menjawab:

ﻣَﺎ ﻋِﻨْﺪَﻧَﺎ ﺇِﻟَّﺎ ﺧَﻞٌّ ﻓَﺪَﻋَﺎ ﺑِﻪِ ﻓَﺠَﻌَﻞَ ﻳَﺄْﻛُﻞُ ﺑِﻪِ ﻭَﻳَﻘُﻮﻝُ

“Kami tidak mempunyai apa-apa kecuali cuka,” maka beliau meminta untuk disediakan dan mulai menyantapnya. Lantas berkata:

ﻧِﻌْﻢَ ﺍﻟْﺄُﺩُﻡُ ﺍﻟْﺨَﻞُّ ﻧِﻌْﻢَ ﺍﻟْﺄُﺩُﻡُ ﺍﻟْﺨَﻞُّ

“Sebaik-baik lauk adalah cuka. Sebaik-baik lauk adalah cuka”. [HR Muslim].

An-Nawawi menjelaskan berdasarkan hadits ini, terdapat sunnah berbincang-bincang ketika makan. Beliau berkata:

 ﻭَﻓِﻴﻪِ ﺍِﺳْﺘِﺤْﺒَﺎﺏ ﺍﻟْﺤَﺪِﻳﺚ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﺄَﻛْﻞ ﺗَﺄْﻧِﻴﺴًﺎ ﻟِﻠْﺂﻛِﻠِﻴﻦَ .” ﺍﻧﺘﻬﻰ ﻣﻦ ” ﺷﺮﺡ ﺻﺤﻴﺢ ﻣﺴﻠﻢ )” 14/7 ‏) .

“Hadits ini menunjukkan anjuran berbincang-bincang ketika makan, agar lebih menyenangkan”. (Syarh Shahih Muslim 7/14)

Demikian juga penjelasan Ibnul Qayyim, beliau berkata:

ﻭﻛﺎﻥ ﻳﺘﺤﺪﺙ ﻋﻠﻰ ﻃﻌﺎﻣﻪ ﻛﻤﺎ ﺗﻘﺪﻡ ﻓﻲ ﺣﺪﻳﺚ ﺍﻟﺨﻞ

“Nabi shallalllahu ‘alaihi wa sallam berbincang-bincang ketika makan sebagaimana pada hadits tentang cuka”. (Zadul Ma’ad 2/366)

Agama Islam adalah agama yang indah dan sesuai dengan fitrah manusia. Mari kita pelajari agama kita yang mulia dan  sempurna ini.

Penyusun: Raehanul Bahraen

Via HijrahApp

Semoga bermanfaat.

Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini : 

Rasulullooh Juga Berdagang

Kisah Nabi Ismail as dan Telaga Zam-Zam

Kisah Nabi Luth as.

Lunasi Hutang Dengan Kesederhanaan

Tiga Kamus Bahasa Tentang Pekerjaan

Perhiasan dalam Tiga Bahasa

Tiga Bahasa Untuk Warna dan Busana

Tiga Bahasa Untuk Perkakas dan Elektronik

Tiga Bahasa Bab Sekolahan

Hak Istri Dalam Rumah Tangga

Perdebatan Nabi Ibrahim dan Raja Namrud

Mendo'akan Orang Tua

Bertaubat, Setiap Dosa Akan di Ampuni

Perbanyak Doa Untuk Melunasi Hutang

Ciri Suami Pembawa Rejeki

Tiga Bahasa Tentang Organ Tubuh

Perilaku yang Sesuai Surat Yunus

Tiga Bahasa Tentang Hari dan Bulan

Cara Melindungi Akun Whatsapp

Menghidupkan Sunnah

Infak dan Sedekah

Kandungan Surat Az zumar dan Surat At taubah

Kandungan Surat An nisa dan Al maidah

Lailatul Qadar

Mengatasi Malas Menuntut Ilmu

Sholat Taubat

Menyembunyikan Kebaikan

Seputar Syirik

Beriman Kepada Nabi Muhammad

Melihat Kebawah Dalam Urusan Dunia

#griyakajiansunnah




#Berbagi_ILmu

#TerusBelajar

#DiatasManhajSalaf

Friday, October 16, 2020

Hal-Hal Yang Membatalkan Puasa

Allaah telah mewajibkan umat nabi Muhammad untuk melaksanakan puasa dengan smepurna, yaitu dengan melaksanakan puasa sebaik / sesempurna mungkin dan meninggalkan hal-hal yang bisa membatalkan puasa.

Pembatal  puasa antara lain :

1. Makan dan minum dengan sengaja pada siang hari

Allaah berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 187 yang artinya :

" Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai ( datang) malam"

2. Memasukkan air sampai ke dalam tenggorok

Hal ini bisa terjadi  saat sedang mandi, menyelam dikolam, sungai, danau, laut atau sumber air lainnya. Juga bisa terjadi saat memasukkan air kehidung terlalu semangat/kuat saat berwudhu.

Rasulullah bersabda, yang artinya :

" Dan hiruplah air itu dengan semangat (dalam berwudhu ), kecuali ketika kamu dalam keadaan puasa." ( HR. Abu Dawud, Nasa'i, Ibnu Majah, Tirmidzi, dan lain-lain )

Tetapi jika air masuk ke kerongkongan tanpa disengaja maka puasa tidak batal.

