Skip to main content

Mari Belajar Membaca Al-Quran dan Makharijul Huruf

 


Saudaraku
Mari belajar cara membaca Al-Quran yang benar
Belajar tahsin dasar dan makharijul huruf
Yaitu hukum-hukum dasar membaca Al-Quran
Membedakan huruf yang satu dengan yang lain
Bagaimana beda huruf (ه), (ح) dan (خ)
Bagaimana beda (س) dan (ص) atau (ذ), (ز) dan (ظ)
Dan lain-lain
.
Jika tidak bisa membedakan
Ini termasuk lahn Jaliy
Yaitu kesalahan membaca
YANG BISA SAMPAI TINGKATAN
MENGUBAH ARTI dan MERUSAK MAKNA
Contoh lahn jaliy yaitu:

ﻭﺿﻊ ﺣﺮﻑ ﻣﻜﺎﻥ ﺣﺮﻑ
"Membaca huruf dengan bacaan huruf yang lain"

Jangan sampai kita membaca Al-Quran
Dengan arti dan makna yang salah

Allah perintahkan kita membaca Al-Quran dengan tartil
Allah berfirman,

ﻭَﺭَﺗِّﻞِ ﺍﻟْﻘُﺮْﺀَﺍﻥَ ﺗَﺮْﺗِﻴﻼ
"Dan bacalah al-Qur’an itu dengan tartil." (Al-Muzammil: 4)
Al-Qurthubi menjelaskan salah satu maksudnya adalah membaca dengan jelas dan perlahan. Beliau berkata

"Yaitu tidak terburu-buru membaca Al-Quran, tapi bacalah dengan perlahan, jelas dan mentadabburi maknanya. Ad-Dhahak berkata: 'bacalah huruf per huruf (dengan jelas)'". [lihat Tafsir Al-Qurthubi]

Jangan khawatir jika salah membaca Al-Quran
Selama kita terus belajar
Senantiasa bertekad mempelajarinya
Kita akan mendapat dua pahala

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Orang yang mahir membaca Al-Qur’an, dia berada bersama para malaikat yang terhormat dan orang yang terbata-bata di dalam membaca Al-Qur’an serta mengalami kesulitan, maka baginya dua pahala” [HR. Muslim]
Penyusun: Raehanul Bahraen

Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an

Biografi Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah

BIOGRAFI ASATIDZAH SUNNAH INDONESIA🇲🇨 Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah Beliau hafizhahullah adalah Ustadz bermanhaj salaf asal Jogyakarta... Lulusan Fakultas Ushuluddin jurusan hadits Universitas Al Azhar Cairo Mesir Beliau mengisi kajian sunnah rutin kitab aqidah, manhaj, akhlak, hadits di beberapa masjid , tv dan radio sunnah, di beberapa wilayah diindonesia. Materi dakwahnya yg tegas menyampaikan aqidah, tentang bahaya  syirik, bid'ah, khurafat yg menjamur di tanah air, tentu banyak sekali para penentang yg memfitnah , membuli beliau sebagaimana kepada asatidz sunnah lainnya. Karena hanya dakwah salaf yang konsisten menyerukan umat kepada kemurnian islam, kembali kepada Al Qur'an dan Sunnah yang difahami salafush sholih.