Skip to main content

Posts

Hadits Arbain Nawawiyah ke 10

Artikel Lainnya : > Meninggalkan Sholat > Memakan Harta Anak Yatim > Durhaka Kepada Orang Tua > Taman Surga > Pembatal Wudhu 01 > Pembatal Wudhu 02 > Mengusap Khuf dan Pembatal Wudhu > Mengusap Khuf > Doa Bada Wudhu dan Mengusap Khuf > Membaca Basmalah dalam Wudhu >  Syarah Kitab Riyadush Shalihin - Bab Taubat >  Keutamaan Azan >  Mendamaikan Orang Yang Bersengketa >  Sibuk Upgrade Sepeda tapi Lupa & Lalai Upgrade Ilmu >  Sampai Kapan Mengejar Dunia >  Sakaratul Maut dan Perjalanan Setelah Kematian >  Sabar dan Syukur yang Indah >  Rumah yang Paling Rapuh >  Pilih Dunia Atau Akhirat >  Tanya Jawab Bekal Sholat >  Imam dan Makmum >  Sholat Ketika Sedang Musafir >  Sholat Sunnah Harian >  Sujud Sahwi >  Syarat Wajib Rukun dan Sunnah Sholat >  Judi dan Menurunkan Takaran Timbangan >  Mencela Para Sahabat Nabi >  Memakai Sutra dan Emas Bagi Lelaki

Pujian dalam Hujatan bagi Wahabi

 بِسْــــــــــــــــــــــم اللّهِ Pujian dalam Hujatan bagi Wahabi Ketika aku putuskan untuk beramal sesuai Al Quran dan Sunnah dengan pemahaman As Salafush Shaleh, aku pun dipanggil Wahabi. Ketika aku minta segala hajatku hanya kepada Allah subhaanahu wa ta’ala tidak kepada Nabi dan Wali, aku pun dituduh Wahabi. Ketika aku meyakini Al Quran itu kalam Ilahi, bukan makhluk, aku pun diklaim sebagai Wahabi. Ketika aku takut mengkafirkan dan memberontak penguasa yang dzalim, aku pun dipasangi platform Wahabi. Ketika aku tidak lagi shalat, ngaji serta ngais berkah di makam-makam keramat, aku pun dijuluki Wahabi. Ketika aku putuskan keluar dari tarekat sekte sufi yang berani menjaminku masuk surga, aku pun diembel-embeli Wahabi. Ketika aku katakan tahlilan dilarang oleh Imam Syafi’i, aku pun dihujat sebagai Wahabi. Ketika aku tinggalkan maulidan karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah ajarkan, aku pun dikirimi “berkat” Wahabi. Ketika aku takut mengatakan bahwa Allah subhaana

Tatkala Bermaksiat

  Artikel Lainnya : > Meninggalkan Sholat > Memakan Harta Anak Yatim > Durhaka Kepada Orang Tua > Taman Surga > Pembatal Wudhu 01 > Pembatal Wudhu 02 > Mengusap Khuf dan Pembatal Wudhu > Mengusap Khuf > Doa Bada Wudhu dan Mengusap Khuf > Membaca Basmalah dalam Wudhu >  Syarah Kitab Riyadush Shalihin - Bab Taubat >  Keutamaan Azan >  Mendamaikan Orang Yang Bersengketa >  Sibuk Upgrade Sepeda tapi Lupa & Lalai Upgrade Ilmu >  Sampai Kapan Mengejar Dunia >  Sakaratul Maut dan Perjalanan Setelah Kematian >  Sabar dan Syukur yang Indah >  Rumah yang Paling Rapuh >  Pilih Dunia Atau Akhirat >  Tanya Jawab Bekal Sholat >  Imam dan Makmum >  Sholat Ketika Sedang Musafir >  Sholat Sunnah Harian >  Sujud Sahwi >  Syarat Wajib Rukun dan Sunnah Sholat >  Judi dan Menurunkan Takaran Timbangan >  Mencela Para Sahabat Nabi >  Memakai Sutra dan Emas Bagi Lelaki