3. Keluar darah Haid dan Nifas

Seorang wanita yang datang bulan dan wanita yang selesai melahirkan, mereka tidak wajib puasa, tetapi wajib menggantinya dihari yang lain.

Aisyah berkata , yang artinya :

" Kami diperintahkan untuk mengganti puasa ( yang batal karena haid dan nifas ) dan kami tidak diperintahkan untuk mengganti shalat" ( HR. Bukhari )

4. Muntah dengan sengaja

Misalnya, jika seseorang dengan sengaja memasukkan jarinya ke kerongkongan untuk mengeluarkan isi perutnya. Adapun jika ia merasa mual dan sudah berusaha menahannya agar jangan sampai muntah, akan tetapi kok muntah juga maka puasanya tetap sah dan ia tidak harus berbuka ( membatalkan puasanya )

Rasulullaah bersabda, yang artinya :

" Barang siapa muntah tidak sengaja, maka ia tidak perlu mengganti puasanya. Dan barangsiapa yang muntah dengan sengaja maka hendaklah ia mengganti puasanya" ( HR. Baihaqi dan Tirmidzi )

5. Hilang Akal

Seperti orang gila atau kesurupan. Orang seperti ini tidak mengetahui apa yang sedang terjadi pada diri mereka. Seperti makan, minum dan perbuatan perbuatan yang membatalkan lainnya.

6. Berbekam jika sampai melemahkan Tubuh

Berbekam adalah melemahkan darah kotor dari dalam tubuh dengan jarum atau cantuk. 

Rasulullaah bersabda yang artinya :

" Telah berbuka orang yang membekam dan dibekam" ( HR. Jama'ah )

Dan berbekam tidak membatalkan puasa jika tidak sampai menjadikan tubuhnya lemah.

Baca Kajian Terbaru Kami Disini


Saturday, October 10, 2020

Pembatal Sholat

 Berikut ini adalah hal - hal yang menjadikan sholat kita batal :

1. Terkena najis yang tidak dimaafkan

2. Berhadats

3. Terbukanya aurat jika tidak ditutup seketika

4. Berkata kata dengan sengaja walaupun hanya 1 huruf yang memberikan pengertian apalagi mengeluarkan kalimat.

5. Merubah niat, seperti niat mau membatalkan sholat

6. Makan dan minum walaupun hanya sedikit

7. Melompat dengan kuat atau keras walaupun cuma sekali saja

8. Bergerak berturut turut seabanyak 3 kali

9. Mengambil posisi membelakangi kiblat

10. Tertawa terbahak bahak atau senyum senyum

11. Menambah rukun sholat seperti rukuk dan sujud.

12. Mendahului imam dengan dua rukun fi'il dan tertinggal 2 rukun fi'il tanpa uzur

13. Murtad (artinya keluar dari islam)

Semoga bermanfaat dan kita terhindar dari perbuatan perbuatan yang membatalkan sholat.

Wednesday, May 1, 2019

DIMAKRUHKAN MAKAN SAMBIL BERSANDAR


Abu Juhaifah mengatakan, bahwa dia berada di dekat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , kemudian Rasulullah berkata kepada seseorang yang berada di dekat beliau,

لاَ آكُلُ وَأَنَا مُتَّكِئٌ

“Aku tidak makan dalam keadaan bersandar.” (HR. Bukhari no. 5399)

Ibnul Atsir rahimahullah berkata, 

“Yang dimaksud muttaki-an adalah condong ketika duduk bersandar pada salah satu sisi.” 
(Lihat Tawdhihul Ahkam, 5: 439)

Disebutkan oleh Ibnu Hajar rahimahullah dalam Fathul Bari (9: 451), 

“Mengenai makna ittika’ diperselisihkan maknanya oleh para ulama. 
Ada yang mengatakan, pokoknya bersandar ketika makan dalam bentuk apa pun. 

Ada yang menjelaskan, yang dimaksud adalah condong pada salah satu sisi. 
Ada pula yang memaknakan dengan bersandar dengan tangan kiri yang diletakkan di lantai.”

Dari perkataan Imam Malik –yang disimpulkan oleh Ibnu Hajar- terdapat isyarat bahwa beliau memaksudkan duduk ittika’ untuk segala macam bentuk bersandar, tidak khusus pada cara duduk tertentu.

Di antara alasan kenapa makan sambil bersandar terlarang karena dikhawatirkan perut menjadi bertambah buncit. 
Sebagaimana ada riwayat dari Ibnu Abi Syaibah dari jalan Ibrahim An Nakho’i. Disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Al Fath (9: 452) .

Ibnu Hajar mengatakan, 

“Jika sudah disadari bahwasanya makan sambil bersandar itu dimakruhkan atau kurang utama, maka posisi duduk yang dianjurkan ketika makan adalah dengan menekuk kedua lutut dan menduduki bagian dalam telapak kaki atau dengan menegakkan kaki kanan dan menduduki kaki kiri.” (Fathul Bari, 9: 452)

Wallahu a'lam

Sumber : Rumaysho.com