Skip to main content

Posts

FIQIH NIAT

 FIQIH NIAT  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak diperolehnya atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai niat hijrahnya.” (HR. Bukhari) Syarh (penjelasan) Imam Bukhari menyebutkan hadits ini di awal kitab shahihnya sebagai mukaddimah kitabnya, di sana tersirat bahwa setiap amalan yang tidak diniatkan karena mengharap Wajah Allah adalah sia-sia, tidak ada hasil sama sekali baik di dunia maupun di akhirat. Mayoritas ulama salaf berpendapat bahwa hadits ini

Tundukkanlah Pandangan-Pandangan Kalian

Label : {query:menundukkan pandangan,tags:[menundukkan pandangan,keutamaan menundukkan pandangan,hadits menundukkan pandangan,menundukkan pandangan dalam islam,menjaga pandangan,cara menundukkan pandangan,menundukkan pandangan bagi lelaki,tundukan pandangan,menjaga pandangan mata,pandangan,menunddukkan pandangan,hukum menundukkan pandangan,wanita menundukkan pandangan,lelaki menundukkan pandangan,faedah menundukkan pandangan,pahala menundukkan pandangan,manfaat menundukkan pandangan  

Pemimpin Cerminan Dari Rakyatnya

Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, MSc   Kadang kita sebagai rakyat jelata selalu menyalahkan Si Presiden. Pemimpin jadi tumpahan kesalahan atas kerusakan yang dimana-mana terjadi.  Pemimpin yang jadi biang kesalahan atas korupsi di berbagai jajaran. Semua gara-gara Si Presiden. Kenapa setiap orang tidak mengintrospeksi diri sebelum menyalahkan penguasa. Yang patut dipahami, pemimpin adalah sebenarnya cerminan dari rakyatnya. Ibnu Qayyim Al Jauziyah rahimahullah mengatakan, وتأمل حكمته تعالى في ان جعل ملوك العباد وأمراءهم وولاتهم من جنس اعمالهم بل كأن أعمالهم ظهرت في صور ولاتهم وملوكهم فإن ساتقاموا استقامت ملوكهم وإن عدلوا عدلت عليهم وإن جاروا جارت ملوكهم وولاتهم وإن ظهر فيهم المكر والخديعة فولاتهم كذلك وإن منعوا حقوق الله لديهم وبخلوا بها منعت ملوكهم وولاتهم ما لهم عندهم من الحق ونحلوا بها عليهم وإن اخذوا ممن يستضعفونه مالا يستحقونه في معاملتهم اخذت منهم الملوك مالا يستحقونه وضربت عليهم المكوس والوظائف وكلما يستخرجونه من الضعيف يستخرجه الملوك منهم بالقوة فعمالهم ظهرت في صور اعمالهم وليس

MENGAYUNKAN BADAN KETIKA MEMBACA ALQUR'AN

https://t.me/joinchat/Ltl-rhyYdZhaGLkjsdivYg Lajnah Ad-Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiah wal Ifta (fatwa no: 19588) -Komisi tetap untuk riset ilmu dan fatwa di negara Saudi Arabia-  PERTANYAAN Sebagian manusia bila membaca al-qur'an mereka mengayunkan badannya ke arah kanan dan kiri atau depan dan belakang, maka bagaimana  hukum perbuatan tersebut..? Berilah fatwa kepada kami, semoga Allah membalas dengan pahala terhadap kalian. JAWABAN Mengayunkan badan ketika membaca Al-Qur'an termasuk adat kebiasan yang harus ditinggalkan, karena perbuatan tersebut bertentangan dengan adab dengan Al-Qur'an. Karena yang diharapkan ketika membaca dan mendengarkan Al-Qur'an adalah diam dan meninggalkan gerakan serta perbuatan sia-sia. Agar orang yang membaca maupun yang mendengarkan mampu untuk lebih memperhatikan Al-Qur'an dan lebih khusyu' dalam beribadah kepada Allah ‘azza wa jalla.  Bahkan para ulama menyebutkan bahwa perbuatan tersebut (mengayunkan badan) termasuk dari adat kebia