Amalan Bid’ah di Bulan Muharam

 11 Amalan Bid’ah di Bulan Muharam. Pertama: Keyakinan bahwa bulan Muharram bulan keramat Kedua: Doa awal dan akhir tahun [2] Ketiga: Peringatan tahun baru hijriyyah Keempat: Puasa awal tahun baru hijriyyah [5] Kelima: Menghidupkan malam pertama bulan Muharram [7] Keenam: Menghidupkan malam hari ‘Asyuro Ketujuh: Shalat ‘Asyuro Kedelapan: Do’a hari ‘Asyuro Kesembilan: Memperingati hari kematian Husein [15] Kesepuluh: Peringatan hari suka cita Kesebelas: Berbagai ritual dan adat istiadat di tanah Air Berikut adalah beberapa amalan bid’ah (tidak ada tuntunan) yang ada di bulan Muharram yang masih laris manis di tengah-tengah kaum muslimin di tanah air. Pertama: Keyakinan bahwa bulan Muharram bulan keramat Keyakinan semacam ini masih bercokol pada sebagian masyarakat. Atas dasar keyakinan ala jahiliyyah inilah banyak di kalangan masyarakat yang enggan menikahkan putrinya pada bulan ini karena alasan akan membawa sial dan kegagalan dalam berumah tangga [1]!!. Ketahuilah saudaraku, hal ini a

3 Tips Ampuh Agar Anak Cepat Betah di Pondok Pesantren

3 Tips Ampuh Agar Anak Cepat Betah di Pondok Pesantren : 1. Tegakan Hati Ibu  Kunci pertama adalah ibu. Iya, ibu. Orang tua perempuan ini memang punya ikatan batin sangat kuat dengan buah hatinya. Siapapun orangnya tentu yang paling diingat adalah kasih sayang ibu. Walaupun sang ayah juga tak kalah kasih sayangnya. Karena memang ibu lah yang setiap hari nyambung dengan anak. Sedangkan ayah banyak kesibukan, pekerjaan, yang mengharuskannya ada jarak dengan anak. Sosok ayah juga diidentikkan dengan penegak disiplin di keluarga sehingga sering pasang gaya galak.  Jika ingin anak cepat betah di pesantren, maka yang paling pertama harus tega adalah ibu. Harus merelakan anaknya jauh, prihatin, dan mengurusi berbagai hal sendiri. Tega, demi kebaikan. Lihatlah induk ayam yang ingin anaknya mandiri, mereka rela mematuki anaknya saat menyapih. Berpura-pura marah, galak, mematuk, agar anaknya tidak mengekor lagi.  Agar anak cepat betah di pondok pesantren Begitu pun ibu terhadap anaknya yang di p

RUJUKAN DALAM AGAMA ISLAM

 بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ  Rujukan kita dalam beragama adalah : 1. Al-Qur'an Dalilnya adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala: ٱتَّبِعُواْ مَآ أُنزِلَ إِلَيۡكُم مِّن رَّبِّكُمۡ وَلَا تَتَّبِعُواْ مِن دُونِهِۦٓ أَوۡلِيَآءَۗ قَلِيلٗا مَّا تَذَكَّرُونَ  “Ikutilah apa yang telah diturunkan kepada kalian dari Rabb kalian dan janganlah kalian mengikuti wali-wali selain Allah, sedikit sekali dari kalian yang mau mengambil pelajaran.” (Al Qur'an surah al-A’raf: 3) 2. Hadits Al quran dan hadis, tidak bisa dipisahkan karena dua hal tersebut sama sama berfungsi sebagai rujukan utama dalam agama islam dan wajib bagi setiap muslim untuk berpegang teguh kepada kedunya. Dalil untuk berpegang teguh dengan Al Qur’an dan hadits disebutkan dalam Muwatho’ Imam Malik, إني قد تركت فيكم ما إن اعتصمتم به فلن تضلوا أبدا كتاب الله وسنة نبيه الحديث “Aku telah tinggalkan bagi kalian dua perkara yang kalian tidak akan sesat selamanya jika berpegang teguh dengan keduanya yaitu: Al Qur’an dan Sunnah

Ciri Orang Bermanhaj Salafi

Apa itu Manhaj Salafi? Manhaj Salafi adalah metodologi di dalam beragama. Metodologi dalam mempelajari, mengamalkan dan mendakwahkan Islam. Dan manusia menempuh metode yang beraneka ragam dalam hal ini. Namun hanya satu metode yang diridhai oleh Allah dan Rasul Nya. Yaitu Manhaj Salaf / metodologi salaf, artinya seseorang menjalankan syariat agama Islam ini dengan berdasarkan dalil Al-Qur’an dan As-Sunnah yang mencocoki praktik beragamanya kaum Salaf dari kalangan para sahabat, tabi’in dan tabiut tabi’in. Wajibnya Bermanhaj Salaf Banyak sekali dalil yang menjelaskan kewajiban mengikuti manhaj salaf ini. Artinya jika praktik beragama kita "menyelisihi" praktik beragamanya kaum salaf itu artinya kita sedang berada di atas jalan yang keliru. Allah ta’ala berfirman: وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَىٰ وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ ۖ وَسَاءَتْ مَصِيرًا “Dan barang siapa yang menentang Rasul s